08 Maret 2019

9 Kesalahan Menggunakan Car Seat

Hati-hati, bisa membahayakan si kecil
9 Kesalahan Menggunakan Car Seat

 

  

Kebiasaan kecil yang sering Moms lakukan saat menggunakan child car seat pada anak, tapi ternyata bisa membahayakan mereka. Apa saja?

  

1. Car seat yang digunakan tidak sesuai dengan usia dan berat badan anak

Memakai car seat yang sama sejak Si Kecil lahir hingga ia balita? Jangan lakukan itu, Moms! Pastikan Si Kecil memiliki dua jenis car seat, pertama car seat khusus bayi baru lahir hingga 11 – 15 kg, dan setelah itu car seat berbentuk kursi untuk anak usia 2 tahun ke atas.

  

2. Tidak memasang car seat dengan benar

Menurut Ben Hoffman, M.D., dokter anak di University of New Mexico, Albuquerque, sekaligus certified child passenger safety technician and instructor, kesalahan umum yang biasa terjadi saat pemasangan car seat antara lain tidak mengunci seat belts dengan benar, atau memasang car seat menghadap ke depan untuk bayi baru lahir.

Baca Juga: 4 Tips Berkendara Sepeda Motor bagi Wanita

 

3. Memakai car seat bekas pakai

Anda tak akan pernah tahu apa yang pernah terjadi pada car seat bekas tersebut, apakah pernah mengalami kecelakaan, telah kehilangan beberapa baut atau bagian-bagian penting, dsb. Dan tahukah Moms, car seat ternyata memiliki expired date, lho, yaitu 6 tahun setelah diproduksi oleh pabrik. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan car seat baru dan berkualitas, ya.

  

4. Tidak membaca buku petunjuk manual penggunaan

Ada jutaan model car seat di luar sana, yang tentu saja berbeda cara pemasangannya. Salah dalam pemasangan car seat, bisa fatal akibatnya bila ada salah satu bagian dari car seat yang tidak terpasang Jadi, jangan malas membaca buku petunjuk, ya, Moms.

  

5. Car seat dihadapkan ke depan

Pada bayi baru lahir, di mana tulang leher dan tulang belakang masih lemah, car seat sebaiknya dihadapkan ke belakang. Dengan begitu, saat kecelakaan terjadi, bagian kepala, tulang leher, dan tulang belakang Si Kecil akan terlindungi dari risiko cedera.

Tidak tega karena Moms tak bisa melihat wajahnya dari bangku depan? Pastikan saja ia ditemani oleh pengasuhnya di bangku belakang.

Baca Juga: Para Ibu, Pahami 5 Cara Aman Membonceng Anak di Sepeda Motor untuk Hindari Kecelakaan Fatal

 

6. Beralih ke booster terlalu cepat

Berpikir anak sudah terlalu besar untuk diletakkan di dalam car seat? Jangan buru-buru memindahkan anak ke booster, Moms. Car seat yang memiliki ukuran lebih besar ini baru bisa digunakan oleh anak berusia 8 tahun atau memiliki tinggi badan 1,45 meter.

  

7. Tidak menggunakan car seat saat travelling

American Academy of Pediatrics, Federal Aviation Administration, dan National Transportation Safety Board, semua merekomendasikan agar anak-anak (terutama di bawah 5 tahun) untuk menggunakan car seat saat naik pesawat.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah anak berdiri atau loncat-loncat di kursi, atau mondar-mandir di gang pesawat. Memang, sih, sedikit merepotkan. Tapi demi keselamatan Si Kecil, apapun akan Anda usahakan, kan?

  

8. Tidak menggunakan car seat setiap saat

“Ah, cuma jarak dekat, kok, jadi tidak apa-apa kalau tidak pakai car seat.” Atau, “Ah, kan ada mbak-nya yang menggendong, jadi car seat-nya dilepas saja.”

Apapun alasannya, car seat sebaiknya tetap digunakan oleh anak di bawah usia balita. Penelitian menunjukkan bahwa 60% kecelakaan terjadi 10 menit setelah mobil meninggalkan rumah, dan lebih dari 75% terjadi pada mobil berkecepatan 45 km/jam atau kurang dari itu.

Baca Juga: Ternyata Ini Cara yang Benar Mengatasi Kebas dan Kesemutan

  

9. Meletakkan car seat di bangku depan

Bangku depan di sebelah sopir bukanlah tempat yang aman untuk meletakkan car seat. Selain memiliki ruang yang lebih sempit dibandingkan bangku belakang, anak-anak yang duduk di bangku depan lebih berisiko untuk terlempar ke kaca depan jika terjadi kecelakaan.

Jadi, biarkan Si Kecil tetap berada di bangku belakang hingga usianya mencapai 13 tahun, ya, Moms!

  

Apakah Moms pernah melakukan kesalahan-kesalahan di atas?

  

(VAN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb