23 Juli 2018

Ada Benjolan di Vagina, Berbahaya Atau Wajar?

Ketahui gejala yang menyertainya
Ada Benjolan di Vagina, Berbahaya Atau Wajar?

Tanya : 

Ada benjolan seperti gigitan nyamuk berwarna merah lumayan besar dan sakit di kulit vagina saya. Kenapa ya dok? Apakah berbahaya? Bagaimana cara menyembuhkannya?

Jawab : 

Benjolan atau tumor di daerah vulva (kulit luar vagina) dapat berupa kista atau tumor padat. Gangguan paling sering ditemukan pada wanita dewasa muda dengan keluhan seperti ini adalah kista bartolini.

Kista Bartholini adalah tonjolan abnormal pada salah satu atau kedua sisi dinding jalan lahir akibat terbentuknya kista pada kelenjar bartholin. Kelenjar bartholin itu sendiri merupakan struktur normal yang terletak pada setiap sisi dinding vagina yang memiliki fungsi mensekresi cairan untuk membantu melumasi.

Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh infeksi ataupun cedera. Jika infeksi terjadi atau terus berlanjut, maka cairan akan berubah menjadi nanah (abses).

Adapun jenis bakteri yang sering menyebabkan infeksi pada kelenjar ini antara lain: Escherichia coli (E. coli) dan penyakit menular seksual (PMS) seperti klamidia atau gonore.

Gangguan ini bisa sembuh dengan sendirinya, namun perlu diwaspadai jika kista tersebut pecah yang ditandai dengan :

1. Nyeri saat berjalan, duduk, beraktivitas fisik maupun saat berhubungan seksual

2. Umumnya tidak disertai demam kecuali yang disebabkan oleh kuman yang ditularkan melalui hubungan seksual

3. Terdapat cairan pada vagina

Pilihan pengobatan yang dapat direkomendasikan oleh dokter meliputi: 

1. Mandi Hangat

Berendam dalam bak yang berisi air hangat, cara ini dilakukan beberapa kali sehari selama tiga atau empat hari, kista terinfeksi yang berukuran kecil lambat laun akan matang dan pecah dengan sendirinya sehingga nanah akan keluar sendiri.

2. Drainase bedah

Pada kasus kista yang berukuran besar, maka akan memerlukan pembedahan untuk mengeringkan kista baik yang terinfeksi ataupun tidak. Drainase kista dapat dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal atau sedasi umum.

Dokter akan membuat sayatan kecil di kista, sampai memungkinkan untuk menguras isi kista dan kemudian dari sayatan tersebut akan disisipkan tabung karet kecil (kateter).

Kateter tetap dipertahankan sampai enam minggu untuk menjaga agar sayatan tetap terbuka sehingga memungkinkan cairan nanah pada kista benar-benar terkuras bersih.

3. Antibiotik

Dokter akan meresepkan antibiotik jika kista terinfeksi atau jika pengujian menunjukkan bahwa Anda memiliki infeksi menular seksual. Tetapi jika cairan abses telah dikeringkan dengan benar, bisa jadi Anda tidak memerlukan antibiotik lagi.

4. Marsupialisasi

Jika kista kambuh lagi, maka diperlukan prosedur yang disebut marsupialisasi. Dokter akan membuat jahitan pada setiap sisi sayatan drainase agar sayatan tetap membuka permanen dengan ukuran kurang dari 1/4-inch (sekitar 6 milimeter).

Kemudian kateter dimasukkan untuk mempermudah drainase selama beberapa hari setelah prosedur dan membantu mencegah kekambuhan.

Dijawab oleh : dr. Wahyuni Armezya

Sumber : meetdoctor.com

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb