05 Mei 2023

9 Cara Menghadapi Perilaku Anak Menyalahkan Orang Tua

Berikan Si Kecil pemahaman tentang pentingnya mengakui kesalahan
9 Cara Menghadapi Perilaku Anak Menyalahkan Orang Tua

Foto: Freepik.com/karlyukav

Apakah anak menyalahkan orang tua atas situasi yang terjadi kepadanya, padahal itu merupakan akibat dari perilaku dirinya sendiri?

Misalnya, ketika ia mendapatkan sesuatu yang di luar keinginannya, mereka cenderung menyalahkan hal tersebut akibat dari aturan orang tua yang diberikan.

Tentu saja, hal seperti ini bukanlah sikap yang baik sehingga anak perlu dididik untuk bertanggungjawab atas kesalahannya. Bukan justru menyalahkan orang lain di sekitarnya.

Setiap orang tua perlu mendisiplinkan anaknya sehingga mereka tidak mewajarkan perilaku menyalahkan orang lain.

Baca Juga: Anak Suka Berbohong, Jangan Marah dan Terbawa Emosi Dulu Moms!

Alasan Anak Menyalahkan Orang Tua

Anak Marah
Foto: Anak Marah (Thekidcounselor.com)

Sebelum mencari tahu cara mendidik anak yang tepat agar ia bertanggungjawab atas dirinya sendiri, Moms perlu memahami alasan di baliknya.

Melansir Think:Kids, Dr. J. Stuart Ablon, seorang Psikolog dan Associate Professor di Harvard Medical School, mengatakan perilaku anak menyalahkan orang tua bisa disebabkan karena kurangnya keterampilan bahasa dan komunikasi, hingga keterampilan emosi, pengendalian diri, serta keterampilan sosial.

Berikut ini beberapa alasan dibalik sikap anak menyalahkan orang tua.

1. Malu dan Takut Bertanggung Jawab

Salah satu penyebab anak suka menyalahkan orang lain atas kesalahannya, yaitu karena mereka merasa malu dan takut untuk bertanggung jawab.

Ketika seseorang melakukan suatu hal yang salah, itu bisa menyebabkan diri kita merasa terhina dan bersalah. Untuk dapat mengakuinya, dibutuhkan keberanian yang besar.

Hal ini juga bisa dialami oleh buah hati, Moms. Itulah mengapa banyak anak yang lebih suka menuduh orang lain atas kesalahannya dibandingkan dengan mengakuinya.

Selain itu, akan lebih mudah bagi anak untuk menyangkal atau menyalahkan daripada mengakui kesalahan yang telah ia buat.

2. Kurangnya Pemahaman tentang Konsep Kesalahan dan Tanggung Jawab

Anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan kognitif awal mungkin belum sepenuhnya memahami bahwa setiap orang bisa membuat kesalahan dan memiliki tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.

Sebagai akibatnya, mereka mungkin cenderung menyalahkan orang lain, termasuk orang tua, untuk kesalahan yang mereka buat.

3. Kurangnya Keterampilan Mengelola Emosi

Anak-anak yang belum belajar mengelola emosi mereka dengan baik mungkin cenderung menyalahkan orang lain ketika mereka merasa frustrasi atau marah.

Ini dapat terjadi terutama jika mereka tidak memiliki cara yang efektif untuk mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang lebih sehat.

4. Pengaruh Lingkungan dan Budaya

Faktor lingkungan dan budaya juga dapat memainkan peran dalam perilaku anak menyalahkan orang tua.

Misalnya, jika lingkungan di sekitar anak cenderung menyalahkan orang lain untuk masalah dan kesalahan, anak mungkin belajar bahwa ini adalah cara yang dapat diterima untuk menangani konflik.

Baca Juga: Mengenal Time Out untuk Anak, Cara Disiplinkan Si Kecil tanpa Marah

Cara Menghadapi Perilaku Anak Menyalahkan Orang Tua

Anak Murung
Foto: Anak Murung (Freepik.com/peoplecreations)

Lalu, bagaimana caranya agar anak menyalahkan orang tua tidak diulangi? Begini cara mendidik anak yang efektif untuk menghindari hal tersebut:

1. Biarkan Anak Jujur

Jika ingin anak jujur dan menjawab yang sebenarnya ketika ditanya, coba untuk tetap tenang ketika mengeskpresikan ketidakpuasan Moms terhadap tingkah lakunya.

Sikap tenang membuat semuanya jadi lebih mudah bagi anak.

Dengan begitu, anak bisa terbuka dan mengakui kesalahannya pada orang tua.Biarkan Si Kecil tahu bahwa setiap orang pasti membuat kesalahan.

Itu tidak apa-apa, asalkan mereka jujur, bisa belajar dari kesalahan dan mau berusaha untuk memperbaikinya.

Diskusikan apa yang bisa dilakukan anak untuk mengubah keadaan jadi lebih baik dan bagaimana perasaanya saat menerima konsekuensi.

2. Jangan Membuat Anak Semakin Defensif

Hati-hati dengan pendekatan yang membuat anak semakin defensif.

Jika Moms menginvestigasinya, anak akan semakin terpacu untuk membuat alasan.

Langsung tanyakan pada anak apa yang sudah dilakukannya.

Si Kecil jadi tak memiliki kesempatan untuk menyalahkan orang lain.

Beritahu anak bahwa mengakui kesalahan bukan berarti lemah, tapi justru tanda orang yang kuat.

Oh iya, jangan lupa untuk memberi pujian kepada Si Kecil, saat mereka berani mengakui kesalahannya ya, Moms!

Baca Juga: Bukan Dihukum, Tengok 13 Cara Mendidik Anak Keras Kepala

3. Tegas pada Peraturan

Bahaya Membentak Anak
Foto: Bahaya Membentak Anak (Parenting.firstcry.com)

Tentu saja ada beberapa hal buruk yang dilakukan anak tanpa sengaja. Namun, jangan biarkan wajah imut dan suara manjanya berhasil membujuk Moms untuk tidak menerapkan hukuman.

Sebab, anak akan mengabaikan peraturan dan menganggap ia bisa bertindak seenaknya karena Moms selalu memaafkannya.

Agar dapat diandalkan, anak harus mengerti konsekuensi dari semua kata-kata, tindakan dan keputusannya. Dengan begitu, ia bisa lebih disiplin dan bertanggungjawab.

4. Perhatikan Kemajuan Anak

Agar perilaku ini "menempel" pada anak, ubah jadi tantangan. Katakan pada Si Kecil bahwa Moms akan memberikannya lima poin setiap minggu.

Buatlah aturan jika anak menyalahkan orang tua atas aksinya, poin akan dikurangi.

Apabila dalam seminggu ia berhasil memenuhi tantangan dan poinnya tidak nol, berikanlah hadiah untuk anak.

Misalnya, dengan mengajaknya bermain di taman, atau menambah waktu bermain 30 menit sebelum tidur.

Meskipun di awal anak melakukannya demi poin, namun selanjutnya ia menjadi terbiasa. Anak akan sadar bahwa setiap hal yang ia lakukan dan katakan, ada harganya.

Baca Juga: 12+ Cara Mendidik Anak Tanpa Kekerasan, Praktikkan Yuk!

5. Bersikap Empati dan Validasi Perasaan Anak

Mendidik anak memang bukan suatu hal yang mudah, Moms. Meski demikian, Moms pasti dapat berhasil melewatinya.

Ketika anak menyalahkan orang tua atas perilaku yang dibuatnya sendiri, cobalah untuk memberikan empati pada mereka.

Coba validasi atas perasaan yang dialami anak Moms. Hargailah setiap perasaan maupun kekhawatiran mereka.

Hal ini karena anak menyalahkan orang tua bisa terjadi karena Si Kecil merasa malu dan tidak siap bertanggung jawab atas dirinya.

Nah, dengan menunjukkan empati dan melakukan validasi perasaan Si Kecil berarti Moms memahami mereka.

Jadi, anak dapat merasa terhubung dan didukung oleh orang tuanya.

Dengan bersikap empati pada anak, buah hati dapat mengelola emosi dalam dirinya secara lebih mudah.

Validasi perasaan Si Kecil juga akan berdampak positif pada kesehatan mentalnya jangka panjang, lho.

6. Tanamkan Bahwa Melakukan Kesalahan Berarti Kesempatan untuk Belajar

Ibu Memeluk Anak
Foto: Ibu Memeluk Anak (Freepik.com/prostooleh)

Si Kecil perlu memahami bahwa berbuat kesalahan bukanlah hal yang memalukan.

Karena kesalahan yang diperbuat bisa menjadi pembelajaran.

Hal ini penting untuk mereka ketahui, agar kelak ketika dewasa, mereka tidak perlu berkecil hati ketika bersalah dan bisa dengan gagah berani mengakui kesalahan serta meminta maaf.

7. Jangan Sampai Kehilangan Kesabaran

Ketika anak menyalahkan orang tua, Moms dan Dads akan mudah beraksi marah dan kehilangan kesabaran.

Melansir Empowering Parents, penting bagi orang tua tidak marah-marah ketika anak menyalahkan orang tua atas kesalahan yang diperbuatnya.

Jika orang tua menunjukkan emosi negatif setelah disalahkan, anak akan menunjukkan emosi negatif juga, bukannya malah menyelesaikan masalah.

Ini bisa membuatnya semakin tidak mau bertanggung jawab.

8. Ajarkan Konsep Tanggung Jawab, Mengakui Kesalahan dan Minta Maaf

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa penyebab anak menyalahkan orang tua bisa jadi karena mereka kurang paham konsep tanggung jawab.

Pastikan Moms dan Dads mengajarkannya dengan tepat.

Sikap tanggung jawab, mengakui kesalahan dan meminta maaf adalah hal yang perlu dipupuk sejak dini, agar terbawa terus sampai anak dewasa.

Baca Juga: 8 Penyebab Seseorang Memiliki Anger Issues dan Cara Mengatasinya

9. Menjadi Contoh yang Baik

Anak adalah peniru ulung. Pastikan Moms dan Dads di hadapan Si Kecil juga selalu terbiasa mengakui kesalahan yang diperbuat.

Jika Moms dan Dads melakukan kesalahan pada Si Kecil, minta maaflah padanya.

Dengan begitu ia akan terhindar dari perilaku anak menyalahkan orang tua, karena melihat contoh nyata langsung dari orang tuanya tentang bagaimana mengakui kesalahan dan bertanggung jawab.

Jadi, perhatikan selalu Si Kecil apakah ia mengembangkan perilaku anak menyalahkan orang tua untuk kesalahan yang diperbuatnya sendiri.

Pastikan Moms dan Dads mendidiknya untuk tahu dan sadar penuh atas tanggung jawab pribadi, ya!

  • https://www.parents.com/parenting/better-parenting/advice/teach-kids-to-own-their-mistakes/
  • https://mcc.gse.harvard.edu/resources-for-families/learning-from-mistakes-2
  • https://www.empoweringparents.com/article/child-outbursts-why-kids-blame-make-excuses-and-fight-when-you-challenge-their-behavior/
  • https://thinkkids.org/time-to-stop-blaming-parent-for-kids-behavior/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb