04 Mei 2020

Alasan Balita Terlambat Bicara, Bisa dari Anak Maupun Orang Tua!

Tahukah Moms apa alasan balita terlambat bicara?
Alasan Balita Terlambat Bicara, Bisa dari Anak Maupun Orang Tua!

Mungkin Moms kerap berpikir, apakah alasan balita Moms terlambat bicara?

Umumnya, anak balita mulai bisa mengucap kata-kata yang ia dengar setiap hari pada usia sekitar 18 bulan. Pada usia 2 tahun, anak balita biasanya sudah bisa mengucap 1–2 kalimat.

Namun, terkadang anak masih kesulitan untuk mengucap kata-kata seperti “mama”, “papa”, “mam”, “dada” meski sudah berusia 2 tahun. Bila ini yang terjadi pada Si Kecil, Moms perlu mencari tahu alasan balita terlambat bicara.

Dalam American Family Physician disebutkan bahwa anak yang terlambat bicara pada usia 2 tahun cenderung mudah rewel. Perilaku dan kondisi emosi anak-anak itu mulai “membaik” pada usia 5–17 tahun.

Sementara, ahli patologi bahasa Dr. Michelle MacRoy-Higgins mengatakan, sekitar 15 persen anak usia balita mengalami keterlambatan bicara.

Oleh karena itu, orang tua yang anaknya terlambat bicara tak perlu khawatir, kata salah satu penulis buku Time To Talk: What You Need to Know About Your Child’s Speech and Language Development ini.

Yang lebih penting adalah orang tua memantau tahap perkembangan bahasa anak dan memahami alasan balita terlambat bicara.

Dengan demikian, bila ternyata Si Kecil menunjukkan tanda-tanda keterlambatan bicara, orang tua bisa melakukan langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut secara cepat.

Menurut American Speech-Language-Hearing Association, ada beberapa faktor risiko yang bisa menjadi alasan balita terlambat bicara.

Baca Juga: Anak Terlambat Bicara VS Anak Banyak Bicara: Saya Merasakan Keduanya

Faktor Internal Anak

kazuend-ejlRp5ktpfY-unsplash.jpg
Foto: kazuend-ejlRp5ktpfY-unsplash.jpg

Foto: unsplash.com

Hal ini disebabkan oleh keadaan Si Kecil sendiri, baik itu dari keadaan fisiknya, kemampuan motorik, hingga perkembangan bahasanya.

Yuk, simak penjelasannya.

1. Jenis Kelamin

Anak laki-laki berisiko lebih tinggi untuk mengalami keterlambatan bicara.

2. Perkembangan Motorik

Anak yang mengalami keterlambatan bicara biasanya juga mengalami keterlambatan perkembangan motorik (tanpa ada kelainan atau sindrom yang terkait dengan keterlambatan motorik) dibandingkan anak yang tahap perkembangannya lebih lancar.

3. Status Kelahiran

Anak yang terlahir dengan berat bada di bawah 85% dari berat lahir optimal mereka, atau lebih awal dari usia kehamilan 37 minggu cenderung lebih berisiko mengalami keterlambatan bicara.

4. Perkembangan Bahasa Awal

Kemampuan berbahasa anak pada usia 12 bulan dapat menjadi salah satu prediktor yang baik untuk keterampilan komunikasi anak pada usia 2 tahun.

Baca Juga: Menggerakkan Tangan Saat Bicara Ternyata Meningkatkan Kreativitas Anak

Faktor Eksternal Keluarga

How-to-Keep-Difficult-Toddlers-Fed.jpg
Foto: How-to-Keep-Difficult-Toddlers-Fed.jpg

Foto: babyfashion.com

Sementara itu, faktor ini dipengaruhi oleh lingkungan di sekitar anak, terutama yang paling dekat dengannya, yakni keluarga.

Berikut ini adalah rinciannya.

1. Riwayat Keluarga

Anak yang terlambat bicara kemungkinan memiliki anggota keluarga yang juga pernah mengalami masalah serupa.

2. Kehadiran Adik

Anak yang terlambat bicara jarang yang merupakan anak tunggal. Temuan ini mengindikasikan berkurangnya sumber daya dari ibu untuk anak.

3. Latar Belakang Sosial dan Ekonomi Keluarga

Kedua faktor ini dianggap terkait dengan dukungan atau sumber daya yang akan diberikan kepada anak dalam proses belajar bicara.

Selain kedua faktor risiko di atas, the National Joint Committee on Learning Disabilities menyebutkan dua faktor perlindungan di balik alasan balita terlambat bicara:

  • Akses ke perawatan sepanjang kehamilan, sebelum melahirkan, dan setelah melahirkan.
  • Kesempatan belajar, seperti pengenalan kosakata dan sintaksis, stimulasi motorik halus dan kasar, lingkungan yang peka dan mendukung pembelajaran bahasa, dan sebagainya.

Baca Juga: Sudah Umur 3 Tahun Tapi Balita Belum Lancar Bicara, Apa Masalahnya?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb