11 Oktober 2017

Anak Picky Eater? Cari Tahu Dampak dan Cara Mengatasinya!

Penting untuk membantu si kecil mengatasi masalah ini agar mendapatkan gizi yang seimbang
Anak Picky Eater? Cari Tahu Dampak dan Cara Mengatasinya!

Masa kanak-kanak kadang kala dipenuhi dengan periode dimana anak menjadi rewel. Salah satu masalah yang sering Mama hadapi adalah anak menjadi picky eater atau pilih-pilih makanan. Kalau biasanya anak sangat mudah makan apa saja, tiba-tiba dia menjadi cerewet tentang makanannya dan menolak hampir semua makanan sehat. Kadang anak justru senang dengan makanan yang tidak biasa diberikan dan ingin mengonsumsinya di setiap kali makan. Padahal anak picky eater bisa menimbulkan masalah bila tidak segera diatasi lho, Ma. Yuk, baca lebih jauh mengenai hal ini. Di antaranya:

Dampak Makan Yang Pilih-Pilih

  1. Gangguan Pertumbuhan

Pertumbuhan merupakan indikator terbaik dari status gizi seorang anak. Jika anak tidak tumbuh dengan normal mungkin disebabkan oleh buruknya status gizi yang dimiliki.

  1. Performa Mental dan Konsentrasi yang Kurang Optimal

Status gizi mempengaruhi fungsi mental saat anak dalam masa pertumbuhan. Jika anak menjadi picky eater, mungkin akan kekurangan zat gizi mikro yang sangat penting. Hal ini akan memicu menurunnya konsentrasi dan rendahnya performa mental anak.

  1. Nafsu Makan yang Menurun

Si picky eater biasanya akan makan dalam porsi kecil dan memiliki nafsu makan yang kurang baik. Mungkin hal ini bisa dijadikan contoh yang nantinya akan memicu timbulnya gangguan pertumbuhan, menurunnya konsentrasi, performa mental yang berkurang dan daya tahan tubuh juga dapat berkurang.

  1. Energi yang Rendah

Masa kanak-kanak merupakan masa belajar dan bereksplorasi. Agar dapat mengeksplorasi berbagai hal baru, tentu anak perlu sehat dan aktif. Agar aktif, anak membutuhkan asupan energi yang cukup yang diperoleh dari gizi yang baik.

Anak yang tidak makan dengan benar mungkin akan tumbuh menjadi anak yang kurang aktif dan lesu. Anak akan merasa cepat lelah dan kurang tertarik pada olahraga dan aktivitas.

  1. Imunitas yang Menurun

Gizi memengaruhi fungsi imun dan membantu tubuh menjadi tahan terhadap infeksi. Malnutrisi energi protein dan kekurangan Vitamin A menjadi penyebab utama menurunnya imunitas (daya tahan tubuh) dan meningkatnya risiko penyakit infeksi.

Bagaimana Mengatasi Si Picky Eater?

Saat makan seharusnya penuh dengan canda dan relaks untuk membangun rasa kedekatan antara orangtua dan anak. Buatlah saat makan yang santai dan menyenangkan untuk anak dan diri sendiri dengan mengikuti langkah berikut:

1. Memperkenalkan satu jenis makanan baru secara bertahap

Lebih baik dibandingkan menyajikannya secara lengkap. Contohnya, jika orangtua ingin anak mencoba makanan baru, kenalkan dengan makanan yang sudah dikenal anak sebelumnya. Lalu, sajikan dalam porsi kecil terlebih dahulu, baru bertahap ke porsi yang lebih besar.

2. Tetap positif

Ada beberapa anak yang memiliki asosiasi negatif terhadap makanan tertentu. Coba sajikan bentuk dan tekstur yang berbeda untuk mengubah asosiasi tersebut agar menjadi lebih positif. Contohnya, ada makanan yang mengingatkan anak pada makanan rumah sakit atau hotel dan mereka pun akan menolaknya.

3. Buat makanan yang lebih bergizi

Perbaiki kandungan gizi pada makanan yang disukai anak. Contohnya, jika anak menyukai pasta atau pizza, coba sajikan secara variatif dan tambahkan sayuran. Mama bisa menambahkan beberapa potong tomat atau keju pada sandwich, buah pada sereal atau sayuran pada pasta untuk meningkatkan kadar gizi pada makanan tersebut.

4. Jangan memberikan imbalan

Berikan pengertian mengenai pentingnya makanan sehat. Jangan berikan makanan manis atau gorengan sebagai imbalan agar anak mau makan.

5. Buat waktu makan menyenangkan

Hindari sambil menonton televisi dan hal lainnya yang dapat mengalihkan perhatian anak karena cenderung membuat mereka menjadi makan berlebihan atau kurang tertarik pada makanan. Ajak anak bicara tentang kegiatannya dan bagi pengalaman Mama agar perhatian anak tertuju pada makanan.

6. Libatkan anak

Ajak anak berbelanja makanan saat ke supermarket atau biarkan anak memilih menu untuk satu hari dalam seminggu. Hal ini tidak hanya mengajarkan anak mengambil keputusan, tetapi juga meningkatkan keterlibatan anak saat mempersiapkan makanan. Biarkan anak mengatur meja makan dan membantu Mama membersihkannya.

7. Membuat jadwal

Sajikan makanan pada jam dan interval waktu yang sama. Bila memungkinkan, cegah anak makan di luar jadwal. Ajak anak untuk mengatur jadwal makan.

8. Beri contoh yang baik

Tunjukkan wajah yang antusias saat makan makanan sehat. Saat anak ada, sebaiknya Mama tidak membicarakan kalau Anda tidak suka makanan tertentu.

9. Menyemangati anak selama masa pertumbuhan

Semangati anak untuk menghargai diri sendiri, jangan pernah memberikan kritik terhadap bentuk tubuh anak.

10. Tetap membuka mata dan bersikap tenang

Jika Mama memerhatikan anak tetap kurus, ajak diskusi bahayanya gangguan pola makan jika masalah ini menetap kosnultasikan dengan dokter.

Mengatasi anak picky eater memang butuh kesabaran, Ma. Yang pasti, tetap perhatikan asupan gizinya agar dapat mendukung pertumbuhan yang optimal.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb