14 September 2023

Anxiety Attack: Gejala, Penyebab, dan Ragam Pengobatannya

Cari tahu perbedaannya dengan panic attack
Anxiety Attack: Gejala, Penyebab, dan Ragam Pengobatannya

Pernahkah Moms mendengar kata anxiety attack?

Anxiety merupakan istilah dalam psikologis yang ditandai dengan kecemasan berlebih pada seseorang.

Mengutip Psychalive, kecemasan atau anxiety ini bisa menjadi kondisi psikologis serius yang membatasi seseorang dalam interaksi, perkembangan, dan keadaan pikiran secara umum.

Dalam beberapa kasus, anxiety attack atau kecemasan ini muncul secara konstan sehingga memicu alarm di otak untuk mengkhawatirkan setiap hal-hal kecil yang sebenarnya mungkin tidak perlu.

Bagi orang lain, seseorang yang mengalami anxiety attack mungkin hampir tidak memperhatikan adanya rasa cemas berlebih.

Namun, pengidap anxiety mungkin akan mendapati dirinya sendiri menarik diri dari hal-hal yang membuatnya sedikit tidak nyaman tanpa sadar.

Lalu, apakah anxiety ini berbahaya? Apa saja yang dapat menjadi tanda-tanda anxiety dan adakah cara untuk mengatasi anxiety attack?

Simak penjelasannya di bawah ini ya, Moms.

Baca Juga: Tes Kepribadian MBTI: Manfaat, Cara dan Penjelasannya

Apa Itu Anxiety Attack?

Perempuan Merasa Cemas
Foto: Perempuan Merasa Cemas (Freepik.com/Yanalya)

Melansir StatPearls Journal, anxiety attack adalah suatu serangan ketakutan yang intens atau kuat, yang akan memicu berbagai gejala fisik yang parah padahal tidak ada bahaya yang nyata atau penyebab yang jelas.

Serangan panik dirasakan sangat menakutkan, karena kita merasa kehilangan kontrol, seakan-akan mengalami serangan jantung atau stroke, bahkan seperti sedang menghadapi kematian. 

Tidak jarang penderita panik melakukan “doctor shopping” dan berulang kali meminta dibawa ke UGD karena merasakan adanya keluhan-keluhan fisik yang dahsyat.

Berbagai pemeriksaan laboratorium, hingga pemeriksaan-pemeriksaan yang lebih rumit seperti endoskopi, CT-Scan, MRI pun dilakukan dengan hasil umumnya normal.

Namun setiap serangan akan selalu mendorong penderita untuk melakukan pemeriksaan ulang.

Seakan sulit untuk menerima penjelasan dokter bahwa kondisi mereka sesungguhnya normal. 

Sebagian orang hanya mengalami satu atau dua kali anxiety attack seumur hidupnya.

Namun cukup banyak yang berulang kali mengalami serangan yang tidak terduga tersebut, mereka pun hidup dalam lingkaran ketakutan terus-menerus.

Meski secara umum anxiety attack bukan gangguan mental yang membahayakan nyawa, kondisi ini bisa terasa menakutkan bagi orang yang mengalaminya.

Belum lagi, kondisi ini bisa mempengaruhi kualitas hidup penderitanya.

Baca Juga: 3 Manfaat Omega 3 untuk Ibu Hamil, Mencegah Depresi!

Gejala atau Ciri-ciri Anxiety Attack

Wanita Cemas (Orami Photo Stock)
Foto: Wanita Cemas (Orami Photo Stock)

Adapun tanda-tanda yang termasuk ke dalam anxiety.

Beberapa tanda anxiety attack atau kecemasan berlebih yang perlu Moms pahami, antara lain:

  • Takut luar biasa dengan tiba-tiba
  • Berkeringat
  • Gemetar
  • Sesak napas
  • Rasa tersedak
  • Nyeri pada dada
  • Mual
  • Pusing
  • Sebuah perasaan terlepas dari dunia (derealisasi)
  • Takut mati
  • Mati rasa atau kesemutan di anggota badan atau seluruh tubuh
  • Kedinginan atau muka memerah

Jika Moms mengalami salah satu atau lebih dari tanda-tanda di atas, mungkin saja kondisi tersebut menandakan adanya anxiety attack.

Jadi, Moms sebaiknya memahaminya dan segera mencari cara atau bantuan professional bila perlu untuk mengatasi anxiety, ya.

Penyebab Anxiety Attack

Sakit Kepala (Orami Photo Stock)
Foto: Sakit Kepala (Orami Photo Stock)

Rasa cemas yang berlebihan dan muncul secara tiba-tiba dalam jangka waktu cukup sering, anxiety attack ini tak terjadi tanpa sebab, lho.

Namun, salah satu hal terpenting yang harus disadari tentang kecemasan adalah bahwa keadaan cemas sering kali didorong oleh proses berpikir di dalam hati dan pikiran yang merusak diri sendiri atau lebih dikenal sebagai "suara batin kritis".

Dalam beberapa kasus, suara ini bekerja secara halus. Bahkan mungkin terdengar ramah, karena membujuk seseorang keluar dari tantangan dalam mengejar tujuan.

Pada saat-saat ini, seseorang mungkin mulai memiliki pikiran yang tampak ramah dan memikat seperti:

  • “Kamu tidak benar-benar ingin menjadi dokter, jadi mengapa tetap di sekolah kedokteran?”
  • “Lagipula kamu tidak terlalu menyukainya, jadi jangan repot-repot mengajaknya kencan.”
  • “Kamu harus meninggalkannya sebelum dia meninggalkanmu. Meski sendiri, kamu akan baik-baik saja. Jadi, tak perlu takut menjadi lajang."

Dalam kasus yang lebih ekstrim atau langsung, seseorang mungkin akan mengalami kecemasan yang intens atau kecenderungan untuk mengalami stres secara dramatis atau bahkan serangan panik.

Ketika pola ini terjadi, pikiran yang mengabadikan kecemasan pun memperingatkan tubuh bahwa diri sendiri akan merasa cemas, menyebabkan antisipasi dan kecemasan meningkat.

Begitulah cara sederhana yang menyebabkan seseorang mengalami anxiety attack.

Semakin banyak Moms mendengarkan suara hati dan pesan-pesan yang menghancurkan dan peringatan yang menipu, maka akan semakin kuat pula kecemasan di dalam diri.

Jika Moms berusaha memaksa atau menarik diri untuk menghindari perasaan tidak menyenangkan ini, ketakutan atau rasa cemas yang ingin dihindari justru akan semakin tumbuh.

Baca Juga: Drakor Something in the Rain, Kisah Cinta Beda Usia yang Penuh Pertentangan Keluarga

Adapun faktor yang dapat menyebabkan kecemasan, yaitu:

  • Stres di tempat kerja
  • Stres di sekolah
  • Stres dalam hubungan pribadi seperti pernikahan
  • Stres terhadap keuangan
  • Stres akibat trauma emosional seperti kematian orang yang dicintai
  • Stres akibat penyakit medis yang serius
  • Efek samping pengobatan
  • Penggunaan obat terlarang, seperti kokain
  • Gejala dari penyakit medis (seperti serangan jantung, stroke panas, hipoglikemia)
  • Kekurangan oksigen, seperti penyakit emfisema, atau emboli paru (bekuan darah dengan pembuluh paru-paru)

Perbedaan Anxiety Disorder dan Panic Attack

Gangguan Panik (Orami Photo Stock)
Foto: Gangguan Panik (Orami Photo Stock)

Panic attack terkadang menimbulkan gejala yang hampir mirip dengan anxiety disorder, seperti jantung berdebar, sesak napas, keringat dingin, hingga gelisah.

Karena gejalanya yang sangat mirip ini, sebagian besar orang merasa kesulitan membedakan keduanya.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui perbedaan antara anxiety disorder dan panic attack, dari definisi secara medis, gejala, dan pemicunya.

1. Perbedaan Definisi Medis

Panic attack atau serangan panik adalah episode dari rasa takut yang teramat sangat sehingga menyebabkan reaksi fisik tertentu pada orang yang mengalaminya.

Kondisi ini biasanya terjadi secara spontan dan bukan reaksi dari situasi yang penuh tekanan.

Panic attack terjadi tanpa alasan dan tidak dapat diprediksi.

Sementara itu, anxiety disorder atau gangguan kecemasan merupakan payung besar yang melingkupi berbagai macam gangguan psikologis, seperti:

  • Generalized anxiety disorder (GAD)
  • Gangguan panik (panic disorder)
  • Obsessive-compulsive disorder (OCD)
  • Social anxiety disorder
  • Fobia spesifik
  • Post-traumatic disorder (PTSD)

Moms mungkin juga mengenal istilah anxiety attack atau serangan cemas.

Meski begitu, kondisi ini tidak didefinisikan dalam DSM-5 sehingga dokter atau psikolog tidak akan mendiagnosisnya.

Selain melalui definisi secara medis, anxiety dan panic disorder dapat dibedakan berdasarkan gejala dan pemicu timbulnya gejala tersebut.

Hal yang menjadi pembeda antara panic attack dan anxiety ialah pemicu timbulnya gejala. Beberapa...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb