25 April 2020

Apa Sih Penyebab Sifilis?

Simak ya Moms penjelasannya!
Apa Sih Penyebab Sifilis?

Moms, bila diobati dengan cepat, sebenarnya sifilis bisa disembuhkan. Namun, kadang penderitanya tidak sadar atau cenderung membiarkan. Akibatnya, penyakit ini bisa memyebabkan komplikasi yang amat berat lho

Baca Juga:Waspadai Gejala Sifilis Berikut Ini.

Penyebab Sifilis

images-1.jpeg
Foto: images-1.jpeg

Sifilis disebabkan infeksi bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini masuk dan menginfeksi manusia melalui luka di vagina, penis, anus, bibir, atau mulut.

“Penularan sifilis paling sering terjadi saat aktivitas seksual, baik saat penetrasi penis ke dalam vagina, maupun saat dilakukan seks oral atau seks anal. Selain itu, sifilis juga bisa ditularkan dari ibu ke bayi saat proses persalinan,” jelas Dr William Schaffner II, Kepala Departemen Kedokteran Pencegahan di Vanderbilt University.

Orang-orang yang rentan mengalami sifilis adalah sebagai berikut:

  • Berhubungan seksual multi-partner, apalagi bila dilakukan tanpa pengaman (misalnya kondom)
  • Kaum homoseksual
  • Penderita HIV

Baca Juga:Begini Ciri Sifilis Pada Pria

Diagnosis Sifilis

images-2.jpeg
Foto: images-2.jpeg

Agar bisa dipastikan serangan bakteri sifilis, diperlukan beberapa pemeriksaan mendalam. Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan darah berupa pemeriksaan VDRL (venereal disease research laboratory) dan TPHA (treponema pallidum haemagluttination) dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri penyebab sifilis.

Baca Juga:Berikut Ini, Pengobatan Sifilis Secara Alami

2. Pemeriksaan Cairan Ulkus Durum

Dilakukan dengan mengambil sampel cairan dari ulkus durum dan melihatnya di bawah mikroskop. Penyakit sifilis dapat dipastikan bila dokter menemukan bakteri Treponema pallidum dari pemeriksaan mikroskop yang dilakukan.

“Bila dari salah satu pemeriksaan tersebut, seseorang dipastikan menderita sifilis, maka pasangan seksualnya juga harus diperiksa dan diobati bersama-sama sekalipun tidak memiliki gejala apa pun. Jika tidak demikian, maka penularan penyakit sifilis akan terus terjadi,” tambah Dr Schaffner.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb