28 Mei 2019

Atasi Rasa Khawatir saat Anak Belajar Berdiri dengan Cara Ini

Takut dan khawatir saat anak belajar berdiri? Segera atasi dengan cara-cara ini, ya, Moms!
Atasi Rasa Khawatir saat Anak Belajar Berdiri dengan Cara Ini

Orangtua sangat wajar merasa khawatir pada anak-anak mereka.

Bukan saja ketika anak masih kecil dan belum bisa melakukan segala sesuatu sendiri.

Ketika nanti anak beranjak remaja hingga dewasa, rasanya khawatir tersebut tetap akan ada meskipun berbeda porsinya.

Anak adalah anugerah bagi setiap orangtua dan tentunya mereka ingin anak bisa selalu merasa aman.

Rasa khawatir ini juga tidak lepas ketika membiarkan anak belajar berdiri hingga nantinya bisa berjalan.

Baca Juga : Yuk Stimulasi Oromotor Bayi Dengan Cara Ini!

Seringkali orangtua kerap membantu anak untuk bisa belajar berdiri dengan maksud agar anak tidak terjatuh.

Padahal kalau hal ini dibiasakan terus-menerus, kemampuan motorik anak dapat terhambat.

Anak harus belajar berdiri dengan kekuatan ototnya sendiri tanpa harus berpegangan.

Kemampuan anak untuk duduk, berdiri, dan berjalan menjadi bagian dari kemampuan motorik kasar anak.

Orangtua perlu memberikan stimulasi agar anak terlatih dan kemampuannya berkembang secara optimal.

Lalu, bagaimana caranya untuk mengatasi rasa khawatir ketika anak sedang belajar berdiri?

Stimulasi yang Konsisten

Atasi Rasa Khawatir saat Anak Belajar Berdiri dengan Cara Ini-2.jpg
Foto: Atasi Rasa Khawatir saat Anak Belajar Berdiri dengan Cara Ini-2.jpg

Foto: howstuffworks

Seorang early childhood practitioner bernama Carmelia Riyadhni menjelaskan, wajar jika orangtua memiliki kekhawatiran saat melatih stimulasi anak.

Takut anak terjatuh atau tersandung saat belajar berjalan, khawatir otot kaki anak tidak cukup kuat untuk menopang tubuhnya saat berdiri.

“Sebelum berdiri stabil, anak akan belajar untuk duduk secara tegak di usia 5-7 bulan. Jangan biasakan anak untuk selalu digendong atau selalu dipakaikan bantal ketika duduk," ujar Carmelia saat bincang-bincang melalui Kulwap Orami Community, Selasa (5/3) lalu..

Menurut Carmelia, ajarkan anak untuk dapat duduk sendiri, tentunya dengan pengawasan orangtua. Setelah itu, maka anak mampu berdiri dengan stabil.

Saat belajar berdiri, pastikan perkembangan motorik kasar anak sudah berkembang dari atas ke bawah.

Pastikan anak memiliki otot pinggang, panggul, dan kaki yang sudah kokoh.

Untuk awal-awal berdiri, Moms bisa menuntunnya. Atau cara lainnya, anak diminta untuk mendorong kursi makan atau mainan yang dapat didorong agar melatih otot kakinya.

Disarankan untuk tidak menggunakan baby walker yang memakai roda.

Untuk itu, dibutuhkan stimulasi yang konsisten dan secara terus-menerus agar rasa khawatir serta takut tersebut akan perlahan memudar.

Seperti halnya anak yang sedang belajar berdiri dan berjalan, pasti mereka juga merasakan takut.

Untuk itu, jangan sampai orangtua menularkan rasa takut yang secara tak langsung bisa dirasakan pula dalam diri anak.

Jika dibutuhkan, Moms bisa berkonsultasi atau melakukan skrining tumbuh kembang anak ke klinik psikologi.

Hal ini dilakukan jika anak sudah berusia lebih dari 9 bulan, namun belum dapat duduk dengan tegak apalagi berdiri dengan stabil.

Baca Juga : Stimulasi ASMR Ternyata Bermanfaat Untuk Kesehatan Mental Anak, Kok Bisa?

Percaya Diri

Atasi Rasa Khawatir saat Anak Belajar Berdiri dengan Cara Ini-3.jpg
Foto: Atasi Rasa Khawatir saat Anak Belajar Berdiri dengan Cara Ini-3.jpg

Foto: birthliteracy

Saat memberikan stimulasi motorik pada anak, baik mengajarkan anak berguling, duduk, berdiri, hingga berjalan, orangtua harus memiliki rasa percaya pada kemampuannya sendiri.

Percaya diri bahwa orangtua bisa bermain dengan anak sehingga rasa takut tidak akan lagi singgah.

Selain itu, dibutuhkan pengetahuan yang kaya akan jenis permainan untuk menjadi stimulasi motorik anak.

Jadikan waktu bermain anak menjadi momen-momen yang menyenangkan sehingga kemampuan motorik anak semakin berkembang dengan optimal.

Hal yang harus diperhatikan adalah tidak mengapa anak terjatuh atau terbentur karena hal tersebut menjadi proses belajar dan adaptasi daya tahan tubuhnya.

Terpenting adalah orangtua tidak melepas pengawasan saat anak sedang belajar melatih kemampuan motoriknya.

Ingat, Moms, stimulasi penting untuk diberikan dan dilatih sejak anak masih dini agar nantinya kemampuan motorik kasar anak bisa terbentuk dengan baik, ya!

(DG/CAR)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb