01 Maret 2024

BAB Bayi Berlendir: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Moms perlu waspada kalau BAB Si Kecil berlendir
BAB Bayi Berlendir: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

BAB bayi berlendir cokelat dan berbiji adalah kondisi yang sering ditemukan pada newborn.

Tak selalu mengindikasi penyakit tertentu, tapi setiap orang tua perlu tahu informasi penting BAB bayi yang berlendir dan berbiji ini.

Secara umum, bayi memiliki tinja atau kotoran yang tidak menyerupai milik balita atau orang dewasa.

Tapi, kotoran yang selalu berlendir ini pun tak bisa dikatakan normal, lho.

Baca Juga: 11 Cara agar Posisi Kepala Bayi di Bawah Jelang Persalinan

Gejala BAB Bayi Berlendir

Ilustrasi Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Bayi (Orami Photo Stock)

"BAB bayi yang berlendir memang hal yang normal jika terjadi sesekali dan tidak sering," jelas dr. Barry Army Bakry, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastroenterologi & Hepatologi Anak, RS Pondok Indah – Puri Indah.

Terkadang sulit untuk Moms mengetahui apakah BAB bayi berlendir ini adalah normal atau tidak.

Hal ini bisa dilihat dari beberapa gejala yang perlu diwaspadai ketika BAB bayi berlendir, seperti:

  • Kotoran sedikit lunak
  • Warna BAB bayi hijau
  • Warna kotoran kung kecokelatan
  • Lendir disertai dengan biji-bijian
  • Bayi sering tantrum tanpa alasan jelas

Terkadang, beberapa lendir ini muncul di kotoran bayi dan terlihat ketika sedang mengganti popok.

Usus secara alami akan mengeluarkan lendir yang membantu melapisi saluran usus, mencerna makanan, dan mengeluarkan kotoran.

Apabila lendir hanya terjadi sesekali dan tidak ada gejala lain, maka Moms tidak perlu mengkhawatirkannya.

Namun terkadang, BAB bayi berlendir bisa menjadi tanda infeksi yang menyebabkannya atau kondisi medis.

Baca Juga: Benjolan di Belakang Telinga Bayi, Yuk Cek Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Penyebab BAB Bayi Berlendir

Penyebab BAB Bayi Berlendir (Orami Photo Stock)
Foto: Penyebab BAB Bayi Berlendir (Orami Photo Stock)

Penyebab BAB bayi berlendir, bisa jadi disebabkan karena beberapa kemungkinan berikut ini.

Perhatikan faktor risiko yang bersifat ringan sampai berat, antara lain:

1. Infeksi Bakteri atau Virus

Penyebab paling utama BAB bayi berlendir mungkin menandakan adanya kelainan pada usus bayi. Kelainan ini paling sering merupakan infeksi.

"Infeksi bakteri atau virus pada tubuh dapat mengiritasi usus dan menyebabkan peradangan," jelas dr. Barry.

Gejala lainnya yang dapat mengindikasikan infeksi sedang terjadi adalah demam dan bayi yang rewel.

Bayi dengan infeksi juga memiliki tinja berwarna hijau kecokelatan. Bahkan, BAB bisa berdarah ketika kasus peradangan cukup ekstrem.

Namun, infeksi ini umumnya hilang dengan sendirinya atau dengan pengobatan antibiotik dalam waktu 1 minggu.

2. Alergi pada Makanan Tertentu

Ilustrasi Makanan Pemicu Alergi (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Makanan Pemicu Alergi (Orami Photo Stock)

National Health Services menjelaskan kalau alergi pada makanan bisa salah satu penyebab BAB bayi berlendir dan berbiji.

Ketika alergi terhadap makanan tertentu, ini dapat mengakibatkan diare atau memicu lendir saat bayi BAB.

Pada bayi yang menyusui, perubahan dalam makanan yang dikonsumsi Moms juga bisa menjadi salah satu penyebab.

Sensitivitas terhadap zat besi, kedelai, atau bahan susu fomula lainnya juga bisa ikut berperan, lho.

Kasus alergi makanan ini akan lebih sering terjadi ketika Si Kecil memulai MPASI di usia 6 bulan ke atas.

3. Pergantian Susu Formula

Mengutip World Journal of Gastroeneterology, perubahan pada makanan bayi juga berperan dari BAB bayi berlendir berwarna kuning kecokelatan.

Pergantian ke susu formula yang tak biasa juga bisa menyebabkan diare selama beberapa hari.

Moms harus bicarakan dengan dokter anak untuk mengatasi risiko diare dan sakit perut saat perubahan makanan.

Hal ini juga mungkin perlu lebih diperhatikan secara ekstra jika anak menunjukkan tanda-tanda gangguan tumbuh kembang.

Gangguan tumbung kembang yang dimaksud seperti ada kendala tinggi dan berat badan, serta kemampuan motorik dan sensorik.

Baca Juga: 4 Obat Diare untuk Anak, Efektif untuk Mengurangi Gejala!

4. Proses Tumbuh Gigi

Ilustrasi Bayi Tumbuh Gigi
Foto: Ilustrasi Bayi Tumbuh Gigi (Orami Photo Stocks)

"Bayi yang tumbuh gigi bukan hanya rewel, namun bisa juga disertai dengan gejala seperti BAB bayi berlendir kuning," terang dr. Barry.

Berdasarkan jurnal American Dental, gigi-gigi geraham balita akan muncul sempurna pada usia mereka 2 tahun.

Namun, proses tumbuh gigi secara awal akan berlangsung ketika usia anak mencapai 10 bulan ke atas.

Hal ini membuat adanya produksi air liur berlebihan dan rasa sakit di sekitar mulut. Akibatnya, menghasilkan lendir berlebih di feses dan berbiji.

5. Cystic Fibrosis

Bayi dengan cystic fibrosis mungkin mengalami peningkatan jumlah lendir sebagai efek samping dari kondisinya.

BAB bayi berlendir seperti ingus akan cenderung mengeluarkan bau busuk dan berminyak.

Bayi juga mungkin memiliki penambahan berat badan yang buruk dan pertumbuhannya tertunda karena cystic fibrosis.

Children's National Hopsital memaparkan, kondisi ini juga menyebabkan lendir berlebih berkembang di organ-organ lainnya, terutama paru-paru, pankreas, hati, dan usus.

Karena cystic fibrosis dapat mengganggu pencernaan anak, dokter akan merekomendasikan enzim khusus untuk perawatan.

6. Intususepsi Usus

Ilustrasi Masalah Pencernaan (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Masalah Pencernaan (Orami Photo Stock)

Intususepsi adalah kondisi medis serius yang dapat terjadi ketika usus bayi saling bergeser.

Diketahui, ini suatu proses yang dikenal sebagai "teleskoping." Ini adalah keadaan darurat medis karena aliran darah hilang ke usus dan tinja tersumbat.

Akibatnya, ditemukan BAB bayi berlendir dan berbiji karena penyumbatan tersebut. Kotoran anak bahkan sering menyerupai jeli merah berwarna gelap.

Gejala intususepsi lainnya termasuk sakit perut yang datang dan pergi, muntah, adanya darah di kotoran, serta anak tampak lesu atau ngantuk setiap saat.

Baca Juga: Bayi Sering Kentut, Apakah Merupakan Hal Wajar?

7. Perubahan Cara Menyusui

Perubahan cara bayi menyusu dapat memengaruhi tekstur kotorannya serta penyebab BAB bayi berlendir seperti ingus.

Misalnya, sebagian bayi yang menyusu dalam waktu singkat, memiliki tinja berwarna hijau dan sedikit berbusa.

Jika bayi menyusu, fesesnya mungkin tampak mengandung lendir. Hal ini bisa terjadi jika bayi mendapat lebih banyak foremilk.

Foremilk adalah ASI yang tersedia di awal menyusui, bisa lebih encer dan manis, sedangkan hindmilk adalah ASI yang keluar pada saat sesi menyusui akan berakhir.

Bayi yang menyusui mungkin lebih banyak mengeluarkan lendir di kotorannya karena tinja mereka melewati usus dengan relatif cepat.

Penyebab lainnya BAB bayi berlendir adalah terjadinya gangguan saluran pencernaan.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb