22 November 2021

Jamur Selangkangan: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Jamur di selangkangan biasanya gatal dan menimbulkan warna kecokelatan pada kulit.
Jamur Selangkangan: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Selangkangan gatal adalah kondisi yang wajar terjadi. Namun, jika terus menerus hingga mengganggu aktivitas, bisa saja menjadi tanda Moms terkena jamur selangkangan, lho.

Jamur selangkangan, yang juga dikenal sebagai tinea cruris adalah infeksi jamur yang terjadi di area selangkangan. Kondisi medis ini menyebabkan munculnya bercak bersisik dan rasa gatal di bagian selangkangan.

Untuk menangani masalah ini, mari kita kenali terlebih dahulu penyebab, gejala, metode penularan, dan cara mengobatinya. Yuk simak Moms!

Baca Juga: 10 Dokter Kandungan di Palembang Terbaik, Dapat Deteksi Kelainan Kromosom!

Pengertian Jamur Selangkangan

selangkangan gatal
Foto: selangkangan gatal

Foto: Orami Photo Stock

Jamur selangkangan (tinea cruris) adalah ruam yang mengganggu dan gatal yang umum terjadi pada orang yang banyak berkeringat, seperti atlet.

Melansir StatPearls, seperti pada infeksi tinea lainnya, jamur yang dikenal sebagai dermatofita menyebabkan gatal di selangkangan. Jamur mikroskopis ini hidup di kulit, rambut, dan kuku.

Tinea cruris ditandai dengan bercak merah bundar pada area kulit dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Jamur selangkangan umumnya sering dialami oleh orang-orang yang sering berkeringat dan menggunakan pakaian ketat seperti atlet.

Mereka biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan infeksi ketika dibiarkan di daerah yang hangat dan lembab.

Baca Juga: Batuk Berdarah, Ketahui Definisi, Penyebab, dan Komplikasinya

Gejala Jamur Selangkangan

ruam
Foto: ruam

Foto: Orami Photo Stock

Gejala jamur selangkangan serupa dengan kurap tubuh. Ruam kulit pada tinea cruris memiliki pinggiran berwarna merah bersisik yang menyebar dari selangkangan atau skrotum ke paha bagian dalam.

Terkadang jamur selangkangan juga ditandai dengan ruam berbentuk cincin yang muncul pada bokong. Gejala ini jarang terlihat di penis, vulva, atau sekitar anus.

Selain ruam, gejala jamur selangkangan lainnya sebagai berikut:

  • Kulit terasa terbakar, gatal, atau nyeri di lokasi ruam
  • Kulit bersisik dan mengelupas di atas ruam
  • tepi ruam memiliki benjolan yang terlihat seperti lecet
  • bagian tengah ruam memiliki warna merah-coklat.

Dokter dapat dengan mudah mendiagnosis sebagian besar kasus jamur selangkangan hanya dengan melihat ruamnya.

Namun, dalam beberapa kasus di mana diagnosisnya tidak begitu jelas, dokter dapat mengirim sampel kulit yang terinfeksi ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Manfaat Air Mineral untuk Ibu Hamil dan Takaran yang Dianjurkan

Penyebab Jamur Selangkangan

vagina
Foto: vagina

Foto: Orami Photo Stock

Jamur selangkangan sering disebabkan oleh organisme jamur yang biasanya tumbuh di daerah yang hangat dan lembap. Jamur ini hidup secara alami pada kulit Moms dan biasanya tidak menyebabkan masalah.

Jamur selangkangan termasuk dalam kelompok jamur dermatofita yang memakan lapisan keratin pada kulit untuk bertahan hidup.

Jenis jamur yang paling sering menimbulkan penyakit adalah Tricophyton dan Epidermophyton. Jamur ini juga dapat menimbulkan penyakit kutu air.

Jamur selangkangan ini dapat muncul bila:

  • Kulit selangkangan sering mengalami gesekan dengan pakaian.
  • Kulit selangkangan terlalu lembap, akibat keringat yang berlebihan.
  • Kutu air menyebar ke selangkangan.
  • Terdapat kontak fisik dengan kulit penderita secara langsung atau kontak dengan baju penderita yang belum dicuci.

Semua orang bisa terkena jamur selangkangan baik wanita maupun pria. Akan tetapi, risikonya akan lebih tinggi pada Moms yang memiliki faktor-faktor sebagai berikut:

  • Jenis kelamin, pria lebih berisiko terkena kondisi ini daripada wanita.
  • Berat badan berlebih, orang dengan kelebihan berat badan lebih banyak memiliki lipatan kulit, yang merupakan iklim terbaik untuk infeksi jamur, termasuk tinea cruris.
  • Mudah berkeringat, jika seseorang sering berkeringat, kulitnya lebih berisiko untuk pertumbuhan jamur.
  • Usia lebih muda, remaja lebih cenderung mengalami kondisi ini.
  • Sering menggunakan pakaian dan pakaian dalam ketat, pakaian ketat menjebak kelembapan dan menciptakan lingkungan baik untuk perkembangan jamur.
  • Mengidap diabetes, sebuah penelitian Journal of Diabetes Investigation menunjukkan orang dengan diabetes lebih berisiko terkena infeksi kulit, termasuk tinea cruris.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, orang dengan kekebalan tubuh yang lemah cenderung mengembangkan infeksi jamur seperti gatal di selangkangan daripada yang lain.

Baca Juga: Mengetahui pH Vagina dan Cara Menjaga Keseimbangannya

Bagaimana Cara Diagnosisnya?

konsultasi dokter.png
Foto: konsultasi dokter.png (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Dokter kemungkinan akan dapat mendiagnosis jamur selangkangan dengan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa area kulit yang terkena.

Dalam beberapa kasus, bila terdapat kecurigaan lain selain tinea cruris, dokter akan meminta Moms untuk melakukan beberapa tes berikut ini untuk memastikan:

  • Tes kerokan kulit, dokter akan mengerok atau mengikis permukaan kulit yang bermasalah. Hasil kerokan akan dimasukkan ke dalam larutan KOH, sebelum diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari jamur.
  • Kultur jamur, tes ini dilakukan untuk memeriksa jamur yang tumbuh dari sampel kerokan kulit, dengan cara membiakkan jamur di media tertentu.
  • Biopsi kulit, dokter akan mengambil sampel jaringan kulit untuk diperiksa di bawah mikroskop berguna melihat jenis kelainan kulit yang terjadi.

Baca Juga: Mengulik Soal Self Harm, Tindakan Menyakiti Diri untuk Meluapkan Emosi

Cara Mengatasi Jamur Selangkangan

salep
Foto: salep (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Ada beberapa cara mengatasi jamur selangkangan, seperti:

1. Obat Antijamur

Cara mengatasi jamur selangkangan adalah menggunakan obat antijamur. Obat ini bisa tersedia dalam bentuk oles maupun oral (minum).

Clotrimazole, miconazole, dan terbinafine merupakan beberapa contoh obat yang mungkin diresepkan oleh dokter. Dokter akan meresepkan obat antijamur oles terlebih dulu.

Apabila obat ini tidak efektif untuk mengatasi kurap di selangkangan, dokter akan memberikan obat antijamur oral yang lebih kuat, seperti itrakonazol dan flukonazol.

Obat antijamur oral mungkin bisa menyebabkan efek samping, seperti sakit perut dan sakit kepala. Jika Moms tidak nyaman dengan efek sampingnya, diskusikan dengan dokter ya.

2. Obat Pereda Gejala

Moms perlu selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat pereda gejala tinea cruris dalam bentuk apapun. S

ebagai contoh, obat oles kortikosteroid dapat dianjurkan untuk mengurangi peradangan.Tapi obat ini dapat menyebabkan efek samping berupa penyebaran dan penyebaran infeksi jamur ke area kulit lain.

Baca Juga: Tahapan Skincare Rutin Sederhana untuk Ibu Sibuk, Yuk Dicoba!

3. Obat Antibiotik

Menggunakan obat antibiotik juga bisa dianjurkan jika diperlukan. Misalnya untuk mengobati atau mencegah infeksi bakteri yang terjadi akibat Moms yang menggaruk area yang terkena jamur.

4. Penanganan Mandiri

Selain obat-obatan, jamur selangkangan dapat ditangani secara mandiri, tanpa perlu ke dokter. Penanganan mandiri yang dapat dilakukan untuk mengobati tinea cruris antara lain adalah:

  • Membasuh area yang terinfeksi dengan sabun dan air hangat yang bersih.
  • Mengeringkan kulit dengan benar, baik setelah mandi maupun berolahraga.
  • Mengganti pakaian setiap hari, khususnya pakaian dalam.
  • Mengenakan pakaian longgar dengan bahan yang menyerap keringat, misalnya katun.

Baca Juga: Morning Sickness: Gejala, Penyebab, dan Tips Mengatasinya untuk Bumil

Nah itu dia Moms penjelasan mengenai jamur selangkangan. Jika Moms mengalami gejala di atas dan kondisi tidak membaik, jangan ragu untuk periksakan diri ke dokter ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7232281/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554602/
  • https://www.healthline.com/health/jock-itch
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/315788#Treatment
  • https://www.health.harvard.edu/a_to_z/jock-itch-tinea-cruris-a-to-z

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb