09 Desember 2018

Bagaimana Cara Tepat Merawat Organ Intim Bayi?

Dibutuhkan perawatan khusus secara telaten untuk mencegahnya dari iritasi
Bagaimana Cara Tepat Merawat Organ Intim Bayi?

Menjadi orang tua baru memang menuntut Moms untuk mengetahui banyak hal terkait buah hati tercinta, terutama mengenai perawatan bayi baru lahir.

Menjaga kebersihan bayi tidak cukup hanya dengan memandikan tubuhnya saja. Moms juga perlu membersihkan dan merawat area organ intim Si Kecil.

Bukan hanya masih sangat halus, organ intim bayi, khususnya yang baru lahir juga sangat sensitif dan rentan mengalami iritasi.

Oleh karena itu, dibutuhkan perawatan khusus secara telaten untuk mencegahnya dari iritasi sekaligus menjaga kebersihannya. Jadi, bagaimana cara merawat organ intim bayi?

Menjaga Kebersihan Organ Intim Bayi

Terlalu sering membasuh organ intim Si Kecil menggunakan air dan sabun justru akan menyebabkan terjadinya iritasi.

Meskipun demikian, Moms juga tidak boleh membiarkan organ intim Si Kecil bersentuhan dengan popok yang terkontaminasi air urine maupun tinja dalam waktu lama.

Secara umum, untuk memastikan organ intim Si Kecil selalu dalam kondisi bersih dapat Moms lakukan dengan cara sebagai berikut

1. Setelah Si Kecil buang air besar, bersihkan area organ intimnya secepat mungkin. Tinja yang bercampur dengan air urine lebih mungkin mengiritasi kulit Si Kecil

2. Cukup gunakan air atau campurkan dengan sabun bayi cair bebas alkohol dan pewangi untuk membersihkan organ intim Si Kecil. Moms juga bisa membersihkannya menggunakan tisu yang bebas kedua zat tersebut. Sabun maupun tisu basah yang mengandung alkohol dan pewangi hanya akan mengganggu keseimbangan komposisi pelindung alami kulit Si Kecil.

3. Keringkan area organ intim Si Kecil menggunakan handuk lembut. Cukup ditepuk-tepuk dengan lembut. Menggosok area intim Si Kecil terlalu sering akan merusak permukaan kulitnya yang masih sangat halus.

4. Sebisa mungkin bebaskan Si Kecil dari popok, jika ia hanya menghabiskan waktunya di rumah. Jangan terburu-buru untuk memakaikan popok setelah membersihkan organ intim Si Kecil.

5. Jika Si Kecil buang air besar sebelum mandi, bersihkan terlebih dahulu kotorannya baru kemudian Moms bisa mulai memandikan Si Kecil.

Akan tetapi, selain cara merawat organ intim bayi juga membutuhkan perhatian khusus, mengingat untuk merawat organ intim bayi laki-laki dan perempuan membutuhkan perhatian berbeda.

Baca Juga : Tips Memilih Sabun yang Aman Digunakan Bayi

Merawat Organ Intim Bayi Perempuan

Saat membersihkan organ intim bayi perempuan, selalu usap area tersebut dari depan ke belakang. Cara Moms dalam membersihkan organ intimnya ini berguna mencegah bakteri maupun kotoran dari anus berpindah ke vagina Si Kecil.

Jika popok Si Kecil sudah terlalu kotor dan tinjanya mulai masuk ke bibir vagina, Moms bisa membuka bibir vagina menggunakan jari yang sudah bersih.

Moms tidak perlu mengorek kotorannya terlalu dalam, bagian ini mampu membersihkan dirinya sendiri secara alami. 

Lap bagian tersebut menggunakan kain bersih yang sudah dibasahi air hangat. Saat membersihkan area sensitif Si Kecil, Moms tidak perlu menggunakan sabun.

Moms mungkin dapat melihat bahwa vagina Si Kecil memerah dan membengkak pada beberapa hari pertama pasca persalinan. Bahkan vagina Si Kecil mungkin mengeluarkan cairan putih bening atau sedikit disertai darah.

Moms tidak perlu khawatir, itu merupakan kondisi yang normal terjadi akibat efek terpapar hormon selama di dalam kandungan. Kondisi tersebut akan menghilang dengan sendirinya dalam hitungan minggu.

Merawat Organ Intim Bayi Laki-laki

Untuk membersihkan penis bayi, Moms bisa menyekanya menggunakan bagian popok yang masih bersih.

Moms juga bisa mengelapnya menggunakan kain bersih yang dibasahi air maupun ditambah dengan sabun khusus bayi. Usapkan pada seluruh area organ intim Si Kecil.

Selama proses mengganti popok Si Kecil, Moms bisa menutup penisnya menggunakan popok atau kain bersih. Dengan begitu penisnya akan tetap hangat, karena udara dingin bisa membuatnya buang air kecil.

Selain itu, selipkan penisnya ke bawah selama memakaikan popok, sehingga saat buang air kecil air urinenya tidak berceceran di atas pinggang.

Pada beberapa hari pertama pasca kelahiran, Moms mungkin melihat penis Si Kecil membengkak. Kondisi tersebut normal dan tidak berbahaya. Pasalnya, penis Si Kecil dapat kembali normal beberapa bulan setelah dilahirkan.

Kepala penis bayi yang belum disunat masih tertutup kulup, jangan pernah menarik kulup tersebut secara paksa hanya untuk membersihkan kepala penisnya.

Hal tersebut bisa menyebabkan kulup robek dan meninggalkan luka pada penis, tentunya juga menyebabkan Si Kecil merasa sakit. Moms tidak perlu khawatir mengenai kebersihan kepala penis Si Kecil, area ini mampu membersihkan dirinya sendiri hingga batas tertentu.

Untuk bayi yang sudah disunat sejak lahir, beberapa hari setelah proses sunat penisnya mungkin terlihat agak merah dan membengkak disertai keluarnya lendir berwarna kekuningan. Itu merupakan kondisi normal dan merupakan tanda-tanda proses pemulihan. Biasanya luka sunat akan sembuh dalam waktu 10 hari.

Membersihkan penis Si Kecil yang sudah disunat hanya boleh dilakukan menggunakan air pada beberapa hari pertama setelah proses tersebut.

Hindari membersihkannya menggunakan sabun karena akan menyebabkan kulitnya iritasi. Moms disarankan untuk mengoleskan petroleum jelly pada penisnya untuk mencegah gesekan selama memakai popok.

 

Wah, banyak sekali ya Moms catatan dalam merawat organ intim bayi? Apakah cara Moms merawat organ intim Si Kecil selama ini sudah sesuai dengan panduan di atas?

(RGW)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb