28 September 2019

Balita Doyan Makan Tapi Tidak Bisa Gemuk, Kenapa Ya?

Makannya sudah banyak, tapi berat badannya segitu-gitu saja
Balita Doyan Makan Tapi Tidak Bisa Gemuk, Kenapa Ya?

Saat bayi, Si Kecil tampak gemuk menggemaskan. Tapi, setelah balita, ia melangsing. Padahal anak sudah makan banyak.

Jika balita doyan makan tapi berat badannya terlihat stagnan, dokter biasanya akan menanyakan tiga hal, yakni frekuensi makan anak dalam sehari, berapa besar porsinya, dan apa saja yang dikonsumsi. Jika satu aspek saja kurang, hal ini bisa menjadi indikator mengapa anak tidak bisa gemuk.

Kalau ketiga faktor tadi sudah baik dan anak masih sulit menambah berat badan, bisa jadi penyebabnya adalah sebagai berikut:

Makanan Tidak Bervariasi

1. Makanan Tidak Bervariasi.jpg
Foto: 1. Makanan Tidak Bervariasi.jpg

Foto: usarice.com

Anak mungkin banyak makan, tapi kebanyakan berupa sumber karbohidrat berupa nasi, mi, atau roti. Atau, anak suka memilih-milih makanan sehingga tidak semua zat gizi ia konsumsi setiap hari.

Moms, karbohidrat hanya cukup untuk aktivitas sehari-hari. Untuk disimpan di dalam tubuh dan untuk mendukung perkembangannya, anak memerlukan asupan zat gizi lain seperti protein, lemak, dan sebagainya.

Sebaiknya komposisi makanan anak terdiri dari 50-60% karbohidrat, 15-20% protein, dan 25-35% lemak ditambah vitamin dan mineral dari buah dan sayur serta dua gelas susu. Hindari makanan sumber kalori kosong seperti permen dan minuman berpemanis.

Baca Juga: Mencegah Obesitas pada Balita yang Doyan Makan

Pola Makan Tidak Teratur

2. Pola Makan Tidak Teratur.jpg
Foto: 2. Pola Makan Tidak Teratur.jpg

Foto: cnn.com

Jadwal makan yang tidak teratur membuat anak hanya asal makan, padahal belum tentu memenuhi zat gizi yang ia butuhkan. Emosi negatif seperti marah, stres, atau frustrasi waktu makan juga bisa menimbulkan gangguan makan.

Sebaiknya anak makan dengan porsi kecil tetapi sering, misalnya makan berat tiga kali sehari dan camilan dua kali sehari, daripada makan sekaligus banyak tetapi jarang.

Selain itu, biasakan anak sarapan sebelum pukul sembilan pagi. Sebab, di jam-jam tersebut, kadar gula dalam tubuh sangat rendah. Diperlukan pasokan energi untuk beraktivitas. Proses metabolisme tubuhpun terjadi di pukul sembilan. Kalau tidak ada makanan yang dikonsumsi, lemak dalam tubuh anaklah yang akan diolah menjadi energi.

Baca Juga: Makan Banyak Tapi Tetap Kurus, Ternyata Ini 4 Penyebabnya!

Faktor Lainnya

3. Faktor Lainnya.jpg
Foto: 3. Faktor Lainnya.jpg

Foto: activeforlife.com

Genetik berperan besar dalam penambahan berat badan. Kalau Moms dan Dads langsing, Si Kecil juga kemungkinan besar mengikuti orang tuanya.

Selain itu, balita biasanya banyak bergerak aktif. “Jika aktivitas tidak sebanding dengan asupan makan, berat badan anak akan sulit bertambah," kata M. Dora Tri Yogyantini, SGz, ahli diet di Instalasi Gizi RS Panti Rapih, seperti diberitakan detikHealth.

Baca Juga: 4 Trik Agar Anak Mengurangi Makan Junk Food

Pola tidur juga ternyata berpengaruh pada metabolisme, Moms. Hal ini bisa berdampak pada berat badan Si Kecil.

Jadi, kalau anak sudah makan banyak tapi tidak gemuk, coba cek faktor-faktor tadi, Moms. Konsultasikan ke dokter jika Moms khawatir akan kondisi Si Kecil.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb