15 Mei 2019

Bayi Sering Menangis? Redakan dengan Teknik 5S

Metode ini ampuh menenangkan bayi
Bayi Sering Menangis? Redakan dengan Teknik 5S

Di dalam kandungan, janin terus 'digendong' dan diayun. Ia 'dibombardir' dengan suara yang menenangkan baginya, yaitu suara denyut dan aliran darah ibu. Ia juga dibuai dalam sebuah ruangan yang dipenuhi air ketuban.

Jadi, tak heran jika bayi yang baru lahir ke dunia merasa tak nyaman hingga sering menangis.

Tangisan si kecil bisa membuat stres, terutama jika ini pengalaman pertama Moms menjadi ibu. Sebenarnya penyebab bayi menangis bisa karena lapar, sakit, mengantuk, kegerahan, kedinginan, ingin digendong, atau bosan.

Namun, jika Moms sudah mencoba segala hal untuk menenangkannya dan si kecil tak kunjung berhenti menangis, coba metode 5S.

Metode 5S digagas oleh Dr. Harvey Karp (dokter anak anggota American Academy of Pediatrics).

Cara ini mampu menenangkan bayi baru lahir (usia 0-4 bulan), bahkan membantunya tidur lebih mudah dan nyenyak. Coba saja tahapan berikut:

1. Swaddling (bedong)

Bedong dapat meredakan tangisan bayi karena membuatnya hangat dan terdekap, serasa seperti masih di dalam rahim.

Perhatikan cara membedong yang baik karena bedong yang terlalu kencang bisa menyebabkan masalah panggul.

Pilihlah bahan kain yang nyaman agar bayi tidak kepanasan. Dokter Karp merekomendasikan Moms untuk membedong si kecil kapanpun ia ingin tidur, baik di siang atau malam hari. Membedong juga bisa membantu 4S lainnya berhasil.

2. Side/stomach position (posisi miring atau tengkurap)

Setelah dibedong, Moms bisa menenangkan si kecil yang menangis dengan menggendongnya dalam posisi miring atau tengkurap. Untuk mengurangi risiko SIDS (sudden infant death syndrome), para ahli merekomendasikan bayi ditidurkan dalam posisi telentang.

Namun, karena bayi baru lahir lebih nyaman ketika tengkurap, posisi inilah yang terbaik untuk menenangkannya (bukan ketika ia tidur). Gendong si kecil yang tengah menangis dalam pelukan Moms dengan posisi tengkurap atau miring. Moms juga bisa meletakkannya di pangkuan. Saat si kecil sudah tertidur, letakkan ia dalam posisi telentang.

Biasanya, 2S pertama ini sudah berhasil, namun jika belum, tambahkan S yang ke-3.

Baca Juga : Tips Agar Bayi Tidak Menangis Saat Mandi

3. Shushing ("sssttt...")

Suara dapat menenangkan dan menyamankan bayi serta menghentikan tangisannya. Shushing adalah membuat suara “sssttt….” yang panjang di telinga bayi. Suara shushing ini mirip dengan suara yang didengar bayi ketika masih berada di dalam rahim.

Cara sederhana untuk melakukan tip ini adalah dengan mendekatkan mulut Moms di telinga si kecil dan mengeluarkan suara “sssttt..” sekeras suara tangisan si kecil. Ketika ia sudah mulai tenang dan tangisnya sedikit demi sedikit mereda, kecilkan volume suara Moms.

Dokter Karp juga merekomendasikan Moms memutarkan white noise lain ketika si kecil tidur. White noise di antaranya adalah suara kipas angin dan suara mesin cuci.

4. Swinging (mengayun)

Ayunan lembut dapat menenangkan bayi. Namun, salah satu ayunan yang paling ampuh untuk meredakan tangisan bayi adalah jiggling, yaitu mengayunkan badan bayi secara lembut dengan gerakan ke kiri dan ke kanan.

5. Sucking (mengisap)

Sucking (mengisap) adalah salah satu kegemaran bayi. Bayi butuh mengisap sesuatu. Bila tidak ada empeng atau si kecil sudah terlalu kenyang untuk menyusu, saat kondisi darurat, biarkan bayi mengisap jari Moms untuk menghentikan tangisannya.

Namun pastikan jari Moms benar-benar bersih. Lakukan S ke-5 ini hanya bila terpaksa. Jika ke-4 S di atas sudah berhasil membuatnya tenang, S ke-5 ini tak perlu dilakukan.

Sudah pernah mencoba salah satu, bahkan kelima cara ini untuk menghentikan bayi menangis? Mana yang menurut Moms paling efektif?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb