27 Oktober 2020

Benarkah Board Games dapat Mencegah Penurunan Kognitif?

Orang yang sering main board games justru terhindar dari masalah kognitif, demensia dan depresi.
Benarkah Board Games dapat Mencegah Penurunan Kognitif?

Konon, board games bisa mencegah penurunan fungsi kognitif, Moms.

Sekarang ini berbagai macam permainan sudah tersedia di dalam gadget. Tetapi, permainan non-digital seperti board games atau permainan papan masih memiliki keunggulan sendiri, khususnya dalam kemampuan kognitif.

Permainan tidak hanya membuat kita senang, tetapi juga memberikan manfaat pada kemampuan berpikir.

Para peneliti di University of Edinburg di Inggris pun telah menyelidiki hubungan permainan analog, seperti board games dengan kognitif.

Baca Juga: Moms, Kenali Lebih Dekat 6 Gejala Depresi Pada Anak

Board Games dan Fungsi Kognitif

board games dan fungsi kognitif
Foto: board games dan fungsi kognitif (unsplash.com)

Foto: unsplash.com

Altschul dan Deary memeriksa 1.091 peserta yang lahir tahun 1936. Mereka mengevaluasi kapasitas mental dan kognitif para peserta selama periode yang panjang.

Para peneliti menilai fungsi kognitif peserta ketika berusia 11 tahun dan setelah usia 70 tahun ke atas menggunakan 14 tes kognitif standar.

Mereka lantas bertanya kepada peserta seberapa sering bermain permainan papan, seperti kartu, catur, bingo atau teka-teki silang pada usia 70 tahun ke atas.

Para ilmuwan juga memperhitungkan kemungkinan faktor lainnya, seperti fungsi kognitif awal kehidupan, pendidikan, kelas sosial, jenis kelamin, tingkat aktivitas dan masalah kesehatan.

Analisis tersebut menemukan bahwa orang-orang yang memainkan lebih banyak permainan analog di usia 70 tahunan cenderung memiliki fungsi kognitif yang sehat, sama seperti tahun sebelumnya.

Orang yang lebih sering bermain game analog di usia 70 tahunan mengalami penurunan fungsi kognitif relatif lebih rendah dari usia 11 hingga 70 tahun ke atas. Berbeda halnya dengan orang yang jarang bermain game analog.

"Temuan terbaru ini menambah bukti bahwa lebih banyak terlibat dalam kegiatan selama massa hidup mungkin dikaitkan dengan keterampilan berpikir yang lebih baik di kemudian hari," kata Altschul.

Baca Juga: Ternyata Berenang Bisa Mengurangi Depresi Lho! Ini 3 Alasannya

Mendorong Interaksi Sosial

board games dan fungsi kognitif
Foto: board games dan fungsi kognitif (unsplash.com)

Foto: unsplash.com

Hasil penelitian dari British Medical Journal, juga mengemukakan bahwa main game salah satu kegiatan yang bisa dilakukan dengan anggota keluarga atau teman hingga orang asing, Kegiatan ini mendorong interaksi sosial dan pertukaran dengan generasi yang berbeda.

Selain itu, kegiatan rekreasi ini juga melibatkan berbagai tugas yang sederhana hingga kompleks. Sehingga orang dengan cacat fisik, pendengaran maupun gangguan penglihatan pun masih bisa berpartisipasi dalam egiatan ini.

Apalagi permainan papan atau game analog termasuk cara yang paling relevan untuk mempertahankan kognisi dan mencegah penurunan kognitif atau demensia.

Makalah sebelumnya telah menujukkan bahwa bermain game dapat meningkatkan kinerja kognitif pada peserta lansia yang sehat. Tetapi hasil kontroversial terkait pada penurunan kognitif ringan maupun demensia.

Bermain game memang bisa meningkatkan kinerja kognitif dalam fungsi eksekutif, memori semantik dan penalaran logis. Namun, beberapa peneliti telah mempelajari hubungan antara permainan papan dengan risiko demensia.

Dalam sebuah makalah tentang kohort berbasis populasi Paquid, peneliti menemukan bahwa permainan papan secara signifikan bermanfaat dalam penurunan risiko demensia 3 tahun kemudian.

Baca Juga: Apakah Benar Menikah Dapat Mencegah Demensia?

Setelah dipelajari lebih lanjut, permainan papan yang memberikan manfaat dalam penurunan risiko demensia adalah teka-teki silang, Sementara permainan papan lainnya tidak atau belum ditemukan.

Dengan tindak lanjut yang panjang, studi epidemiologis menunjukkan bahwa permainan papan memiliki efek perlindungan dalam penurunan kognitif, depresi dan demensia.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb