07 April 2018

Benarkan Vaksinasi Campak Jadi Pemicu Autisme Pada Anak?

Benarkan Vaksinasi Campak Jadi Pemicu Autisme Pada Anak?
Benarkan Vaksinasi Campak Jadi Pemicu Autisme Pada Anak?

Tanya:

Dokter, saya adalah seorang ibu yang mempunyai anak yang didiagnosis autis. Padahal kalau ditelusuri baik dari keluarga suami maupun keluarga saya tidak ada di antara anggota keluarga kami yang mengalami gangguan tumbuh kembang.

Dari lahir hingga usia 9 bulan anak saya terlihat baik, tidak ada satu pun yang kurang, perkembangan motoriknya juga sangat bagus, bahkan sudah bisa mengucapkan beberapa kata.

Namun di usia 10 bulan anak saya terlihat berbeda, lebih banyak diam dan bengong. Sampai usia 18 bulan saya menyadari kalau selama ini anak saya mengalami kemunduran dalam tumbuh kembangnya.

Adapun dari pengamatan saya kemunduran itu terjadi setelah anak saya mengikuti vaksinasi campak saat usianya 9 bulan 3 minggu.

Pertanyaan saya:

1. Apakah benar vaksinansi menjadi salah satu pemicu gangguan tumbuh kembang (autis) pada anak?

2. Apa sih sebenarnya kandungan vaksin campak dan mmr itu dok? Apa benar memang ada kandungan logam beratnya? (Lia Machmud)

Jawab:

1. Tidak benar sama sekali. Ini isu tentang autis dan vaksin campak maupun MMR sudah lama dihembuskan oleh "pakar" yang sebenarnya melakukan penelitian yang sebenarnya penipuan, yaitu Andrew Wakefield.

Penelitian ini sudah dibantah dengan berpuluh penelitian lain yang membuktikan bahwa laporan (yang sebenarnya palsu) tidak benar.

2. Kandungan vaksin campak adalah virus campak yang telah dilemahkan, yang digunakan sebagai 'perangsang' terhadap respon antibodi tubuh. Virus ini tidak akan menyebabkan sakit campak, namun membuat tubuh membentuk antibodi terhadap campak, sehingga tubuh menjadi lebih kebal terhadap virus campak yang mungkin mengenainya di kemudian hari.

Mengenai kandungan logam berat, hal ini tidak benar, karena komponen yang digunakan sebagai bahan stabiliser atau pun bahan yang menyertai virus yang telah dilemahkan tersebut bukan lah logam berat yang berbahaya. Adanya artikel 'pseudoscience' yang dibuat oleh orang yang sesungguhnya bukan ahlinya, (namun merasa ahli vaksin) menyebabkan banyak masyarakat mengalami kebingungan seperti ibu.

Dijawab oleh dr. Martinus M. Leman, DTMH, Sp.A

Sumber: Ask The Expert - Forum Orami

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb