Ingin Melahirkan Normal? Ketahui Hal Ini Dulu Moms!
Melahirkan normal adalah proses persalinan dengan melahirkan bayi melalui vagina.
Mengutip World Health Organization (WHO), sekitar 140 juta wanita melahirkan setiap tahunnya.
Melahirkan merupakan momen yang mengubah hidup para wanita, terutama dengan kelahiran Si Kecil ke dunia.
Nah, setiap ibu pasti akan memiliki pengalaman melahirkan yang berbeda.
Meski begitu, tidak sedikit Moms yang selalu berupaya agar bisa melahirkan secara normal dengan positif dan nyaman.
Apakah Moms termasuk salah satu yang juga demikian?
Jika ya, Moms sebagai calon ibu perlu mencari tahu segala jenis informasi terkait persalinan normal.
Yuk, cek penjelasan selengkapnya di bawah ini, Moms!
Baca Juga: Bolehkah Bayi Dimandikan Setelah Imunisasi? Ini Kata Dokter!
Persiapan Mental untuk Melahirkan Normal
Memiliki anak adalah anugerah yang didambakan oleh para Moms.
Terlebih, usai 9 bulan mengandung, tentunya rasa tak sabar untuk bertemu Si Kecil kerap hadir.
Meski sudah tidak sabar untuk bertemu Si Kecil, jangan lupa untuk mempersiapkan mental menjelang melahirkan normal, ya!
Agar semuanya lancar, berikut persiapan mental yang harus Moms lakukan!
1. Banyak Membaca untuk Menambah Pengetahuan
Pengetahuan mengenai persalinan bayi adalah hal yang esensial ketika Moms ingin mempersiapkan diri untuk memiliki momongan.
Hal tersebut tentu saja untuk menunjang kesiapan diri ketika mengalami masalah di waktu yang akan datang.
Ketika sudah mendekati persalinan, jangan sampai tidak membekali diri dengan ilmu parenting ya, Moms!
Jangan sampai ada salah langkah dan malah menjadi masalah di kemudian hari.
2. Hindari Stres
Tak bisa dipungkiri bahwa bingung dan bahagia bisa menjadi satu ketika akan melahirkan anak pertama.
Hal tersebut wajar karena mungkin Moms belum pernah mengalami proses ini sebelumnya.
Demi menjaga kesehatan mental dan membuat suasana menjadi tenang, cobalah untuk tidak terlalu stres dan membuat diri serta lingkungan sekitar menjadi bingung.
Jika memang menemui masalah di tengah jalan, cobalah untuk tetap tenang dan segera konsultasikan permasalahannya pada dokter.
Namun yang terpenting, jangan panik agar diri tidak mengalami stres.
3. Pastikan Istirahat yang Cukup
Ketika membicarakan kesehatan mental menjelang persalinan, kualitas dan waktu tidur yang ideal adalah hal penting.
Saat seseorang mengalami kurang tidur, orang tersebut akan lebih mudah terbawa emosi dan pastinya mudah lelah.
Jangan sampai rasa deg-degan akan bertemu Si Kecil membuat Moms mendapatkan waktu istirahat yang kurang.
Perlu diingat, melahirkan normal membutuhkan banyak tenaga. Jadi, Moms jangan lupa istirahat yang cukup ya!
4. Berpikir Positif
Ketika seseorang selalu berpikir positif, orang tersebut akan bertindak dan melakukan hal-hal positif dalam aktivitas hariannya.
Hal tersebut membuat orang yang terbiasa memiliki pola pikir positif akan memiliki ketenangan yang lebih dan mudah untuk merasa senang serta bahagia.
Agar kesehatan mental terjaga menuju melahirkan normal ataupun caesar, jangan lupa untuk selalu memikirkan hal-hal yang baik , Moms!
Supaya pikiran positif tetap terjaga, sebaiknya Moms juga memilih lingkungan yang suportif.
Jangan sampai Moms malah stres karena ada ucapan tak berkenan dari lingkungan yang salah.
Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar
Tahapan Melahirkan Normal
Mengutip Women's Health, proses melahirkan normal terjadi dalam tiga tahap.
Ketika kontraksi sudah dimulai, bayi bergerak turun ke panggul saat serviks menipis dan melebar (terbuka).
Durasi dan progres persalinan normal dapat berbeda-beda untuk setiap wanita. Tetapi tahapan melahirkan itu sama dan terjadi di setiap wanita.
1. Persalinan dan Penipisan Serviks
Tahap pertama melahirkan normal dimulai dengan onset persalinan dan berakhir saat serviks terbuka penuh. Ini adalah tahap terpanjang, biasanya berlangsung sekitar 2-24 jam.
Banyak wanita menghabiskan bagian awal tahap pertama ini di rumah. Moms mungkin beristirahat, menonton TV, berbincang dengan keluarga, atau berjalan-jalan.
Tahapan pertama ini terjadi dalam tiga sub-tahapan. Mengutip Swedish.org, sub-tahapan tersebut adalah:
- Persalinan awal
- Persalinan aktif
- Transisi ke tahap kedua
Persalinan Awal
Leher rahim ibu hamil terbuka sekitar 4 cm. Pada tahap ini, calon ibu dapat terus melakukan aktivitasnya seperti biasa.
Calon ibu akan masuk ke tahap persalinan aktif jika mengalami gejala sebagai berikut:
- Ketika kontraksi terjadi lebih kuat
- Ibu hamil lebih sering mengalami kontraksi yang lebih kuat
- Tidak dapat berbicara selama kontraksi
Persalinan Aktif
Pada tahap ini, serviks ibu hamil dapat terbuka dari 4-7 cm. Ini adalah tahap ketika sang ibu harus dibawa ke rumah sakit.
Kontraksi terjadi setiap 3-5 menit dan masing-masing berlangsung sekitar 30 detik. Kontraksi ini menunjukkan bahwa serviks membuka lebih cepat (sekitar 1 cm per jam).
Saat persalinan berlangsung, ketuban bisa pecah dan menyebabkan cairan mengalir.
Setelah ketuban pecah, kontraksi semakin cepat. Biasanya, para ibu hamil diminta untuk rileks dan mengatur pernapasan.
Bersantai di antara kontraksi sangat penting karena akan membantu serviks melebar.
Ibu hamil juga bisa berendam di bak mandi yang akan meringankan ketidaknyamanan. Tahapan ini dapat berlangsung 4-8 jam.
Transisi ke Tahap Kedua
Di tahap ini, leher rahim akan terbuka dari 7-10 cm. Ini adalah tahapan yang paling menyakitkan dan menegangkan bagi sebagian besar wanita.
Karena di tahap ini, serviks melebar hingga ke titik maksimal. Kontraksi terjadi setiap 2-3 menit dan berlangsung hingga 60-90 detik.
Pada tahap ini, ada hasrat kuat untuk mendorong karena tekanan di daerah dubur dan rasa menyengat di daerah vagina.
Perlahan, kepala bayi bergerak ke bawah menuju lubang vagina.
Di tahapan ini, Moms mungkin akan merasa lelah, terganggu, mual, panas-dingin, bahkan muntah.
Pernapasan secara lambat dan santai sangat efektif selama periode melahirkan normal ini.
2. Mendorong dan Melahirkan Bayi
Setelah serviks benar-benar melebar, tahap kedua melahirkan normal dimulai. Kontraksi pada tahap ini jadi semakin kuat.
Intensitas kontraksi yang sering dapat membantu mendorong kepala bayi ke bawah melalui jalan lahir.
Moms mungkin diminta untuk mengejan lebih kuat.
Di tahapan melahirkan normal ini, Moms akan sangat lelah dan mungkin mual.
Terjadi juga rasa sakit yang hebat di sekitar vagina dan daerah panggul saat kepala bayi keluar melalui lubang vagina.
Dokter juga dapat melakukan episiotomi, yaitu sayatan yang dibuat di area antara vagina dan rektum untuk memperluas lubang vagina, sehingga bayi dapat keluar dengan lancar.
3. Tahapan Afterbirth
Setelah kelahiran bayi, kontraksi terus terjadi untuk mendorong plasenta keluar, ini adalah proses yang juga dikenal sebagai afterbirth.
Tahap ini dapat berlangsung dari beberapa menit hingga setengah jam setelah bayi lahir.
Sebagian besar bayi dapat disusui beberapa menit setelah sang ibu melahirkan secara normal, sedangkan beberapa ibu lainnya mungkin membutuhkan waktu lebih lama.
Menyusui segera setelah lahir juga membantu rahim berkontraksi sehingga mengurangi jumlah perdarahan pada ibu.
Baca Juga: Bayi 1 Bulan Susah BAB tapi Kentut Terus? Ini Kata Dokter
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.