14 Maret 2019

Calon Ayah Wajib Tahu, Ini 11 Hal yang Menurunkan Kualitas Sperma

Perhatikan berbagai penyebab buruknya kualitas sperma
Calon Ayah Wajib Tahu, Ini 11 Hal yang Menurunkan Kualitas Sperma

Sudah menikah lebih dari satu tahun tapi tak kunjung hamil? Padahal, hubungan intim teratur dan tak memakai alat kontrasepsi. Bahkan, istri sudah memeriksakan kesuburan dan kondisi rahimnya yang baik-baik saja. Hmm, bisa jadi ada masalah kesuburan pada suami atau ada hal-hal yang menurunkan kualitas sperma.

Diperkirakan, satu dari tujuh pasangan suami istri mengalami sulit hamil. Kebanyakan menganggap, masalah kesuburan itu terjadi pada istri. Padahal sebenarnya, sekitar 40% kasus infertilitas terjadi pada suami.

Infertilitas pada pria sendiri bisa beragam. Mulai karena jumlah sperma sedikit, bentuk sperma abnormal (morfologi), atau gerakan sperma suboptimal (motilitas).

Berdasarkan data, sekitar seperlima pria muda di Inggris didiagnosis mengalami masalah jumlah sperma yang sedikit. Ini menunjukkan, masalah kesuburan pria tak boleh dianggap biasa!   

Baca Juga : Makanan Sehat Ini Mampu Meningkatkan Kesuburan

Namun, banyak pula pria yang bertanya-tanya, hal-hal apa saja yang dapat menurunkan kualitas sperma? Nah, calon ayah ini dia jawabannya:

1. Merokok

Sr. Dev Sarmah, konsultan ahli urologi di Rumah Sakit Spire Parkway di Solihull, mengatakan,”Merokok dapat menurunkan kadar antioksidan di dalam tubuh yang berfungsi melindungi sperma dari serangan radikal bebas.

Tes kesuburan pada pria perokok menunjukkan hasil yang buruk. Merokok lebih dari 20 batang sehari terbukti mengurangi jumlah sperma dan motilitas sperma. Berhenti merokok memang tak mudah, perlu niat yang sungguh-sungguh dan dukungan penuh dari pasangan.

Baca Juga : Cara Pemeriksaan untuk Infertilitas pada Pria dan Wanita

2. Stres

Stres bisa mengganggu hormon pengendali produksi sperma. “Penelitian menunjukkan, stres memengaruhi kualitas sperma sehingga menjadi buruk,” kata ahli gizi Dr. Marilyn Glenville PHD, penulis ‘Getting Pregnant Faster’.

Untuk mengatasi stres, penting sekali untuk menerapkan diet seimbang, tidur yang cukup dan olahraga teratur. Atasi pemicu stres lain, misalnya masalah di tempat kerja. "Yoga atau meditasi bisa membantu mengatasi stres, Sebaiknya temui juga konselor karena infertilitas itu sendiri dapat memicu stres," papa Dr. Glenville.

Baca Juga : 8 Cara Memaksimalkan Kualitas Sperma Agar Cepat Punya Anak

3. Pola Diet Buruk

Pola makan yang buruk dapat memengaruhi kesehatan secara umum, termasuk mengurangi kesuburan. Maka diet seimbang dengan konsumsi banyak buah dan sayuran sebagai sumber antioksidan bisa menjadi solusi.

Dr. Glenville mengatakan, "Salah satu nutrisi terpenting untuk kesuburan pria adalah seng yang diperlukan untuk produksi sperma dan hormon laki-laki. Beberapa penelitian menemukan, kelenjar seks pria dan sperma mengandung konsentrasi seng yang tinggi."

Selain itu, problem lainnya, "Pola diet yang banyak diterapkan di masa kini justru cenderung rendah seng. Jadi, pastikan untuk mengonsumsi makanan seperti ikan, sarden, telur, biji-bijian, beras merah dan kacang-kacangan."

Baca Juga: 8 Ciri-ciri Wanita Subur dan Gampang Hamil 

4. Olahraga “Berlebihan”

“Setiap orang didorong untuk tetap fit, namun 'latihan berlebihan' membuat kualitas sperma jadi buruk. Ada kemungkinan penggunaan testosteron secara berlebihan menjadi penyebabnya. Tapi saya tidak ingin mencegah orang untuk berolahraga teratur dan banyak,” jelas Sarmah.

Baca Juga : Benarkah Seks Tiap Hari Bikin Sperma Lebih Sehat?

5. Banyak Konsumsi Kafein

Pemberitaan banyak menyebutkan tentang manfaat konsumsi kopi secara teratur bagi kesehatan. Namun, terlalu banyak kafein juga berefek merugikan. "Studi menunjukkan, masalah pada kesuburan meningkatkan karena telalu banyak minum kopi dalam sehari.

Ini mungkin karena kafein memiliki efek diuretik (jadi sering buang air kecil) sehingga bisa menguras zat nutrisi yang memengaruhi kesuburan, seperti seperti seng dan kalsium," ungkap Dr. Glenville.

6. Banyak Minum Alkohol

"Minum alkohol berlebihan dapat menurunkan kadar testosteron dan sangat memengaruhi kualitas serta kuantitas sperma. Alkohol juga mengurangi libido pria dan menyebabkan impotensi," kata Sarmah. Minum alkohol berlebihan juga memengaruhi kesehatan mental.

7. Berat Badan Berlebih

"Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan perubahan hormonal sehingga kualitas sperma menurun dan membuat pria kurang tertarik pada seks," kata Sarmah.

"Pria yang kelebihan berat badan juga cenderung mengalami masalah ereksi. Benar bahwa lemak yang berlebih di dalam tubuh dapat meningkatkan suhu tubuh di sekitar testis, sehingga memengaruhi kualitas sperma."

Penelitian Harvard menemukan, pria dengan berat badan berlebih 11% kemungkinan memiliki jumlah sperma rendah dan 39% kemungkinan tak memiliki sperma ketika ejakulasi.

8. Kurang Tidur

Kurang tidur bisa berdampak pada kesehatan dalam banyak hal, termasuk kesuburan. "Jika Anda terus-menerus merasa lelah, jumlah sperma akan turun," kata Sarmah.

"Anda juga perlu mengetahui penyebab tidak tidur nyenyak, apakah stres atau gaya hidup yang tidak sehat? Kedua faktor itu bisa memengaruhi kualitas sperma. "

9. Banyak Konsumsi Daging Olahan

Daging olahan seperti bacon dan sosis juga bisa menurunkan jumlah sperma. Pada penelitian Harvard lainnya, periset menemukan bahwa pria yang makan antara satu hingga tiga porsi daging olahan per hari tenyata kualitas spermanya lebih buruk daripada mereka yang makan daging dengan porsi sedikit.

Sebagai perbandingan, kualitas sperma yang baik terdapat pada pria yang makan ikan (misalnya cod atau halibut). Pria yang mengonsumsi ikan berlemak seperti salmon, bluefish atau tuna memiliki jumlah sperma 34% lebih tinggi.

10. Menderita Penyakit Infeksi

Penyakit infeksi yang tidak diobati dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma.  Penyakit juga dapat menimbulkan jaringan parut yang menghalangi jalannya sperma. Penyakit infeksi tersebut di antaranya peradangan epididimis (epididimitis) atau testis (orchitis) dan beberapa infeksi menular seksual (IMS).

11. Terpapar Suhu tinggi dan Bahan Kimia

Beberapa penelitian menunjukkan, terpapar suhu panas dalam waktu lama dapat berdampak negatif pada produksi sperma.

Studi juga menjelaskan, tindakan atau aktivitas yang dapat meningkatkan suhu testis dapat menurunkan jumlah sperma. Karena itu, disarankan untuk tidak menggunakan laptop di pangkuan Anda, mandi sauna air panas, memakai celana terlalu ketat.

Analisis semen akan menunjukkan adanya kelainan varicocele, yaitu pembesaran (vena dilatasi) pada skrotum yang menghasilkan suhu tinggi pada testis, sehingga menyebabkan masalah kesuburan. 

Paparan radiasi sinar-X atau terapi kanker juga disinyalir dapat mengurangi produksi sperma. Bahkan, panas dan radiasi dari ponsel berpengaruh pada kesehatan sperma. Studi menunjukkan, penggunaan Wi-Fi dapat menurunkan kesuburan seorang pria dengan menurunkan motilitas sperma dan meningkatkan fragmentasi DNA sperma.

Selain itu, kesehatan sperma juga dipengaruhi oleh paparan berlebih seperti bahan kimia industri (misalnya benzen, toluena), pestisida dan logam berat.

Sebuah studi Harvard tahun 2015 mengungkapkan, pria yang makan buah dan sayuran dengan kadar residu pestisida yang lebih tinggi (misalnya stroberi, bayam, paprika) memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dan persentase sperma normal yang lebih rendah daripada mereka yang makan buah dan sayur dengan tingkat pestisida yang lebih rendah.

Baca Juga : Alergi Sperma, Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya

Nah, jika Anda telah lebih setahun menikah namun tak kunjung hamil, coba cari tahu penyebabnya. Suami dapat melakukan tes analisis semen komprehensif sehingga diketahui secara rinci jumlah sperma, motilitas sperma, dan morfologi (untuk mengetahui cacat sperma apakah di kepala, tubuh, ekor, dll.).

Baca Juga : 10 Jenis Makanan Sehari-hari yang Mempengaruhi Kesuburan Wanita 

Dengan penyelidikan menyeluruh terhadap riwayat kesehatan, mengikuti tes, mengubah gaya hidup lebih sehat, serta program perawatan/pengobatan individual, diharapkan

jumlah dan kualitas sperma menjadi lebih baik. Alhasil, Anda dapat hamil dan janin pun berkembang sehat.

(HIL)

sumber: imi.com, home.bt.com

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb