29 Januari 2023

6 Cara Mengajarkan Anak Menyelesaikan Masalah, Coba Ya Moms!

Bisa lewat permainan balok atau puzzle, lho!
6 Cara Mengajarkan Anak Menyelesaikan Masalah, Coba Ya Moms!

Mengajarkan anak menyelesaikan masalah memang harus dilatih sejak dini.

Sebab, kemampuan tersebut akan memengaruhi tumbuh kembang dan life skills mereka ke depannya.

Sebuah penelitian Pediatrics & Child Health menunjukkan bahwa, mengajarkan anak menyelesaikan masalah yang baik dan bijak dapat membantu mereka menjadi anak yang cerdas, mandiri, penuh empati, kreatif, serta memiliki mental yang sehat.

Dengan begitu saat dewasa, mereka akan mampu menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya dengan kritis dan bisa mencari solusi terbaik.

Moms tentu mau bukan Si Kecil nantinya akan bersikap seperti itu? Yuk, mulai mengajarkan anak menyelesaikan masalah dengan cara di bawah ini!

Baca Juga: Si Kecil Malas Bergerak? Ini 7+ Cara agar Anak Suka Olahraga

Cara Mengajarkan Anak Menyelesaikan Masalah

Mengajarkan anak menyelesaikan masalah akan lebih baik jika dimulai sejak usia dini.

Meskipun mereka belum mendapatkan masalah yang rumit seperti halnya orang dewasa, lambat laun mereka akan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.

Tentu mengajarkan anak menyelesaikan masalah sendiri bukanlah hal yang mudah karena butuh proses dan beberapa cara yang diterapkan pada mereka.

Jika Moms bingung memulainya dari mana, maka berikut ini cara mengajarkan anak menyelesaikan masalah yang bisa dicoba:

1. Ajari Problem Solving dengan Permainan

Mengajarkan Anak Menyelesaikan Masalah (Orami Photo Stock)
Foto: Mengajarkan Anak Menyelesaikan Masalah (Orami Photo Stock)

Terdapat berbagai permainan yang bisa Moms mainkan bersama Si Kecil sebagai cara mengajarkan anak menyelesaikan masalah.

Pastikan permainan yang ia lakukan melibatkan tantangan dan imajinasi, supaya mereka bisa membayangkan apa hasil yang akan didapatkan kalau melakukan suatu tindakan.

Mainan yang direkomendasikan adalah puzzle, menyusun balok, menggambar, petak umpet, serta memisahkan warna dan bentuk. Perbanyak juga membacakan cerita yang mengandung unsur penyelesaian masalah.

Menurut psikolog sekaligus co-founder Rumah Dandelion, Carmelia Riyadhni, S.Psi, problem solving pada balita memang bisa dilatih dengan permainan kreatif.

“Dengan permaian, balita akan mengasah proses berpikirnya. Dia jadi tahu kalau tindakan A belum berhasil, dia bisa mencoba opsi-opsi lain, karena alternatifnya tidak hanya satu. Dia jadi bisa menentukan mana yang bisa menjawab masalahnya,” ujar Carmel.

2. Hindari Helicopter Parenting

Helicopter parenting adalah pola asuh orang tua yang sangat memperhatikan kegiatan sehari-hari anak.

Hal ini dilakukan sebagai upaya melindungi anak dari rasa sakit dan kecewa dan membantu anak agar menjadi orang sukses di masa depan.

Bagi Moms yang masih menerapkan pola asuh helikopter, lebih baik tinggalkan segera.

Helicopter parenting akan membuat anak jadi tidak bebas untuk mengeksplor berbagai pengalaman baru.

Biarkan anak mengalami kegagalan, dengan begitu ia dapat mencari penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi.

Jika terus-terusan mengontrolnya, maka Si Kecil bisa jadi terus tergantung pada Moms dan kebingungan saat sedang mengalami konflik.

Baca Juga: Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Tentukan Pakar yang Tepat untuk Berkonsultasi

3. Ajarkan Mengidentifikasi Masalah

Ajarkan Mengidentifikasi Masalah (Orami Photo Stock)
Foto: Ajarkan Mengidentifikasi Masalah (Orami Photo Stock)

Cara mengajarkan anak menyelesaikan masalah selanjutnya adalah ajarkan mereka mengidentifikasi masalahnya.

Misalnya, bila Si Kecil merasa kesal karena dijauhkan dengan teman di sekolahnya, cobalah tanyakan kepadanya mengahap hal tersebut bisa terjadi.

Saat menanyakan masalah pada anak, jangan gunakan kalimat yang menyudutkannya ya Moms.

Lebih baik Moms menanyakan "yuk, ceritakan pada Moms apa yang terjadi di sekolah hari ini."

Nantinya mereka akan menceritakan hal apa saja yang terjadi secara terbuka, dengan begitu Moms dan Si Kecil lebih mudah menemukan solusi terbaik.

4. Bantu Menemukan Solusi

Jika masalah sudah teridentifikasi, maka Moms jangan buru-buru menyarakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Sebaiknya, ajak anak untuk menemukan solusinya dengan berdiskusi atau melakukan brainstorming.

Melansir Journal of Education and Practice, adanya kebebasan perpendapat pastinya akan mengasah daya kreativitas berpikir anak untuk menemukan ide baru pada suatu masalah.

Jika anak dijauhkan oleh temannya karena ia merebut mainannya, maka Moms bisa bertanya kepada anak hal apa yang bisa ia lakukan agar masalah tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari.

Ajaklah anak untuk memikirkan dan mengumpulkan solusi sebanyak-banyaknya. Dengan begitu, anak akan terbiasa untuk melihat masalah dan solusinya dari berbagai sisi.

Baca Juga: Penyebab Gatal Setelah Mencukur Bulu Kemaluan dan Cara Mengatasinya

5. Berdiskusi untuk Menentukan Solusi

Berdiskusi untuk Menentukan Solusi (Orami Photo Stock)
Foto: Berdiskusi untuk Menentukan Solusi (Orami Photo Stock)

Ketika ide solusi terkumpul, Moms bisa mengajak anak untuk memikirkan sisi positif dan negatif dari setiap solusi yang ada.

Ajak anak untuk berpikir apakah solusi itu benar-benar yang terbaik untuk menyelesaikan masalahnya atau tidak. 

Cara mengajarkan anak menyelesaikan masalah ini bertujuan untuk melatih anak melihat solusi mana yang paling tepat dan efektif dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapinya.

6. Terapkan Solusi yang Dipilih

Setelah anak memilih solusi yang dirasa efektif untuk menyelesaikan masalahnya, bantu mereka menerapka solusi tersebut.

Misalnya, agar anak tidak berantem karena rebutan mainan, Moms bisa ajarkan kata meminjam dan ucapan terima kasih.

Setelah itu, cobalah eveluasi apakah solusi yang dilakukan efektif atau tidak.

Bila tidak, Moms bisa mengajak anak untuk mencoba solusi lainnya yang mungkin lebih tepat bagi permasalahan tersebut.

Baca Juga: Manfaat dan Topik Deep Talk dengan Pasangan, Biar Makin Lengket dan Harmonis!

Nah Moms, coba terapkan cara mengajarkan anak menyelesaikan masalah di atas ya.

Mengakarkan anak menyelesaikan masalah memang bukan pekerjaan yang mudah, Moms.

Namun, Moms tetap harus melakukannya dengan penuh ketekunan dan kesabaran.

Selain itu, konsekuensi alami juga dapat mengajarkan keterampilan pemecahan masalah. Jadi, ketika sudah waktunya, biarkan anak menghadapi konsekuensi alami dari tindakan mereka.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6519615/
  • https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1083780.pdf
  • https://www.verywellfamily.com/teach-kids-problem-solving-skills-1095015
  • https://www.allprodad.com/10-ways-teach-children-problem-solvers/
  • https://www.healthline.com/health/the-importance-of-play

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb