Cara Menghilangkan Gengsi saat Terapkan ‘I Language’ pada Suami

Yuk, simak cara menghilangkan gengsi di sini
Cara Menghilangkan Gengsi saat Terapkan ‘I Language’ pada Suami

Hubungan rumah tangga yang dibumbui dengan konflik bukan hal yang baru.

Namanya juga dua karakter yang berbeda, tinggal seatap setiap hari pasti akan menemukan masalah.

Namun, di sinilah hubungan suami dan istri diuji untuk lebih kuat lagi.

Cara menyelesaikan masalah yang tepat dibutuhkan, tentunya dengan mengesampingkan masing-masing ego.

Namun, tak dipungkiri, seringnya ketika sedang beradu argumen dengan pasangan, maka kita menyalahkan mereka dengan berkata, “seharusnya kamu kayak gini...”, “ini kan salah kamu, coba aja kamu lebih perhatian”, atau “kamu terlambat melulu deh”, dan ucapan yang serupa.

Hal ini dinamakan ‘You Language’, yang dapat membuat pasangan merasa disalahkan dan dipojokkan.

Jika hal ini terjadi, maka seringnya konflik rumah tangga akan semakin berlarut-larut dan tidak menemukan jalan keluar yang tepat.

Lebih baik tinggalkan kebiasaan tersebut, ya, Moms.

Ketika terjadi masalah, maka ada dua orang yang terlibat di dalamnya.

Kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya pada pasangan, karena ada baiknya bahwa kita juga introspeksi diri.

Untuk itu, coba sekarang terapkan ‘I Language’, yang lebih menitikberatkan pada kata “aku”.

Kalimat yang masuk dalam ‘I Language’ adalah seperti, “aku sedih lho kalau kamu…” atau “aku kecewa kalau kamu kayak gini”.

Kalimat seperti ini akan lebih mudah untuk menemukan jalan keluar yang tepat.

Baca Juga: 5 Film Romantis Terbaik untuk Tingkatkan Kemesraan Suami Istri

“Prinsipnya adalah ketika pasangan melakukan kesalahan, boleh kritik tindakannya yang salah, namun jangan kepribadian. Pada dasarnya, tindakan dan kepribadian adalah dua hal yang berbeda,” ujar seorang konselor rumah tangga bernama Nuniek Tirta.

Namun, bagaimana caranya menghilangkan gengsi saat ingin menerapkan ‘I Language’ pada pasangan?

Nuniek Tirta akan menjelaskan lewat bincang-bincangnya pada Kulwap Orami Community, Kamis (7/2) lalu.

Fokus pada Tujuan Penyelesaian Masalah

Cara Menghilangkan Gengsi saat Terapkan ‘I Language’ pada Suami-2.png
Foto: Cara Menghilangkan Gengsi saat Terapkan ‘I Language’ pada Suami-2.png (unsplash.com)

Menurut Nuniek, rasa gengsi terasa berat karena belum terbiasa.

Untuk itu, ubah fokusnya menjadi alasan dan tujuan mengungkapkan ‘I Language’ tersebut kepada suami.

Tujuannya pasti ingin perasaan lebih lega dan masalah cepat terselesaikan.

Untuk itu, cara mengungkapkannya juga penuh lemah lembut dan bukannya malah membela diri yang dapat berakhir menjadi ribut.

“Ketika kita sudah mengetahui tujuannya, maka rasanya gengsi itu bukan menjadi masalah lagi karena kita tahu hasil apa yang akan didapatkan,” ujar Nuniek yang juga merupakan inisiator dari #Startuplokal Community ini.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Setelah Tahu Suami Berselingkuh?

Ungkapkan pada Momen yang Tepat

Cara Menghilangkan Gengsi saat Terapkan ‘I Language’ pada Suami-3.jpg
Foto: Cara Menghilangkan Gengsi saat Terapkan ‘I Language’ pada Suami-3.jpg (shutterstock.com)

Cara mengungkapkan ‘I Language’ harus pada momen yang tepat. Nuniek berbagi tipsnya tentang cara mengutarakan ‘I Language’ ketika ia sedang pacaran dengan suaminya.

Ya, pacaran setelah menikah itu penting untuk dilakukan, lho, Moms!

Pacaran maksudnya meluangkan waktu berkualitas berdua tanpa ada gangguan dari pihak mana pun, termasuk anak-anak.

Pacaran setelah menikah tidak perlu harus makan di restoran yang mahal, melainkan cukup lakukan hobi yang disukai berdua, misalkan menonton bioskop.

Momen pacaran ini punya banyak manfaat, seperti melepas kepenatan dari pekerjaan atau urusan rumah tangga dan tentunya memperlancar komunikasi dengan suami.

Momen dari hati ke hati ini penting untuk dilakukan secara rutin, lho, Moms.

Baca Juga: 3 Hal Yang Harus Diucapkan Pada Suami Setiap Hari Agar Tetap Mesra

Selama momen pacaran ini, maka akan lebih mudah untuk mengutarakan perasaan kepada pasangan. Jadi, jangan lupa atur waktu untuk bisa pacaran dengan suami, ya!

(DG)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb