Serba-serbi Kreatinin, Ini Cara Menurunkan Kadarnya!
Apakah Moms pernah mendengar tentang kreatinin? Ini adalah limbah hasil produksi metabolisme otot di dalam tubuh.
Kreatinin dapat menjadi indikator fungsi ginjal, apakah bekerja dengan baik atau tidak.
Zat tersebut mengalir melalui pembuluh darah, lalu disaring oleh ginjal yang akan mengeluarkannya bersama urine.
Jika seseorang memiliki masalah pada ginjal, kreatinin dapat menumpuk di dalam darah.
Lantas, adakah hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penumpukan kreatinin di dalam tubuh?
Yuk, Moms, cari tahu!
Baca Juga: 10+ Makanan Penghancur Batu Ginjal, Buah hingga Sayuran!
Mengenal Kreatinin
Apa itu kreatinin? Kreatinin adalah produk limbah yang dihasilkan oleh otot dari pemecahan berbagai senyawa yang masuk ke tubuh.
Kreatinin dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal, yang menyaring hampir semuanya dari darah dan melepaskannya melalui urine.
Kreatinin itu sendiri dapat menjadi salah satu indikator terjaganya fungsi ginjal.
Kadar kreatinin yang meningkat menandakan gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal.
Biasanya, untuk melihat gangguan pada fungsi ginjal, dibutuhkan tes darah secara rutin guna memastikan kadar kreatinin.
National Kidney Foundation memaparkan, kondisi kreatinin yang tinggi juga bisa terjadi karena asupan protein berlebihan, olahraga intens, dan penggunaan obat atau suplemen tertentu.
Dokter sering menggunakan tes kreatinin untuk menentukan seberapa baik ginjal berfungsi.
Kadar kreatinin dalam darah atau urine yang tinggi dapat menjadi tanda bahwa ginjal tidak menyaring darah secara efektif.
Umumnya, kadar kreatinin yang tinggi tidak mengancam jiwa.
Akan tetapi, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan serius, seperti penyakit ginjal kronis.
Baca Juga: 8 Penyebab Tulang Rusuk Sakit Sebelah Kiri, Waspada Jantung!
Penyebab Kadar Kreatinin Tinggi
Kreatinin adalah produk limbah yang dibentuk oleh kerusakan normal sel otot.
Ginjal yang sehat mengeluarkan kreatinin dari darah dan memasukkannya ke dalam urine agar mengalir keluar dari tubuh.
Namun, saat ginjal tidak bekerja dengan baik, kreatinin dapat menumpuk di dalam darah.
Semakin tinggi penumpukan kreatinin, semakin besar pula risiko terjadinya gagal ginjal.
Selain itu, orang-orang yang mengalami dehidrasi parah juga lebih lebih berisiko mengalami penumpukan kreatinin di dalam tubuh, lho.
Hal tersebut karena dehidrasi dapat menyebabkan mengganggu ginjal untuk mengeluarkan kreatinin melalui urine.
Tidak hanya itu saja, Moms. Kadar kreatinin yang tinggi juga bisa terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi protein, baik dari makanan ataupun suplemen.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.