11 Desember 2019

Epiphora Pada Bayi, Yuk Ketahui 5 Hal Ini

Kenali gejalanya ya Moms!
Epiphora Pada Bayi, Yuk Ketahui 5 Hal Ini

Jika Moms mendapati bahwa mata Si Kecil berair terus-menerus, bisa jadi itu merupakan gejala dari epiphora.

Epiphora pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai penyebab berbeda dan membutuhkan penanganan yang berbeda pula.

Beberapa memerlukan tindakan sederhana, sementara penyebab lainnya memerlukan perawatan serius seperti resep dokter atau bahkan operasi.

Ini yang Perlu Moms Ketahui Tentang Epiphora pada Bayi

Berikut beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang epiphora pada bayi:

1. Epiphora pada bayi umumnya disebabkan oleh penyumbatan saluran air mata

epiphora pada bayi
Foto: epiphora pada bayi

Foto: todaysparent.com

Dalam laman healthnavigator.org.nz dikatakan bahwa epiphora pada bayi umumnya disebabkan oleh penyumbatan saluran air mata.

Banyak bayi yang mengalami ini karena ujung membran saluran air mata mereka belum terbuka atau pembukaannya terlalu sempir saat lahir. Pada 90 persen bayi, kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya sebelum bayi berusia 1 tahun.

Baca Juga: Infeksi Mata Pada Bayi: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

2. Dapat disebabkan oleh kondisi serius seperti infeksi pada mata bayi

epiphora pada bayi
Foto: epiphora pada bayi

Foto: aboutkidshealth.ca

Epiphora pada bayi tidak selalu disebabkan penyumbatan saluran air mata. Healthline menyebutkan bahwa infeksi juga dapat menjadi penyebab lain yang patut dicurigai, terutama konjungtivitis.

Infeksi mata seperti konjungtivitis atau pink eye dapat terjadi pada bayi kapan saja. Konjungtivitis terjadi akibat infeksi virus atau bakteri. Konjungtivitis juga dapat disebabkan oleh iritasi.

3. Alergi juga dapat memicu epiphora (mata berair) pada bayi

epiphora pada bayi
Foto: epiphora pada bayi

Foto: parenting.firstcry.com

Selain infeksi, Healthline juga menyebutkan bahwa alergi juga termasuk salah satu penyebab mata berarir (epiphora) pada bayi. Iritan seperti serbuk sari, debu, dan asap dapat menyebabkan reaksi alergi pada mata (berair).

Adapun epiphora yang disebabkan oleh alergi biasanya diikuti dengan gejala lain seperti hidung gatal, bersin, pilek, rasa sakit atau nyeri pada saluran pendengaran, dan hidung tersumbat.

Baca Juga: Kenali Penyebab Mata Kuning Bayi saat Menyusui

4. Epiphora dapat muncul ketika bayi sedang mengalami batuk-pilek

epiphora pada bayi
Foto: epiphora pada bayi

Foto: blog.pregistry.com

Dikutip dari Flo.health, Anna Klepchukova, MD., spesialis Anestesiologi dan Perawatan Intensif, sekaligus Kepala Staf Bidang Sains di Flo, menuliskan bahwa batuk-pilek juga dapat menyebabkan epiphora.

Bayi lebih rentan terhadap batuk-pilek karena mereka belum memiliki sistem kekebalan tubuh dan sering menyentuh hidung, mulut dan mata mereka, yang mengarah pada penyebaran kuman.

Jika disebabkan batuk-pilek, maka bayi mungkin juga menunjukkan gejala lainnya seperti bersin, batuk, nafsu makan menurun, demam, dan pilek atau hidung tersumbat.

5. Pengobatan dan perawatan tergantung pada penyebab epiphora

epiphora pada bayi
Foto: epiphora pada bayi

Foto: webeye.opth.uiowa.edu

Perawatan epiphora pada bayi tergantung pada penyebabnya. Kondisi yang disebabkan oleh penyumbatan saluran air mata, menurut Medical News Today, umumnya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Terkadang cairan lengket terbentuk di sekitar mata bayi. Moms dapat menggunakan kapas yang telah direndam dalam air steril untuk membersihkannya. Terkadang cairan lengket akibat epiphora juga bisa dibersihkan dengan memijat saluran air mata secara lembut. Caranya dengan memberikan tekanan ringan menggunakan ibu jari dan telunjung ke arah bagian luar hidung (dekat saluran air mata).

Baca Juga: 3 Masalah Mata yang Umum Dialami Bayi

Sementara kondisi yang disebabkan oleh infeksi, alergi dan batuk-pilek perlu konsultasi lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan saran perawatan yang tepat. Umumnya, resep dokter dan penanganan medis diperlukan untuk meringankan gejala dari kondisi penyebab epiphora pada bayi.

RGW

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb