18 Oktober 2023

Catat Frekuensi BAB Bayi Sesuai Usia 0-12 bulan

Jangan khawatir Moms, berikut panduannya
Catat Frekuensi BAB Bayi Sesuai Usia 0-12 bulan

Memantau frekuensi BAB bayi menjadi hal yang tidak kalah penting selain memantau tumbuh-kembang mereka.

Pasalnya, feses bayi baru lahir dapat memberi tahu bagaimana kondisi kesehatan bayi.

Kita sebagai Moms dapat tahu apakah mereka sudah mendapatkan cukup asupan ASI atau susu formula.

BAB bayi juga dapat memberi tahu Moms bahwa Si Kecil tidak mengalami konstipasi ataupun dehidrasi.

Baca Juga: 15 Cara Mudah Mengatasi Sembelit pada Bayi, Moms Harus Tahu!

Frekuensi BAB Bayi 0-12 Bulan

Tetapi, seberapa sering bayi seharusnya buang air besar dalam sehari?

Berikut merupakan daftar frekuensi BAB bayi sesuai usianya:

1. Bayi Usia 1 hingga 3 Hari

Frekuensi BAB Bayi Sesuai Usia (Babycenter.com)
Foto: Frekuensi BAB Bayi Sesuai Usia (Babycenter.com)

Dikutip dari What to Expect, kotoran bayi akan berubah dari hari ke hari.

Bayi yang baru lahir akan mengeluarkan kotoran lengket selama beberapa hari yang disebut meconium.

Warnanya hitam, seperti tar dan mengandung empedu dan zat lain yang ditelan bayi saat masih dalam kandungan.

Selanjutnya akan berubah menjadi hijau-kekuningan pada hari keempat.

Selama 24 jam pertama, bayi setidaknya harus BAB satu kali karena kolostrum tinggi gula dari ASI yang dikonsumsinya bertindak sebagai pencahar untuk mendorong meconium keluar.

Pada hari ke-3 kotoran ini menjadi tinja yang lebih ringan, cair, dan lebih mudah dibersihkan.

Baca Juga: 13+ Arti Mimpi Buang Air Besar, Baik atau Buruk? Yuk Cek!

2. Selama 12 Minggu Pertama Kehidupan

Bayi Merangkak (Kidspot.co.nz)
Foto: Bayi Merangkak (Kidspot.co.nz)

Todays Parent menyebutkan bahwa frekuensi BAB bayi ASI selama 12 minggu pertama kehidupan berkisar antara satu hingga delapan kali dalam sehari, dengan rata-rata empat kali BAB setiap harinya.

Bergantung pada sistem pencernaan mereka, beberapa bayi ASI sering kali tidak BAB selama 7 hingga 10 hari.

Di mana ini masih dianggap normal selama tidak disertai dengan gejala ketidaknyamanan.

Sementara bayi yang diberi susu formula rata-rata buang air besar 2 kali sehari, tetapi bisa juga lebih sering.

3. Usia 4 Bulan, Sebelum Mengonsumsi Makanan Padat

Tummy Time (Bundoo.com)
Foto: Tummy Time (Bundoo.com)

Terlepas dari apakah bayi mengonsumsi ASI, susu formula, atau keduanya, frekuensi BAB bayi akan menjadi lebih jarang seiring dengan bertambahnya usia.

“Pada usia 4 bulan, kebanyakan bayi rata-rata buang air besar sekitar dua kali sehari,” kata Bryan Vartabedian, M.D., ahli gastroenterologi anak di Houston, seperti dikutip dari Parents.

“Tetapi frekuensinya tidak sepenting konsistensi dan usaha yang diperlukan bayi untuk mengaluarkan kotorannya,” katanya.

“Tidak apa-apa jika bayi hanya BAB tiga hari sekali, selama fesesnya tetap lunak, berat badannya bertambah, dan ia tidak sakit perut atau kembung.”

Baca Juga: Intip Cara Menghentikan ASI untuk Persiapan Menyapih, Yuk!

4. Setelah Mengonsumsi Makanan Padat Pendamping ASI

Bayi Makan (Rollercoaster.ie)
Foto: Bayi Makan (Rollercoaster.ie)

Setelah bayi makan makanan pendamping ASI, yakni mulai usia sekitar 4 hingga 6 bulan, Moms mungkin akan mulai menghadapi perbedaan pada frekuensi BAB dan konsistensi feses bayi.

Frekuensi dan volume BAB bayi akan sangat bervariasi pada tahap ini.

Mengutip Parenting.nytimes.com, Jon Vanderhoof, M.D., ahli gastroenterologi pediatrik di Boston Children’s Hospital, mengatakan bahwa bayi mungkin lebih jarang buang air kecil tetapi BAB-nya menjadi lebih teratur dari hari ke hari pada usia ini.

Tetapi segera hubungi dokter jika bayi sering mengalami diare, sembelit, atau belum juga buang air besar lebih dari seminggu.

Karena bisa jadi Si Kecil mengalami masalah pencernaan.

Baca Juga: Simak 5 Cara Mengatasi Balita yang Suka Menahan Buang Air Besar dengan Langkah Jitu Ini

Konsistensi dan frekuensi BAB bayi memang penting untuk dipantau selama masa tahun pertama kehidupannya.

Moms mungkin melihat adanya beberapa perubahan dan ini biasanya normal serta menjadi tanda dari tumbuh-kembang bayi yang sehat.

Dokter anak umumnya juga menanyakan BAB dan BAK bayi dalam setiap pemeriksaan.

Jadi, konsultasikan langsung dengan dokter jika ada yang Moms ingin ketahui atau khawatirkan tentang BAB Si Kecil, ya!

  • https://www.whattoexpect.com/first-year/health-and-safety/newborn-infant-baby-poop/#:~:text=The%20number%20may%20vary%20from,t%20have%20to%20be%20concerned.
  • https://www.todaysparent.com/family/books/books-about-poop/
  • https://www.nytimes.com/article/baby-poop-guide.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb