16 April 2020

5 Gejala Tak Biasa Migrain pada Anak, Bukan Cuma Sakit Kepala!

Apa saja gejala migrain pada anak yang sering luput dari perhatian orang tua?
5 Gejala Tak Biasa Migrain pada Anak, Bukan Cuma Sakit Kepala!

Walau lebih sering dialami oleh orang dewasa, migrain pada anak sebenarnya juga cukup sering ditemui.

Menurut American Academy of Pediatrics, sekitar 10% anak berusia 5-15 tahun mengalami migrain.

Berbeda dengan sakit kepala yang relatif lebih ringan dan bisa hilang dengan sendirinya, migrain menimbulkan rasa sakit yang lebih tajam dan terjadi secara berulang dengan durasi 2-72 jam pada setiap episodenya.

Namun, anak yang mengalami migrain mungkin kesulitan menggambarkan gejala yang dirasakannya atau hanya mengeluhkan sakit kepala biasa, sehingga tidak bisa diatasi dengan tepat ataupun dihindari pemicunya.

Gejala Migrain pada Anak

Supaya tidak luput dari perhatian Moms, sebaiknya kenali dulu berbagai gejala tak biasa migrain berikut ini:

1. Ingin Tidur di Ruang Gelap dan Hening

5 Gejala Tak Biasa Migrain Pada Anak, Bukan Cuma Sakit Kepala! 1.jpeg
Foto: 5 Gejala Tak Biasa Migrain Pada Anak, Bukan Cuma Sakit Kepala! 1.jpeg

Foto: stayathomemum.com.au

Salah satu gejala migrain pada anak adalah sensitivitas terhadap cahaya dan suara, di mana terpapar cahaya terang atau suara keras akan membuat sakit di kepala semakin intens.

Karena itulah, anak yang sedang mengalami migrain akan merasakan dorongan kuat untuk tidur di ruang gelap dan hening.

Si Kecil juga mungkin akan meminta Moms tidak bicara terlalu keras, mematikan TV, atau menutup pintu dan jendela untuk meminimalisir cahaya dan suara.

Baca Juga: Perbedaan Sakit Kepala dan Migrain pada Anak

2. Sakit Perut Hilang Setelah Tidur

5 Gejala Tak Biasa Migrain Pada Anak, Bukan Cuma Sakit Kepala! 2.jpg
Foto: 5 Gejala Tak Biasa Migrain Pada Anak, Bukan Cuma Sakit Kepala! 2.jpg

Foto: mom.com

Migrain perut atau abdominal migrain adalah jenis migrain yang sering dialami oleh anak usia 5-9 tahun, dan ditandai dengan sakit di bagian tengah perut atau di sekitar area pusar.

Jika Si Kecil mengeluh sakit perut tanpa diketahui pasti penyebabnya, tapi kemudian hilang atau mereda dengan sendirinya setelah ia tidur, maka ada kemungkinan yang dialaminya adalah migrain perut.

Ini sejalan dengan temuan sebuah studi yang dilansir jurnal Current Pain and Headache Reports, kalau tidur adalah cara yang cukup efektif untuk meredakan migrain pada beberapa orang.

3. Mudah Mabuk Kendaraan

5 Gejala Tak Biasa Migrain Pada Anak, Bukan Cuma Sakit Kepala! 3.jpg
Foto: 5 Gejala Tak Biasa Migrain Pada Anak, Bukan Cuma Sakit Kepala! 3.jpg

Foto: firstcry.com

Anak yang mudah mabuk kendaraan, bahkan meski hanya melakukan perjalanan singkat dan sudah melakukan berbagai langkah pencegahan seperti melihat ke luar jendela atau membiarkan udara masuk lewat jendela, kemungkinan adalah penderita migrain.

Studi Headache The Journal of Head and Face Pain menemukan kalau penderita migrain lebih mudah merasa mabuk saat naik kendaraan, membaca di mobil, menggunakan permainan di taman bermain, atau menonton film di layar lebar.

Baca Juga: Abdominal Migrain Pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

4. Memukulkan Kepala

5 Gejala Tak Biasa Migrain Pada Anak, Bukan Cuma Sakit Kepala! 4.jpg
Foto: 5 Gejala Tak Biasa Migrain Pada Anak, Bukan Cuma Sakit Kepala! 4.jpg

Foto: pbs.org

Mengutip Migraine.com, anak penderita migrain yang belum bisa menggambarkan gejala yang dirasakannya mungkin akan menunjukkan perilaku menenangkan diri seperti memukulkan kepala berulang kali atau menggoyangkan badan.

Si Kecil juga mungkin akan menunjukkan gejala lain seperti wajah pucat, mood berubah, dan tidak menjalankan rutinitas biasa.

Jika sudah begini, beristirahat di ruang gelap dan hening bisa membantu meredakan gejalanya.

5. Mendadak Kelelahan

5 Gejala Tak Biasa Migrain Pada Anak, Bukan Cuma Sakit Kepala! 5.jpg
Foto: 5 Gejala Tak Biasa Migrain Pada Anak, Bukan Cuma Sakit Kepala! 5.jpg

Foto: verywellhealth.com

Sebagian anak penderita migrain akan mengalami aura, yaitu tanda peringatan berupa gangguan sensori maupun fisik sekitar 20-60 menit sebelum serangan migrain.

Aura yang dirasakan setiap orang tidak sama, tapi umumnya berupa kilatan cahaya, gangguan bicara, muncul garis dan titik, atau juga mendadak merasa sangat lelah sehingga tidak bisa beraktivitas dan ingin tidur.

Jadi, Moms perlu jeli memperhatikan jika Si Kecil memperlihatkan gejala migrain seperti mendadak terlihat kelelahan, tidak ingin beraktivitas, serta menghindari cahaya dan suara.

Baca Juga: 5 Makanan Penyebab Migrain yang Harus Dihindari

Anak memang tak selalu bisa menjelaskan kondisinya secara akurat, jadi orang tua perlu jeli mengenali gejala migrain pada anak dan mengajaknya ke dokter supaya bisa diatasi sebelum mengganggu rutinitas hariannya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb