27 Oktober 2023

Apa Itu Kehamilan Ektopik? Simak Gejala hingga Penyebabnya

Ibu hamil di atas usia 40 tahun memiliki risiko lebih tinggi
Apa Itu Kehamilan Ektopik? Simak Gejala hingga Penyebabnya

Kehamilan ektopik terjadi ketika zigot (sel telur yang telah berhasil dibuahi oleh sperma) berkembang di luar rahim.

Oleh karena itu, kondisi ini terkadang juga disebut sebagai hamil di luar kandungan.

Zigot pada kehamilan ektopik sering kali ditemukan tertanam dan bertumbuh pada area tuba falopi (saluran menuju rahim).

Penyebabnya sendiri cukup beragam, mulai dari ketidakseimbangan hormon hingga faktor genetik.

Kondisi ini menjadi salah satu hal yang ditakuti ibu-ibu ketika hamil, nih.

Nah, untuk itu kenali serba-serbi kehamilan ektopik mulai dari gejala hingga ragam pencegahannya.

Baca Juga: Fungsi Oviduk, Saluran Tuba pada Sistem Reproduksi Wanita

Gejala Kehamilan Ektopik yang Dirasakan

Gejala Kehamilan Ektopik
Foto: Gejala Kehamilan Ektopik (Orami Photo Stock)

Gejala kehamilan ektopik bisa mirip dengan gejala kehamilan biasa.

Biasanya, kehamilan ektopik terdeteksi pada usia kehamilan 4 minggu sampai 10 minggu.

Gejalanya baru akan terasa sekitar dua minggu setelah Moms terlambat haid.

Pada kasus kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan), kecil kemungkinan janin yang dikandung bisa bertahan hidup.

Namun, setelah usia kehamilan sudah lebih besar, akan muncul gejala lain yang mengindikasikan gejala hamil ektopik terganggu, seperti:

1. Nyeri Perut

Nyeri perut adalah tanda khusus kehamilan ektopik terganggu.

Nyeri itu sangat hebat sehingga membuat wanita seperti merasakan perutnya terasa diremas-remas.

Nyeri ada di perut bagian bawah, nyeri tersebut sangat tajam saat awal muncul, perlahan-lahan nyeri tersebut bisa melebar ke seluruh bagian perut.

Jika digunakan untuk bergerak dan untuk beraktivitas, nyeri tersebut akan terasa semakin hebat.

2. Pendarahan Vagina

Bila mengalami perdarahan yang berwarna merah kecokelatan atau hitam dan berair, ada baiknya Moms memeriksakan diri ke dokter.

Perdarahan ini mungkin terjadi lebih ringan atau lebih berat dari biasanya.

Munculnya perdarahan ringan atau berat sangat erat dengan kondisi kehamilan ektopik terganggu.

Apabila Moms telah diketahui positif hamil, segeralah kunjungi dokter kandungan.

Baca Juga: Panik Tangan dan Kaki Bayi seperti Kejang? Ini Kata Dokter!

3. Nyeri pada Ujung Bahu

Ciri-ciri kehamilan ektopik lainnya adalah rasa nyeri tepat di ujung bahu, bukan leher ataupun punggung.

Rasa sakit pada ujung bahu ini umumnya disertai gejala lain seperti tidak enak badan, sakit perut, pendarahan vagina, pingsan, atau perut terasa kembung.

Rasa nyeri pada ujung bahu ini disebabkan oleh perdarahan internal yang mengiritasi otot dada (yang membantu pernapasan) ketika menarik dan mengeluarkan napas.

Nyeri di ujung bahu ini berbeda dengan rasa nyeri yang dirasakan akibat stres.

Saat stres, bahu akan terasa lebih kaku dan bisa menjalar ke punggung serta leher. 

Sedangkan, nyeri pada ujung bahu sebagai ciri-ciri kehamilan ektopik sangatlah khas.

Bila mengalaminya, Moms mungkin merasakan rasa sakit yang aneh yang belum pernah dirasakan sebelumnya. 

4. Muka Pucat

Penurunan kadar hemoglobin (HB) di dalam tubuh bisa menyebabkan wajah dan tubuh ibu hamil menjadi pucat.

Hal ini sebab sel darah merah di dalam tubuh mengalami penurunan.

Agar kadar HB tidak semakin rendah diperlukan transfusi darah buat ibu yang mengalami gejala kehamilan ektopik terganggu.

5. Gangguan pada Pencernaan atau Kandung Kemih

Pada kehamilan yang normal, wanita akan mengalami perubahan pada sistem kerja kandung kemih serta pencernaan.

Namun bila ada gangguan yang tidak wajar, Moms perlu berhati-hati.

Di bawah ini adalah ciri-ciri kehamilan ektopik terganggu yang bisa dilihat dari gangguan pencernaan:

  • Diare
  • Muntah-muntah
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Nyeri saat buang air besar
  • Rasa sakit yang tajam pada vagina

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Tidur Telentang? Ini Kata Dokter!

Penyebab Kehamilan Ektopik

Kehamilan Ektopik
Foto: Kehamilan Ektopik (parents.com)

Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya kehamilan ektopik, meliputi:

  • Peradangan atau infeksi pada saluran tuba falopi akibat penyakit atau prosedur bedah.
  • Jaringan parut pada saluran tuba yang dapat menghambat gerakan telur.
  • Operasi sebelumnya di daerah panggul atau pada saluran tuba yang menyebabkan perlengketan.
  • Pertumbuhan abnormal atau cacat lahir yang mengakibatkan kelainan bentuk saluran tuba.
  • Kondisi medis yang mempengaruhi bentuk dan kondisi saluran tuba serta organ reproduksi.

Baca Juga: 10 Makanan Cepat Hamil, Cocok untuk Program Hamil, Catat Moms!

Hal yang Bisa Meningkatkan Risiko Kehamilan Ektopik

Ilustrasi Sakit Perut (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Sakit Perut (Orami Photo Stock)

Beberapa hal di bawah ini dapat menjadi faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik lho, Moms.

Yuk, simak lebih lanjut!

1. Memiliki Riwayat Kehamilan Ektopik

Risiko hamil di luar kandungan dapat meningkat ketika Moms sebelumnya pernah mengalami hal yang sama.

Hal tersebut dibuktikan dalam sebuah studi di jurnal BMJ Sexual & Reproductive Health.

Penelitian tersebut menjelaskan bahwa terdapat kemungkinan peningkatan risiko kehamilan ektopik sebesar 5-20% pada wanita yang sebelumnya pernah 1 kali mengalaminya.

Lebih lanjut, peningkatan risiko akan lebih besar hingga 32% pada wanita yang telah lebih dari 1 kali mengalami kehamilan ektopik.

2. Menggunakan Alat Kontrasepsi IUD

Kehamilan saat menggunakan IUD sangat jarang.

jika terjadi kehamilan saat seseorang menggunakan Intrauterine Device (IUD), risiko kehamilan ektopik meningkat.

Dilansir dari Very Well Family, risikonya bisa 4 kali lebih tinggi, dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak menggunakan IUD.

Namun, hal tersebut dapat bervariasi tergantung pada jenis IUD yang digunakan.

Risiko kehamilan ektopik tampaknya dapat meningkat lebih tinggi pada wanita yang menggunakan jenis IUD Mirena dibandingkan dengan IUD Paragard.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar

3. Saluran Tuba yang Abnormal

Beberapa kondisi yang terjadi pada saluran tuba dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik.

Sejumlah penyakit yang dapat menyebabkan saluran tuba tersumbat, ini memicu mengganggu perjalanan zigot menuju rahim.

Penyakit tersebut antara lain seperti endometriosis, perlengketan usus, penyakit radang panggul, dan hidrosalping (pembengkangkan di tuba falopi).

Faktor risiko selanjutnya adalah adanya riwayat radang dan infeksi pada saluran tuba, rahim,...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb