01 September 2018

Hati-Hati Berbicara Saat Bayi Tidur, Ternyata Otaknya Tetap Bisa Merekam Suara dan Tangisan Lho

Jangan sembarangan bicara, ya, Moms perhatikan hal ini
Hati-Hati Berbicara Saat Bayi Tidur, Ternyata Otaknya Tetap Bisa Merekam Suara dan Tangisan Lho

Menemani Si Kecil terlelap tentu seringkali Moms lakukan. Tidak hanya di malam hari, tapi juga saat siang atau sore hari. Tentu saja hal ini sangat menyenangkan karena selain bisa beristirahat, bayi akan merasa maan dan nyaman bila ditemani orangtuanya.

Tak heran kalau bayi akan lebih lelap tidurnya.

Nah, terkadang ketika bayi sudah terlihat tidur nyenyak, kita sibuk mengobrol dengan pasangan atau orang lain, baik secara langsung maupun di telepon. Bukan hanya pembicaraan biasa, tapi pasti pernah sesekali Moms terlibat adu debat dalam pembicaraan tersebut.

Baca Juga : Ini Manfaat dan Cara Agar Bayi Tidur Nyenyak

Kalau sering melakukannya, sebaiknya mulai sekarang dihindari, Moms. Sebab sejumlah penelitian menunjukkan, walaupun dalam keadaan tidur, Si Kecil yang masih bayi dapat mendengarkan suara di sekitarnya, lho.

Fakta yang lebih mengejutkan lagi, ternyata otak bayi bereaksi lebih banyak ketika mendengar suara tangisan. 

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di King’s College London, para ahli memantau otak 21 bayi berusia 3-7 bulan saat mereka tidur, sambil memutarkan beberapa jenis suara yang berbeda-beda.

Suara yang diperdengarkan adalah suara nonverbal seperti suara batuk dan bersin, suara mainan favorit bayi, dan suara manusia dengan berbagai ekspresi, seperti suara sedih, suara bahagia, dan netral. 

Hasilnya menunjukkan bahwa otak bayi bereaksi pada suara-suara nonverbal, walaupun mereka tertidur lelap. Tiap jenis suara mengaktifkan bagian otak yang berbeda-beda dan otak bayi bereaksi lebih banyak jika dibandingkan dengan otak orang dewasa saat tidur.

Baca Juga : 4 Keajaiban Otak Bayi Yang Perlu Diketahui

Selanjutnya, para peneliti memutarkan  suara orang yang sedang bahagia, sedang sedih, dan dalam keadaan netral.

Hasilnya, bayi bereaksi lebih kuat pada suara sedih, seperti suara tangisan, dibanding suara bahagia atau netral. Fakta ini juga ditemukan pada orang dewasa.

“Hal ini sangat mengejutkan. Selama ini kita kira bayi yang sedang tidur tidak dapat mendengarkan suara. Padahal otak mereka memproses suara-suara tersebut,” jelas Declan Murphy, pemimpin penelitian tersebut, seperti dikutip dari Newscientist.com.

Mungkin Moms jadi lebih khawatir setelah mendengar fakta ini?

Tidak perlu panik. Menurut Declan, belum tentu suara sedih atau negatif memberikan dampak buruk bagi bayi. Kemampuan bayi memproses suara sambil tidur sepertinya adalah salah satu cara mereka untuk meningkatkan agar ia lebih waspada.

Sebab penelitian lebih lanjut yang dilakukan pada 2017, di Institute of Cognitive Science (ICS) dengan menggunakan EEG (electroencephalogram) pada 25 bayi berusia kurang dari 5 bulan menunjukkan hal positif.

Baca Juga : Ingin Membuat Bayi Lebih Cerdas dengan Musik, Perhatikan 3 Hal Ini

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah hal yang mereka dengar saat tidur akan memengaruhi kemampuan bahasa mereka nantinya. 

Dalam penelitian ini, setiap bayi akan mendengarkan potongan suara yang diulang, seperti “ah, ah, ah,” atau “bah, bah, bah,” sementara EEG mengukur gelombang otaknya.

Hasil EEG menunjukkan bahwa gelombang otak berubah dari frekuensi rendah ke frekuensi yang lebih kompleks, menandakan bahwa bayi memelajari suara tersebut.

“Hal yang mengejutkan adalah betapa cepatnya otak para bayi baru lahir memelajari suara tersebut. Dalam satu kali tes, otak mereka menangkap pola dan cara merespon pola tersebut,” jelas Phillip Gilley, PhD, pemimpin penelitian dari Laboratorium Neurodinamik di ICS.

Karena penelitian ini baru dilakukan di tahun 2017, hasil akhir tentang pengaruh suara ketika bayi tidur dengan kemampuan bicaranya, belum bisa diketahui.

Tapi, hasil terakhir menunjukkan bahwa bayi belajar membedakan pola suara dalam tidur. Kemampuan membedakan suara adalah kunci dari belajar bahasa dan bicara.

Selain kemampuan berbicara, Phillip juga berharap dapat mengetahui suara apa yang sebaiknya didengarkan oleh Si Kecil saat ia tidur.

Nah, jadi kesimpulannya sambil kita menunggu hasil akhir penelitian ini, sebaiknya hindari berkata negatif atau menangis saat Si Kecil tidur ya, Moms!

(HIL)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb