03 November 2023

Bolehkah Ibu Hamil Makan Jengkol? Yuk, Simak Pembahasannya!

Cari tahu juga cara mengolah jengkol agar tidak bau
Bolehkah Ibu Hamil Makan Jengkol? Yuk, Simak Pembahasannya!

Penggemar jengkol mungkin punya pertanyaan saat hamil, yaitu bolehkah ibu hamil makan jengkol?

Penasaran apakah ibu hamil boleh makan jengkol? Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Bagi sebagian besar wanita, kehamilan adalah hal yang sangat mereka tunggu-tunggu.

Supaya kehamilan tetap berjalan lancar dan sehat, wanita hamil wajib memerhatikan kecukupan gizi.

Terlebih jika sedang mengidam, maka wanita hamil harus paham betul efek makanan yang ia inginkan bagi dirinya dan janin.

Salah satu makanan yang terkenal akan cita rasanya yang nikmat dan mungkin diinginkan oleh ibu hamil adalah jengkol.

Namun, Moms pasti bertanya, bolehkah ibu hamil makan jengkol? Apakah ada efek samping tertentu saat wanita hamil makan jengkol?

Supaya tidak keliru, maka Moms perlu menyimak ulasan tentang konsumsi jengkol selama kehamilan berikut ini!

Baca Juga: Perbedaan Sesak Napas dan Napas Pendek, Ini Kata Dokter!

Ibu Hamil Makan Jengkol, Amankah?

Ilustrasi Jengkol (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Jengkol (Orami Photo Stock)

Jika Moms bertanya-tanya, bolehkah ibu hamil makan jengkol, maka jawabannya bisa bervariasi.

Umumnya makan jengkol saat hamil diperbolehkan, asalkan tidak terlalu berlebihan.

Melansir Steemit, dalam 100 gram jengkol terkandung beberapa jenis nutrisi, yaitu:

  • 133 kalori
  • 23,3 gram karbohidrat
  • 1,5 gram protein
  • 240 SI vitamin A
  • 0.7 mg vitamin B
  • 80 mg vitamin C
  • 166,7 mg fosfor
  • 140 mg kalsium
  • 4,7 mg zat besi
  • 49,5 gram air

Jadi secara umum, saat ibu hamil makan jengkol tidak akan mengancam kesehatan bayi.

Pada wanita hamil, asupan kalsium yang cukup adalah hal yang penting guna menjaga kesehatan tulang ibu dan pembentukan tulang bayi di dalam kandungan.

Sementara itu, serat pada jengkol juga bermanfaat untuk memperlancar pencernaan dan mencegah terjadinya sembelit (konstipasi) pada trimester akhir kehamilan.

Namun, di dalam jengkol juga terdapat kandungan yang berbahaya yaitu asam jengkolat.

Zat ini termasuk berbahaya, karena dapat menyebabkan keracunan bila menumpuk di dalam ginjal.

Jika asam jengkolat menumpuk, maka ia akan membentuk kristal tajam dalam ginjal dan dapat merobek dinding saluran kemih.

Akibatnya, konsumsi jengkol yang berlebihan bisa menyebabkan ibu hamil mengalami nyeri yang hebat di perut bawah, perdarahan saluran kencing (hematuria), bahkan gagal ginjal.

Anjuran untuk tidak mengonsumsi jengkol berlebihan selama juga disebutkan dalam sebuah jurnal yang diterbitkan U.S. National Library of Medicine.

Jengkol (Archidendron pauciflorum), disebut-sebut sebagai makanan umum yang harus dihindari saat hamil.

Ini karena baunya yang kuat dan rasa pahitnya bisa membahayakan bayi atau menyebabkan ibu kelak sulit untuk melahirkan.

Baca Juga: Resep Jengkol Balado yang Pedas Nan Enak

Efek Samping Ibu Hamil Makan Jengkol

Bolehkah Ibu Hamil Makan Jengkol
Foto: Bolehkah Ibu Hamil Makan Jengkol (Womenshealth.gov)

Jika ibu hamil makan jengkol, sebaiknya kebiasaan ini segera dikurangi atau dihentikan.

Pasalnya, ada beberapa jenis efek samping yang bisa terjadi saat ibu hamil makan jengkol terlalu banyak, yaitu:

1. Sakit Pinggang

Bagi ibu hamil, nyeri pinggang mungkin hal yang wajar terjadi.

Namun, jika sakit pinggang muncul setelah ibu hamil makan jengkol, ini merupakan tanda bahaya.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, jengkol mengandung asam jengkolat yang jika jumlahnya terlalu banyak bisa menyebabkan penumpukan pada sistem sekresi tubuh.

Alhasil, ibu bisa sakit pinggang, bahkan kesulitan untuk duduk atau berdiri.

2. Gangguan Ginjal

Ibu hamil makan jengkol bisa memberikan efek samping berupa gangguan ginjal.

Asam jengkolat yang terus menumpuk akibat terlalu banyak konsumsi jengkol juga akan memperburuk kondisi ginjal.

Jika sudah parah, kondisi ini bisa menurunkan fungsi ginjal dalam membuang racun di dalam tubuh.

Dalam dunia medis, dikenal juga istilah djenkolism, yakni penyebab yang tidak umum dari cedera ginjal akut akibat konsumsi jengkol.

Dalam jurnal yang dipublikasikan di U.S. National Library of Medicine, djenkolism adalah sekumpulan gejala seperti nyeri panggul, obstruksi kandung kemih, dan cedera ginjal akut.

Mayoritas pengidapnya bisa sembuh dengan hidrasi, terapi bikarbonat, dan pengobatan nyeri.

Namun, tiga pasien dari 96 pasien yang diteliti membutuhkan intervensi bedah, dan satu pasien membutuhkan pemasangan stent ureter untuk batu asam jengkolic yang menghalangi.

Empat dari 96 pasien pun dilaporkan meninggal karena gagal ginjal akut akibat kondisi ini.

Baca Juga: Ini Kata Dokter Kenapa Hidung Mampet tapi Tidak Keluar Ingus

3. Keguguran

Selain itu, ibu hamil makan jengkol juga bisa berdampak pada keguguran apalagi jika dikonsumsi berlebihan.

Dampak terburuk dari ibu hamil makan jengkol berlebihan adalah keguguran atau janin meninggal dalam kandungan.

Kasus ini bisa terjadi saat ibu hamil keracunan asam jengkolat yang sangat parah dan pertolongan terlambat diberikan.

Asam jengkolat yang sudah berubah menjadi kristal akan menumpuk pada ginjal membuat sistem sekresi ibu hamil kacau.

4. Keracunan Jengkol

Moms, sesuatu yang berlebihan memang tidak baik ya, termasuk ibu hamil makan jengkol yang berlebihan.

Keracunan jengkol juga bisa terjadi saat ibu hamil muda makan jengkol dalam jumlah yang sangat banyak.

Jika kondisi ini terjadi, maka akan ada beberapa gejala yang muncul seperti rasa tidak nyaman, mual, muntah, sakit kepala, nyeri pada tubuh, demam dan sulit untuk buang air kecil.

Oleh karena itu, ibu hamil wajib membatasi konsumsi jengkol.

Hingga kini belum ada penelitian terpadu yang menyebutkan batas aman konsumsi jengkol, baik untuk orang biasa atau ibu hamil.

Jadi, ada yang bertanya bolehkah ibu hamil makan jengkol, maka minta ibu hamil tersebut mengonsumsinya dalam jumlah sedikit.

Baca Juga: Panik Tangan dan Kaki Bayi seperti Kejang? Ini Kata Dokter!

Setelah mendapatkan jawaban bolehkah ibu hamil makan jengkol, tidak ada salahnya untuk mengintip...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb