22 Januari 2019

Ibu Hamil Terhindar dari Ancaman DBD

DBD saat hamil bisa berbahaya untuk janin juga lho Moms
Ibu Hamil Terhindar dari Ancaman DBD

Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang ditakuti oleh ibu hamil. Sudah banyak kasus demam berdarah yang sampai menyebabkan kematian.
DBD bukan hanya berdampak pada ibu hamil, tapi juga pada janin yang dikandungnya. Ada beberapa risiko yang bisa terjadi pada janin, seperti lahir dengan berat badan di bawah rata-rata, lahir prematur, keguguran, hingga kematian.

Hal itu bisa terjadi jika DBD tidak langsung ditangani dengan baik.
Virus dengue yang dibawa nyamuk aedes aegypti sebetulnya tidak akan menyebabkan kecacatan pada janin jika tidak ditangani segera. Jika terlambat ditangani, DBD bisa menyebabkan janin meninggal.
Jika DBD terjadi di masa akhir kehamilan, penurunan trombosit bisa menyebabkan perdarahan saat persalinan. Agar terhindar dari bahaya DBD, ibu hamil sebaiknya melakukan upaya pencegahan.


Ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan. Apa saja? Yuk kita lihat di bawah ini Moms!


Hindari Bepergian ke Negara dengan Risiko DBD Tinggi

screen shot 2019 01 20 at 4.49.47 pm
Foto: screen shot 2019 01 20 at 4.49.47 pm

Foto : unsplash

Beberapa negara punya risiko DBD yang tinggi, terutama negara dengan iklim tropis yang ekstrim. Jadi, sebaiknya Moms menghindari berkunjung ke negara-negara tersebut jika tidak ingin terjangkit penyakitnya.

Baca juga : 4 Makanan Ini Bantu Mengatasi Flu di Musim Hujan

Perhatikan Kondisi Kamar

screen shot 2019 01 20 at 4.42.12 pm
Foto: screen shot 2019 01 20 at 4.42.12 pm

Foto : unsplash

Saat fajar dan senja, Moms harus selalu menutup jendela. Fajar dan senja adalah waktu nyamuk aedes aegypti sedang aktif. Dengan menutup jendela pada masa itu, nyamuk tidak akan bisa masuk ke rumah.

Ibu hamil disarankan berada di ruangan ber-AC, karena lebih terhindari dari nyamuk. Dan sebaiknya ruangan disemprot anti nyamuk dan dibiarkan selama sekitar satu jam, sebelum Moms masuk dan beristirahat di dalam kamar.

Pakai anti nyamuk yang dioleskan di kulit boleh saja, tapi pastikan di kemasannya tertera kalau aman untuk ibu hamil. Atau, bisa juga Moms tidur di balik kelambu, karena dengan begitu nyamuk tak bisa masuk.

Baca juga : Obat Nyamuk Semprot, Amankah?

Pilih Pakaian yang Tepat

screen shot 2019 01 20 at 4.44.35 pm
Foto: screen shot 2019 01 20 at 4.44.35 pm

Foto : pixabay

Untuk menghindari gigitan nyamuk, selalu gunakan baju lengan panjang dan celana panjang. Tapi, sebagai ibu hamil pastikan busana yang Moms pakai tetap nyaman dan tidak membatasi gerak.

Baca juga : 6 Tips Mudah Memilih Baju Hamil yang Pas dan Nyaman di Tubuh

Musnahkan Sarangnya

screen shot 2019 01 20 at 4.47.33 pm
Foto: screen shot 2019 01 20 at 4.47.33 pm

Foto : unsplash

Selalu lakukan 3M, yakni menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain; menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

Baca juga : Tips Membuat Rumah Bebas Nyamuk

Itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang DBD saat hamil. Jangan sampai terkena DBD ya Moms!

(AND)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb