05 Oktober 2023

Penyebab Sakit Telinga Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Pernahkah Moms menderita sakit telinga saat hamil? Bagaimana mengatasinya?
Penyebab Sakit Telinga Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Sakit telinga saat hamil bisa saja dialami Moms karena daya tahan tubuh ketika hamil cukup rentan.

Sakit telinga saat hamil juga bisa menandakan sebagai infeksi telinga yang cukup umum dialami.

Menurut U.S. Department of Health and Human Services National Institutes of Health, infeksi telinga terjadi ketika bakteri atau virus tertentu menyerang telinga tengah, yang terletak di belakang gendang telinga.

Ini menghasilkan penumpukan cairan dan radang telinga tengah, yang menyebabkan Moms akan merasakan rasa sakit yang hebat.

Sakit telinga saat hamil mungkin bersifat akut atau kronis. Rasa sakit karena infeksi yang akut menyakitkan, tetapi hanya berlangsung singkat.

Namun, rasa sakit yang berulang dapat menyebabkan kerusakan permanen di telinga bagian dalam dan tengah.

Baca Juga: Perbedaan Sesak Napas dan Napas Pendek, Ini Kata Dokter!

Penyebab Sakit Telinga Saat Hamil

Ilustrasi Sakit Telinga saat Hamil
Foto: Ilustrasi Sakit Telinga saat Hamil (hearingadvancement.com)

Selama menjalani kehamilan, daya tahan tubuh Moms lebih lemah dari biasanya dan sakit telinga saat hamil kemungkinan akan berkembang dengan sangat mudah.

Faktanya, banyak perempuan mengalami infeksi secara intermiten selama kehamilan. Infeksi pada umumnya lebih sering terjadi saat hamil.

Dan perubahan telinga, hidung, dan tenggorokan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko sakit telinga saat hamil.

Ini dapat disebabkan oleh hadirnya infeksi bakteri atau virus ke dalam telinga. Perubahan kehamilan ini dapat menjadi penyebab sakit telinga saat hamil.

Penyebab lainnya seperti:

1. Patogen

Sakit telinga saat hamil bisa disebabkan oleh patogen.

Infeksi telinga dapat terjadi ketika patogen seperti bakteri atau virus menemukan jalan masuk ke telinga.

Patogen ini dapat menyebabkan penyakit umum seperti lendir berlebih, pilek, alergi, infeksi sinus, dan pembengkakan kelenjar gondok, yang menyebabkan peradangan.

Dilansir Cleveland Clinic mengungkapkan peradangan menyebabkan penyumbatan pada tabung Eustachius atau tabung yang menghubungkan telinga tengah dan faring.

Penyumbatan ini menyebabkan penumpukan cairan di telinga tengah, yang mengakibatkan infeksi.

Ini mungkin menyebabkan gangguan pendengaran sementara dalam beberapa kasus.

2. Penumpukan Kotoran Telinga

Selanjutnya, sakit telinga saat hamil juga bisa karena adanya penumpukan kotoran telinga, lho Moms.

Moms, saluran telinga yang tersumbat oleh kotoran telinga dapat menyebabkan infeksi telinga.

Jika tersangkut dengan cara tertentu, kotoran telinga dapat menyebabkan batuk dengan merangsang cabang saraf vagus yang memasok telinga luar.

Dan, tidak mengherankan, kelebihan kotoran telinga dapat menyebabkan kehilangan pendengaran sekejap.

Pedoman dari the American Academy of Otolaryngology–Head and Neck Surgery menyatakan bahwa membiarkan kotoran telinga dapat menyebabkan masalah.

Tentu saja, kadang-kadang sulit untuk mengetahui apakah kotoran telinga adalah sumber masalah tanpa mengeluarkannya dan melihat apakah masalahnya hilang.

Sementara itu, sebagian ibu hamil terkena infeksi telinga karena pilek, alergi, lendir, infeksi sinus atau kelenjar gondok yang membengkak.

Ketika bakteri atau infeksi virus berkembang, akan ada peradangan yang akan menyebabkan penyumbatan tabung Eustachius.

Hal ini pada gilirannya menyebabkan penumpukan cairan di telinga tengah yang berkembang menjadi infeksi penuh.

Tingkat metabolisme basal (Batal Metabolic Rate/BMR) yang lebih tinggi.

Selama kehamilan, tubuh membutuhkan peningkatan kadar oksigen dan volume darah.

Ini berarti jantung juga akan bekerja lebih keras untuk memindahkan semua cairan ini.

Moms mungkin mengalami sakit telinga meskipun belum tentu infeksi, jika ada penumpukan cairan di dalam telinga.

3. Perubahan Hormonal

Selama kehamilan, kadar estrogen dan progesteron juga akan ikut meningkat itulah yang bisa menyebabkan sakit telinga saat hamil.

Hormon-hormon ini dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuat Moms lebih rentan terhadap penyakit dari bakteri dan virus.

Namun, hubungan pasti antara hormon dan infeksi tidak sepenuhnya jelas.

4. Lebih Banyak Menghasilkan Cairan

Sakit telinga saat hamil selanjutnya bisa karena lebih telinga lebih banyak menghasilkan cairan.

Peningkatan aliran darah berarti lebih banyak cairan yang tinggal di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan efek samping lainnya.

Misalnya, Moms mungkin telah memperhatikan bahwa selama kehamilan sering mengalami hidung tersumbat.

Lebih banyak cairan di hidung dan sinus selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko infeksi telinga.

Perubahan selama kehamilan juga dapat menyebabkan masalah telinga sementara lainnya seperti vertigo atau pusing.

9 Penyebab Sakit Kepala Belakang, Jangan Dianggap Sepele!14+ Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan Tubuh, Tidak Terduga!Ketahui Manfaat Cuka Apel untuk Wajah dan Kesehatan, Salah Satunya Dapat Menghilangkan Kutil!Manfaat Kompres Mata dengan Air Hangat dan Es Batu10+ Perbedaan Minyak Canola vs Minyak Zaitun, Pilih Mana?Pendengaran dan keseimbangan juga mungkin terpengaruh selama kehamilan jika Moms memiliki kondisi seperti penyakit Meniere.

Dan memasuki perubahan musim hingga banyak orang yang alergi, pilek, atau flu, setiap orang memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena infeksi telinga dan infeksi lainnya.

Baca Juga: Macam-Macam Infeksi Saluran Kemih, Bisa Berpengaruh ke Ginjal!

Setelah mengetahui penyebab sakit telinga saat hamil, Moms juga harus mengetahui gejala sakit...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb