21 Februari 2019

Ini Gejala Penyakit Klamidia, si Silent Killer yang Sulit Dideteksi

Klamidia sering disebut silent killer atau infeksi senyap karena tanda-tandanya tidak terlihat walau berbahaya.
Ini Gejala Penyakit Klamidia, si Silent Killer yang Sulit Dideteksi

Klamidia termasuk dalam golongan penyakit Infeksi Seksual Menular (ISM) yang disebabkan oleh bakteri yang bernama Chlamydia trachomatis.

Penyakit ini cenderung menjangkit para wanita usia muda yang berada di rentang usia di bawah 25 tahun.

Penyakit klamidia dapat menular pada wanita atau pria melalui hubungan seks oral atau vaginal.

Gejala klamidia sering dikenal dengan infeksi senyap atau tersembunyi. Karena memang penderita tidak menyadari dan merasakan gejala yang berarti.

Louis Hafner, profesor biomedis dari Medicine Department Queensland University of Technology mengatakan bahwa pada kondisi yang sudah kronis, klamidia dapat menyerang tuba falopi sampai rahim yang menjadi penyebab peradangan pada bagian panggul.

Apabila klamidia menyerang pada ibu hamil, besar kemungkinannya bayi yang dilahirkan prematur.

Pada pria, infeksi klamidia bisa menyebabkan rasa kaku pada sendi yang berkepanjangan.

Maka dari itu, Moms perlu tahu nih apa saja gejala klamidia, sebagai bentuk antisipasi untuk tetap mengontrol kesehatan diri secara teratur dan saling mengingatkan kepada orang-orang terdekat.

Baca Juga: Kebiasaan Saat Hamil Ini Meningkatkan Risiko Berat Badan Bayi Lahir Rendah

Keputihan

keputihan
Foto: keputihan

Foto: thecut.com

Keputihan sangat sering menjadi problem pada setiap wanita, baik dari usia remaja sampai dewasa. Moms wajib tahu yang menjadi pembeda keputihan biasa dengan paparan virus klamidia.

Biasanya, wanita yang terinfeksi memiliki keputihan yang diluar batas, warnanya kuning kehijauan, dan berbau tidak sedap.

Gangguan Buang Air Kecil

nyeri saat ke toilet
Foto: nyeri saat ke toilet

Foto: etsy.com

Gejala lain seseorang terkena penyakit klamidia adalah sering mengalami gangguan buang air kecil.

Merasa sangat ingin buang air kecil, namun urine yang keluar sangat sedikit dan merasakan sensasi panas saat setelah buang air.

Pendarahan Rektal

Saat klamidia menyerang bagian rektal atau dubur biasanya akan mengalami pendarahan yang tanpa sebab. Penderita merasa perih dan berdarah pada saat buang air besar.

Baca Juga: Nyeri di Bagian Dada Saat Hamil, Ini 8 Penyebabnya

Nyeri Di Panggul Bawah

sakit pinggul
Foto: sakit pinggul

Apabila Moms sering mengalami nyeri di bagian panggul bawah dengan intensitas yang cukup sering dan hilang timbul, bisa jadi itu penyebab Anda terinfeksi klamidia.

Biasanya jika sudah menimbulkan nyeri, berarti bagian tersebut sudah terinfeksi pada level yang sudah cukup serius.

Dari beberapa gejala klamidia tersebut, apakah ada beberapa yang Moms rasakan?

Jika ada, cobalah periksakan kondisi Anda ke dokter. Namun, jika tidak ada, mulailah sadar dengan pencegahan penyakit klamidia ini Moms.

Traci Johnson, MD, Dokter Obstetri dan Ginekologi dari Atlanta, Amerika Serikat, menganjurkan agar kita memeriksakan diri tiga bulan sekali untuk memeriksa gejala penyakit ini.

Selain itu, hindari perilaku seks bebas seperti berpelukan, berciuman, dan bersentuhan dengan lawan jenis.

Cara sederhana yang bisa Moms terapkan dengan keluarga seperti menjaga kebersihan toilet, terutama toilet duduk dan tidak memakai handuk yang sama.

(LMF) 

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb