08 Januari 2020

Jenis-jenis Penyakit Liver pada Balita

Ternyata ada banyak istilah untuk penyakit hati
Jenis-jenis Penyakit Liver pada Balita

Ternyata masalah pada hati (liver) anak ada banyak macamnya. Secara umum, semuanya disebut penyakit hati. Apa saja penyakit liver pada balita?

Gagal Hati Akut

Gagal Hati Akut, penyakit liver pada balita.png
Foto: Gagal Hati Akut, penyakit liver pada balita.png

Foto: factdr.com

Gagal liver akut terjadi ketika sel-sel hati tiba-tiba mati atau berhenti berfungsi dengan normal. Hal tersebut terjadi dalam beberapa hari atau minggu. Sakit kuning terjadi dengan cepat, seringkali bersamaan dengan gejala gastrointestinal seperti muntah dan demam.

Gagal hati akut biasanya terjadi pada bayi, anak, atau remaja yang sebelumnya tampak baik-baik saja. Sindrom ini bisa disebabkan oleh sejumlah infeksi atau penyebab metabolik serta reaksi terhadap obat-obatan.

Defisiensi Alfa-1 Antitripsin

Defisiensi Alfa-1 Antitripsin, penyakit liver pada balita.jpg
Foto: Defisiensi Alfa-1 Antitripsin, penyakit liver pada balita.jpg

Foto: Beaumont.ie

Defisiensi alfa-1 antitripsin (A1AT) adalah penyakit keturunan yang terjadi ketika protein A1AT tidak bisa dikeluarkan dari hati ke darah dalam jumlah cukup. Akibatnya terjadi kekurangan protein A1AT di sirkulasi darah.

A1AT adalah protein khusus yang memblokir aksi protein lain yang menyebabkan inflamasi dan pemecahan jaringan di tubuh. Ketika kekurangan protein A1AT di sirkulasi darah, pembengkakan dan kerusakan jaringan makin parah, terutama di paru-paru.

Menurut situs web Johns Hopkins Medicine, Protein A1AT yang rusak dan tetap berada di hati bisa menyebabkan pembengkakan hati (hepatitis) yang bisa menjadi sirosis (luka parut permanen di hati) dan gagal hati.

Penyakit Hati Autoimun

Penyakit Hati Autoimun, penyakit liver pada balita.jpg
Foto: Penyakit Hati Autoimun, penyakit liver pada balita.jpg

Foto: labiotech.eu

Penyakit autoimun disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang diri sendiri. Pada anak-anak, ada dua kondisi liver yang disebabkan oleh gangguan autoimun, yakni hepatitis autoimun dan kolangitis sklerosing autoimun. Keduanya mirip dan ditangani dengan cara sama.

Sistik Fibrosis dan Penyakit Hati

Sistik Fibrosis dan Penyakit Hati, penyakit liver pada balita.jpg
Foto: Sistik Fibrosis dan Penyakit Hati, penyakit liver pada balita.jpg

Foto: gikids.org

Kerusakan pada hati dimulai di saluran empedu kecil. Empedu yang dihasilkan oleh sel-sel hati ke saluran tersebut menjadi lebih lengket dari biasanya, disusul dengan penyumbatan saluran empedu.

Jaringan di sekitar liver menjadi rusak dan muncul luka parut (disebut juga fibrosis bilier). Fibriosis memburuk dan menyebar melalui liver. Ini menyebabkan hati menjadi keras dan darah lebih sulit melewatinya.

Sebagian anak dan dewasa muda yang mengidap sistik fibrosis mengalami sakit kuning yang lama saat bayi. Namun, tidak semua pasien sistik fibrosis mengalami hal tersebut.

Hepatitis B dan C

Hepatitis B dan C, penyakit liver pada balita.jpg
Foto: Hepatitis B dan C, penyakit liver pada balita.jpg

Foto: roche.com

Hepatitis berarti pembengkakan hati. Perbedaan utama hepatitis B dan C adalah jenis virus yang menyebabkan infeksi. Virus tersebut ada di darah dan cairan tubuh. Respons sistem kekebalan tubuh terhadap virus tersebut bisa merusak sel-sel hati.

Penyakit Hati Berlemak Nonalkoholik

Penyakit Hati Berlemak Nonalkoholik, penyakit liver pada balita.jpg
Foto: Penyakit Hati Berlemak Nonalkoholik, penyakit liver pada balita.jpg

Foto: Adobe Stock

Kondisi ini terjadi saat ada terlalu banyak lemak dalam hati Si Kecil. Hati mengambil makanan langsung dari usus, lalu mengolah lemak, karbohidrat, dan protein menjadi energi. Pada sebagian orang, ada ketidakseimbangan dalam proses ini.

Penyakit hati berlemak nonalkoholik merujuk pada sekelompok kondisi dengan beberapa tahap, yakni:

  • Steatosis sederhana: penumpukan lemak di hati
  • Steatohepatitis nonalkoholik: pembengkakan di hati akibat penumpukan lemak
  • Steatohepatitis nonalkoholik dengan fibrosis: terbentuknya luka parut di liver yang menyebabkan kerusakan hati
  • Sirosis: terjadi akibat kerusakan jangka panjang yang terus-menerus. Sirosis bisa berkembang menjadi penyakit hati tahap akhir, yakni ketika hati tidak berfungsi normal dan kaku sehingga menyebabkan penumpukan tekanan

Selain itu, ada beberapa penyakit liver pada balita lainnya seperti dicantumkan di situs web Children’s Liver Disease Foundation:

  • Sindrom Alagille
  • Atresia bilier
  • Kista koledokal
  • Sindrom Gilbert
  • Kolestasis intrahepatik progresif familial
  • Penyakit Wilson
  • Pruritus, asites, dan lain-lain

Hati adalah organ yang melakukan banyak pekerjaan penting di tubuh. Jika hati bengkak atau rusak, organ ini tidak dapat bekerja dengan baik. Semoga Si Kecil selalu terhindar dari penyakit liver pada balita, ya, Moms.

(EMA)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb