05 Agustus 2020

KDRT saat Hamil, Ini Penjelasan, Efek, dan Cara Menanggulanginya!

Bagaimana jika terjadi KDRT saat hamil dan apa yang perlu dilakukan?
KDRT saat Hamil, Ini Penjelasan, Efek, dan Cara Menanggulanginya!

Menjalankan kehidupan rumah tangga bukanlah yang mudah, apalagi dalam kondisi hamil.

Perbedaan pendapat sering menjadi pemicu keributan hingga terjadi kekerasan.

Bagaimana jika terjadi KDRT saat hamil dan apa yang perlu dilakukan?

Baca Juga: Battered Woman Syndrome, Kondisi yang Dialami Wanita Korban KDRT

KDRT Saat Hamil

kdrt saat hamil.jpg
Foto: kdrt saat hamil.jpg (parents.com)

Foto: parents.com

Perempuan berisiko lebih besar mengalami kekerasan dalam rumah tangga dari pasangannya selama kehamilan, serta hingga satu bulan setelah kelahiran.

Pregnancy Birth & Baby mengatakan bahwa wanita yang lebih muda dan wanita yang memiliki kehamilan yang tidak direncanakan lebih berisiko mengalami kekerasan dalam rumah tangga saat hamil.

Wanita yang mengalami kekerasan, biasanya disebabkan pasangannya memiliki pandangan bahwa pria harus mengendalikan rumah dan hubungan, sementrawanita harus menyediakan baginya secara fisik dan emosional.

Pria yang terlibat dalam KDRT kemungkinan marah karena pasangannya yang hamil kurang mampu melakukan pekerjaan rumah tangga atau bahkan dalam melayani secara seksual atau emosional untuk mereka.

Hal tersebut menampilkan perilaku yang tidak terkontrol dan kasar. Selain itu faktor, ras, etnis, dan ekonomi juga dapat menjadi pemicu.

Kekerasan sering memburuk selama kehamilan. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengatakan bahwa lebih dari 320.000 wanita dilecehkan oleh pasangannya selama kehamilan setiap tahun.

Baca Juga: Hansen Wijaya, Kakak Chelsea Olivia, Melakukan KDRT Kepada Mantan Istri

Efek KDRT Saat Hamil

kdrt saat hamil 2.jpg
Foto: kdrt saat hamil 2.jpg (https://www.essentialbaby.com.au/)

Foto: essentialbaby.com.au

UCSF Health mengatakan bahwa KDRT saat hamil dapat memiliki peluang lebih tinggi mengalami cedera pada rahim, keguguran, bayi lahir prematur, lahir mati, serta pendarahan.

Bukan hanya pada ibu saja, risiko buruk dapat terjadi pada bayi dengan berat badan rendah saat lahir, mengalami kesulitan menyusui, memiliki masalah tidur, menjadi lebih sulit untuk terhibur, memiliki masalah belajar berjalan, berbicara dan belajar secara normal, atau bahkan mengalami trauma emosional yang abadi.

Baca Juga: Kenalan dengan Tiga Setia Gara, WNI yang Jadi Korban KDRT Suaminya di AS

Mengatasi KDRT saat Hamil

kdrt saat hamil 3.jpg
Foto: kdrt saat hamil 3.jpg (https://www.securitymagazine.com/)

Foto: securitymagazine.com

Untuk mengatasi kondisi buruk seperti KDRT pastikan ibu hamil mencari ruangan untuk mencegah adanya kekerasan, menyembunyikan benda tajam seperti pisau, gunting atau benda tajam lainnya, tetap berkomunikasi dengan orang terdekat,dan menyimpan nomor layanan pertolongan.

Ibu hamil diusahakan untuk tidak panik dan tetap tenang.

Jika memungkinkan ibu hamil dapat mengambil bukti lewat suara, foto, atau video mengenai tindak kekerasan yang dialami.

Mintalah pertolongan kepada orang-orang terdekat, dan coba untuk segera menghubungi pihak yang berwenang dalam masalah ini.

Jika ibu hamil sempat pergi, usahakan membawa surat-surat penting seperti KTP atau SIM, akte kelahiran, buku nikah, surat-surat kendaraan, asuransi, bukti jual-beli atau utang-piutang, ijazah, buku catatan medis, paspor, dan dokumen penting lainnya.

Tak tertinggal juga dompet, buku tabungan, ATM, kartu kredit, kunci cadangan, obat-obatan, seluler, serta pakaian untuk ibu dan bayi ketika lahir nanti.

Baca Juga: 5 Dampak Kekerasan dalam Rumah Tangga terhadap Anak, Bahaya!

Jika tidak memungkinkan untuk pergi seperti saat isolasi sosial kini, ada beberapa cara untuk mengatasi KDRT dengan memperagakan isyarat dalam sebuah video kepada orang-orang terdekat.

Canadian Women’s Foundation mengkampanyekan mengenai isyarat KDRT yang seharusnya diketahui oleh wanita.

Isyarat tersebut dinamakan “Signal for Help” atau tanda sederhana dengan satu tangan yang dapat digunakan seseorang pada panggilan video.

Hal tersebut dapat membantu seseorang secara diam-diam menunjukkan bahwa mereka membutuhkan bantuan dan ingin seseorang memeriksa keadaan mereka dengan cara yang aman.

Itulah hal yang harus dilakukan jika Moms mengalami KDRT saat hamil. Semoga Moms senantiasa terhindar dari permasalahan ini!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb