04 Agustus 2017

Kelahiran Prematur, Apakah Penyebabnya?

Ketahuilah penyebab kelahiran prematur sejak dini!
Kelahiran Prematur, Apakah Penyebabnya?

Persalinan prematur juga disebut premature labor yang dapat menyebabkan kelahiran bayi prematur, terjadi ketika tubuh wanita mulai bersiap untuk kelahiran terlalu dini pada kehamilan. Kelahiran prematur terjadi jika dimulai lebih dari 3 minggu sebelum tanggal persalinan atau usia kehamilan sebelum 37 minggu.

Tetapi kabar baiknya adalah dokter bisa melakukan upaya memperlambat kelahiran bayi prematur. Semakin lama janin tumbuh besar di dalam—sampai batas waktu persalinan—semakin kecil kemungkinan dia mengalami masalah setelah kelahiran.

Penyebab Kelahiran Prematur

Dalam lokakarya bertajuk “Kelahiran Bayi Prematur dan Penanganannya” di RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dr. Esther H Situmeang, SpA., menyatakan bahwa penyebab kelahiran prematur secara umum dapat digolongkan menjadi 4, yaitu dari faktor ibu, janin, psikososial, dan demografi.

Berikut adalah penyebab khusus kelahiran prematur:

  • Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, menggunakan narkoba, dan konsumsi minuman keras selama kehamilan
  • Kelebihan berat badan atau kurang berat badan sebelum hamil
  • Gangguan makan yang tidak terkendali sebelum dan selama hamil
  • Tidak melakukan perawatan prenatal dengan baik
  • Memiliki kondisi kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, preeklamsia, diabetes, gangguan pembekuan darah, atau infeksi
  • Hamil dengan bayi yang memiliki cacat lahir tertentu
  • Hamil dengan bayi tabung (IVF)
  • Riwayat keluarga atau riwayat persalinan prematur
  • Hamil terlalu cepat setelah melahirkan bayi sebelumnya
  • Masalah dengan plasenta, seperti plasenta previa, plasenta akreta, atau abrupsio plasenta
  • Rahim yang terlalu besar, yang sering terjadi saat mengandung anak kembar dua atau lebih dan memiliki terlalu banyak cairan ketuban
  • Kelainan struktur rahim atau serviks.
  • Pernah menjalani operasi perut selama kehamilan (usus buntu, kantong empedu, atau kista ovarium yang besar atau mencurigakan, misalnya)

Ciri-Ciri Kelahiran Prematur

Oleh karena itu, Mama perlu mengetahui ciri-ciri kelahiran prematur agar dapat bertindak cepat untuk mencegahnya. Hubungi segera bidan atau dokter jika Mama mengalami:

  • Lebih banyak keputihan dari biasanya
  • Perubahan jenis keputihan misalnya, keputihan menjadi encer, seperti lendir, atau berdarah
  • Setiap pendarahan atau bercak vagina
  • Nyeri perut, seperti kram menstruasi, atau lebih dari empat kontraksi dalam satu jam (meski tidak sakit), bahkan kadang disertai diare
  • Lebih banyak tekanan di area vagina atau panggul
  • Nyeri punggung bawah, terutama jika datang dan pergi, atau riwayat nyeri punggung bawah sebelumnya
  • Gejala mirip flu seperti mual, muntah, atau diare. Hubungi dokter bahkan meskipun hanya kasus ringan. Jika Mama tidak dapat mengatasi diare selama lebih dari 8 jam, segera kunjungi dokter.

Apa yang Terjadi Jika Bayi Prematur?

Kebanyakan bayi prematur tumbuh besar dengan sehat, meskipun menghadapi risiko masalah yang lebih tinggi. Bayi prematur tumbuh lebih lambat daripada bayi yang lahir normal. Mereka memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan jangka panjang, termasuk autisme, cacat intelektual, cerebral palsy, masalah paru-paru, dan gangguan penglihatan dan pendengaran.

Semakin dini bayi lahir, semakin besar kemungkinan dia mengalami masalah. Untuk mencegah hal tersebut, bayi prematur setelah 7 bulan biasanya memerlukan perawatan khusus di unit perawatan intensif neonatal (NICU) rumah sakit.

Bagaimana persiapan Mama menghadapi kehamilan?

(ROS)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb