16 Januari 2024

7 Gaya Belajar Anak, Kenali untuk Gali Potensi Si Kecil

Si Kecil tipe pembelajar audio atau visual, Moms?
7 Gaya Belajar Anak, Kenali untuk Gali Potensi Si Kecil

Foto: Orami Photo Stocks

Apakah Moms tahu gaya belajar anak Moms? Penting bagi orang tua untuk mengenalinya agar bisa mengembangkan potensi Si Kecil dengan maksimal.

Setiap anak dilahirkan berbeda-beda dengan ragam bakat dan keahlian serta kecenderungan gaya belajar.

Ada anak yang lebih mudah menyerap materi kalau ada bantuan alat peraga.

Namun, ada juga yang bisa belajar dengan mudah kalau materinya dijadikan lagu.

Dengan mengenali metode belajarnya, anak pun belajar dengan lebih efektif.

Ia bisa memahami informasi lebih baik tanpa merasa frustrasi saat belajar.

Mulai dari gaya belajar visual, audio, atau kinestetik, kira-kira anak Moms tipe yang mana, nih? 

Baca Juga: 18 Sifat Zodiak Aries, Berjiwa Pemimpin dan Agresif!

Pengertian Gaya Belajar Anak

Anak Belajar
Foto: Anak Belajar (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sebelum mengetahui apakah Si Kecil adalah anak dengan gaya belajar visual, audio, atau kinestetik, tak ada salahnya Moms mencari tahu seperti apa gaya belajar anak.

Gaya belajar anak adalah istilah yang mengacu pada berbagai cara kita belajar, memproses, dan menyimpan informasi.

Setiap anak kecil akan belajar melalui pengalaman langsung yang berarti, melalui menyentuh, melakukan, dan bergerak.

Tak hanya itu, anak-anak juga belajar melalui penglihatan dan pendengaran.

Saat Moms mengamati anak, kita akan mulai mengidentifikasi kekuatan dan preferensi yang memberi tahu Moms sesuatu tentang gaya belajar yang disukai Si Kecil.

Moms ingin mengembangkan kekuatan anak, tetapi ingatlah bahwa hal itu membantu menantangnya untuk tumbuh juga.

Artinya, anak kita dapat unggul dalam berbagai bidang.

Karena itu, tawarkan berbagai pengalaman untuk membantu anak untuk mengembangkan kekuatan dan minat baru yang akan memperluas pemahamannya tentang dunia.

Baca Juga: Dukung Kegiatan Belajar, Ini Rekomendasi Laptop untuk Anak Sekolah

Macam-Macam Gaya Belajar Anak

Keuntungan dari Gaya Belajar Anak Visual
Foto: Keuntungan dari Gaya Belajar Anak Visual (Pexels.com/Julia M Cameron)

Ada sejumlah gaya belajar anak yang umum dilakukan, yakni:

Banyak anak menggunakan kombinasi masing-masing, tetapi biasanya Si Kecil memiliki satu gaya yang paling cocok untuk mereka.

Menggunakan metode belajar yang benar, akan membuat perbedaan besar dalam hal pemahaman (dan mengingat) materi anak.

Dengan mengetahui gaya belajar anak, Moms dapat memilih metode belajar efektif yang melengkapi kekuatan daripada melawannya.

1. Gaya Belajar Audio

Anak yang belajar dengan metode audio paling bisa memahami materi dengan cara mendengarkan.

Ia akan mengingat hal-hal yang didengarnya, bukan yang dilihat atau dirasakan.

Misalnya, anak lebih memahami instruksi yang didikte secara verbal, bukan dalam bentuk tulisan.

Perhatikan jika saat membaca atau menghafalkan sesuatu, anak menggumamkan atau membaca keras-keras materi pelajarannya.

Ini berarti Si Kecil belajar dengan gaya belajar audio.

Untuk mendukung gaya belajar audio, Moms bisa menguji pemahaman anak dengan kuis lisan.

Mintalah anak untuk menceritakan kembali rangkuman pelajarannya pada Moms daripada menuliskannya di atas kertas.

Di sekolah, mintalah anak untuk duduk di depan supaya ia bisa mendengarkan gurunya dengan jelas.

Baca Juga: 6 Tips untuk Membantu Perkembangan Balita Usia Prasekolah

2. Gaya Belajar Visual

Sejumlah orang lebih menyukai gaya belajar anak visual untuk menerima informasi.

Dalam hal ini, anak cukup baik dalam memproses informasi ketika dalam penggambaran grafis dari simbol-simbol yang bermakna.

Gaya belajar visual sangat bergantung pada alat peraga seperti:

  • Gambar
  • Diagram
  • Tabel
  • Film
  • Infografik

Anak akan lebih cepat belajar ketika melihat dan menyaksikan sesuatu di hadapannya.

Si Kecil dengan gaya belajar anak ini lebih dapat memproses informasi ketika disajikan dalam keseluruhan, daripada sedikit demi sedikit.

Anak dengan gaya belajar visual cenderung melihat informasi dengan bagan dan diagram ringkasan, dibandingkan slide informasi berurutan.

Anak mungkin mudah kehilangan konsentrasi kalau hanya mendengarkan penjelasan dari gurunya.

Karenanya, perlu ada tambahan informasi visual untuk membantunya.

Ketika diminta mengingat sesuatu, anak mungkin akan memejamkan matanya untuk membayangkan hal tersebut.

Supaya anak dengan gaya belajar visual ini bisa belajar dengan lebih efektif, mintalah anak untuk mencatat atau menggambar ide-ide pokok yang disampaikan gurunya.

Terutama apabila belajar yang dilakukan tanpa gambar atau alat peraga.

Ketika anak sedang mempelajari materi baru, cobalah untuk mencari gambar-gambar atau grafik di internet yang bisa membantu pemahamannya.

Ajari juga anak untuk mencatat atau menulis dengan berbagai warna untuk membantu mengingat isi catatannya.

Mengingat Si Kecil cocok dengan gaya belajar visual, Moms.

Baca Juga: 4 Cara Ampuh Meningkatkan Motivasi Belajar Anak

3. Gaya Belajar Kinestetik

Setelah ada gaya belajar anak visual, dan audio, selanjutnya ada gaya belajar kinestetik, lho.

Menurut The University of Kansas, pelajar kinestetik adalah identik dengan partisipatif yang aktif.

Artinya, perlu mengambil peran aktif secara fisik dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil pendidikan terbaik mereka.

Anak kadang-kadang disebut sebagai "pembelajar taktil", tetapi ini bisa sedikit keliru.

Alih-alih hanya menggunakan sentuhan, pembelajar kinestetik cenderung melibatkan semua indra mereka secara setara dalam proses pembelajaran.

Metode kinestetik berarti anak harus bergerak atau melakukan sesuatu ketika belajar, Moms.

Gaya belajar anak ini paling cepat menyerap materi sambil dipraktekkan, misalnya beraktivitas di laboratorium, bermain drama, atau sekadar bermain game sambil belajar.

Kalau Si Kecil menghafalkan sesuatu atau berhitung sambil berjalan-jalan, mungkin ia masuk tipe kinestetik.

Baca Juga: 6 Manfaat Olahraga Angkat Barbel untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Anak yang belajar dengan metode kinestetik juga biasanya menggunakan gestur tertentu, seperti menggoyangkan kaki atau mengibaskan telapak tangan.

Supaya lebih fokus saat membaca, ajari anak untuk menggerakan jari-jarinya mengikuti arah teks, seolah sedang menelusuri kata demi kata dengan jemarinya.

Biarkan anak berjalan-jalan atau mengetuk-ngetukkan meja ketika belajar. Sebaiknya berikan jeda beberapa saat, misalnya setiap 20 menit, agar anak bisa bergerak dan beraktivitas.

Karena sifat aktif mereka, pelajar kinestetik sering kali mengalami kesulitan untuk berhasil dalam pengaturan kelas formal.

Namun, adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, seperti:

  • Menggunakan kartu flash untuk mata pelajaran seperti matematika dan bahasa Inggris untuk membuat hafalan menjadi pengalaman interaktif.
  • Berpartisipasi dalam belajar melalui praktek laboraotorium.

Dinilai, gaya belajar anak yang tidak 'diketatkan' oleh peraturan ini membuat mereka lebih produktif dan percaya diri.

Kebanyakan anak menggabungkan dua atau lebih metode belajar.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb