26 Juni 2020

Kenapa Bayi Takut Rumput? Ini Penjelasannya

Kenapa bayi bermusuhan dengan rumput, ya?
Kenapa Bayi Takut Rumput? Ini Penjelasannya

Apakah Moms pernah melihat video viral kompilasi bayi yang melakukan segala cara agar kakinya tidak menempel di rumput?

Eits, mungkin ini terlihat sangat lucu, tapi jika hal ini terjadi pada anak Moms, jangan anggap sepele ya.

Pasalnya, indera peraba paling sensitif adalah di telapak kaki, lho.

Jika anak terlihat takut atau tidak suka berjalan di rumput tanpa alas kaki, bisa jadi anak memiliki gangguan sensori yakni hipersensitif terhadap sentuhan (taktil), lho.

Kenapa Bayi Takut Rumput?

bayi takut rumput 2.jpg
Foto: bayi takut rumput 2.jpg

Foto: freepik.com

Hipersensitif adalah salah satu gangguan modulasi sensori yang membuat anak bereaksi berlebihan terhadap pengalaman sensori yang kebanyakan anak lain bereaksi biasa saja.

Dilansir dari jurnal Sensori Integrasi: Dasar dan Efektivitas Terapi, anak yang mengalami hipersensitif terhadap taktil anak cenderung tidak suka disentuh, menghindari menyentuh, menolak makan makanan dengan tekstur tertentu, menolak memakai baju dari bahan-bahan tertentu, yang mana hal ini bisa menganggu proses perkembangannya.

Baca Juga: 4 Permainan Sensori untuk Stimulasi Indera Penglihatan Bayi 0-12 Bulan, Yuk Coba!

Anak dengan hipersensitif bisa sangat ketakutan jika kakinya menyentuh rumput, hal ini dikarenakan ia merasa bahwa stimulasi sensori pada telapak kakinya sangat berlebihan dan membuatnya menjadi sangat-sangat tidak nyaman.

Mengatasi Bayi yang Takut Rumput

bayi takut rumput 1.jpg
Foto: bayi takut rumput 1.jpg

Foto: freepik.com

Jika anak takut menginjak rumput, Moms tidak perlu khawatir.

Moms bisa dengan perlahan menstimulasi sensori indera peraba anak dengan melakukan hal ini.

1. Perkenalkan Bayi dengan Berbagai Macam Tekstur

Agar bayi tidak kaget dengan berbagai macam tekstur, mulailah perkenalkan bayi dengan berbagai macam tekstur seperti halus, lembut, empuk, kasar.

Cara paling sederhana adalah dengan membuat sendiri sensory cube yang setiap sisinya ditempel berbagai macam jenis kain.

Bisa juga dengan bermain mengelitiki kaki bayi dengan berbagai macam tekstur.

2. Manfaatkan Waktu Menjemur Anak

Supaya berjemur pagi tidak monoton, sesekali Moms bisa tempelkan kaki bayi ke rumput, lebih bagus lagi kalau rumputnya masih segar mengeluarkan embun.

Tidak perlu terlalu lama, tempelkan beberapa detik dan lakukan beberapa kali sudah cukup asal konsisten dilakukan setiap pagi misalnya.

Baca Juga: 3 Indera Utama dalam Sensori Integrasi, Moms Wajib Tahu!

3. Usahakan Ada Jadwal Bermain di Rumput Setiap Hari

Ketika bayi sudah mulai belajar duduk dan merangkak, agar tidak jenuh di dalam rumah, buatlah jadwal harian anak bermain di luar rumah.

Kemudian Moms bisa dudukkan anak di atas rumput dan perhatikan reaksinya.

Jika anak merasa tidak nyaman, Moms bisa langsung menggendongnya.

Mungkin butuh waktu agar anak terbiasa, tapi jika dikenalkan terus menerus lama-lama anak terbiasa, kok.

Bermain di luar rumah juga bagus untuk perkembangan diri anak, lho.

4. Berikan Contoh

Children see, children do. Jangan hanya memberikan stimulasi, tapi berikan contoh nyata bahwa menginjak rumput itu menyenangkan dan tidak menakutkan.

Sambil memberikan contoh, sambil kita mengajak anak bermain di atas rumput. Jika anak sudah bisa berjalan, Moms bisa bermain kejar-kejaran.

Baca Juga: 6 Manfaat Permainan Sensori untuk Bayi, Yuk Coba!

Apakah bayi Moms juga mengalami rasa takut pada rumput? Jika iya, terapkan tips-tips di atas untuk mengatasinya ya!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb