14 Juni 2020

4 Fakta Tentang Kolik pada Bayi, Sudah Tahu?

Bayi menangis berjam-jam tiada henti. Apa yang harus dilakukan?
4 Fakta Tentang Kolik pada Bayi, Sudah Tahu?

Kebahagiaan menjadi orang tua baru berganti dengan kecemasan saat bayi menangis terus-menerus. Ratapan yang konstan dan tak kunjung, apa yang terjadi? Mungkin itu kolik.

Fakta Tentang Kolik pada Bayi

Lantas, apa sebenarnya kolik pada bayi? Berikut fakta-fakta kolik pada bayi yang harus diketahui orang tua.

Baca Juga: Kenali Kolik pada Bayi, Penyebab Bayi Menangis Tanpa Sebab

1. Menangis Terus-menerus selama Tiga Jam

5 fakta tentang kolik pada bayi
Foto: 5 fakta tentang kolik pada bayi

Foto: Orami Photo Stock

Bayi dianggap kolik jika ia berusia di bawah lima bulan dan menangis lebih dari tiga jam terus-menerus. Seperti dijelaskan oleh Gail M. Cohen and Laurie W. Albertini dalam In Brief Colic yang dipublikasikan oleh Pediatrics in Review, kolik terjadi tiga hari atau lebih dalam seminggu, setidaknya selama tiga minggu.

Beberapa bayi yag mengalami kolik bahkan menangis lebih banyak, bisa sepanjang siang atau malam. Tanda kolik lainnya ialah bayi menangis bahkan saat ia tidak basah, lelah, maupun lapar. Biasanya sering terjadi pada waktu yang sama.

Saat menangis, bayi mengepalkan jarinya, melengkungkan punggungnya, dan terlihat memerah. Ia bisa juga merentangkan atau menarik kakinya dan mengeluarkan gas saat menangis.

Kolik terjadi pada sekitar 40 persen bayi. Sebagian besar menunjukkan gejala kolik pada usia dua atau tiga minggu. Untuk bayi prematur, tanda-tanda itu muncul sekitar dua atau tiga minggu setelah hari perkiraan lahir yang sesungguhnya.

2. Tidak Diketahui Pasti Penyebabnya

5 fakta tentang kolik pada bayi
Foto: 5 fakta tentang kolik pada bayi

Foto: Orami Photo Stock

Fakta kolik pada bayi kedua ialah kolik bisa terjadi pada bayi yang meminum ASI maupun susu formula. Belum diketahui apa penyebab pasti kolik. Beberapa ahli berpendapat, kolik merupakan cara bayi sensitif melepaskan stress, terutama pada malam hari ketika bayi sulit mengatasi pandangan, suara, dan sensasi di sekitarnya.

Pada beberapa kasus, kolik menjadi tanda sensitivitas bayi terhadap makanan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui, atau terhadap protein dalam susu formula. Banyak yang menduga apakah gas mungkin jadi penyebab kolik, tetapi para ahli tidak berpikir demikian.

Meski begitu, bayi kolik cenderung menelan udara berlebih saat menangis atau menyusui. Hal itu bisa menyebabkan lebih banyak gas dan membuat tidak nyaman.

Baca Juga: Kenali Lebih Jauh tentang Kolik pada Bayi

3. Hindari Terlalu Banyak Menelan Udara saat Menyusu

5 fakta tentang kolik pada bayi
Foto: 5 fakta tentang kolik pada bayi

Foto: Orami Photo Stock

Misalnya dengan menggunakan botol berventilasi yang bisa mendorong gelembung udara keluar. Jika bayi kerap menangis saat menyusu pada malam hari, cobalah untuk memompa ASI dan menggunakan botol. Jaga posisi bayi saat menyusui dalam posisi tegak dan buatlah ia bersendawa.

Dikutip dari Baby Center jika bayi didiagnosa mengalami kolik, cobalah beberapa strategi untuk membuatnya nyaman. Antara lain dengan membedong, ini untuk meniru sensasi nyaman rahim untuk membantu bayi merasa aman.

  • Ajak bayi bergerak, dekaplah ia dan ayunkan maju mundur, atau bisa jug amenggendongnya dan mengajaknya berjalan. Kontak tubuh dan gerakan ritmis bisa membantu menenangkan bayi.
  • Tawarkan dot. Bagi sebagian bayi, mengisap terasa menyejukkan. Pilih dot yang nyaman untuk bayi.
  • Berikan pijatan. Sapuan lembut di punggung, perut, lengan, dan kaki bisa menghibur dan mengalihkan perhatian bayi saat menangis.
  • Dengarkan “white noise”. Bayi bisa tertidur karena suara pengering mesin cuci, kipas angin, ruang hampa udara, rekaman suara hujan, atau suara-suara lembut lainnya.

4. Kolik Tidak Terjadi Seterusnya

5 fakta tentang kolik pada bayi
Foto: 5 fakta tentang kolik pada bayi

Orami Photo Stock

Fakta kolik pada bayi terakhir, kolik memuncak saat bayi berusia sekitar 6 minggu dan mulai memudar antara tiga atau empat bulan. Sekitar 80-90 persen bayi mengalami kolik pada usia empat bulan.

Ketika moms merasa kewalahan saat bayi mengalami kolik, ingatlah, kolik bukanlah penyakit. Jangan stres, moms! Kolik tidak membahayakan bayi dalam jangka panjang.

Baca Juga: Ini 5 Hal yang Menjadi Alasan Bayi Menangis

Nah, itulah beberapa fakta tentang kolik pada bayi yang perlu Moms ketahui. Semoga bermanfaat ya Moms!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb