20 Desember 2023

5 Penyebab Kram saat Hamil dan Kapan Harus Waspada?

Waspada jika kram berlangsung lama dan disertai bercak darah
5 Penyebab Kram saat Hamil dan Kapan Harus Waspada?

Kram saat hamil adalah salah satu gejala yang sering dialami oleh banyak ibu hamil. Meskipun seringkali tidak berbahaya.

Kram perut bisa terjadi pada setiap trimester kehamilan. Bagi Moms yang baru mengandung anak pertama, kram kerap kali menimbulkan rasa cemas.

Moms mungkin bertanya-tanya apakah kram saat hamil itu hanya peregangan dan pertumbuhan rahim yang normal atau justru ada masalah pada kehamilan sebagai tanda keguguran?

Direktur Medis Sentara Lee Hospital Group for Women in Norfolk, Virginia, Holly Puritz, M.D., menjelaskan bahwa sebagian besar kram saat hamil tidak berbahaya, sebab kram merupakan rasa rahim memberikan respons.

Artinya, setiap saat rahim mendapatkan stimulasi seperti kandung kemih penuh, olahraga yang terlalu semangat maka respons alaminya adalah kontraksi.

"Rahim adalah otot dan satu-satunya hal yang diketahui otot adalah kontraksi. Kontraksi terasa seperti kram," jelasnya.

Meski dalam kebanyakan kasus kram saat hamil adalah hal yang normal, Moms juga perlu mencari tahu kapan kram saat hamil merupakan tanda adanya masalah.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar

Penyebab Kram saat Hamil

Kram saat hamil memang kondisi yang normal jika tidak disertai dengan gejala lainnya.

Nah, apa yang menjadi penyebab kram saat hamil?

1. Pertumbuhan Rahim

Ilustrasi Rahim
Foto: Ilustrasi Rahim (Orami Photo Stock)

Penyebab kram saat hamil yang pertama bisa karena pertumbuhan rahim.

Seiring pertumbuhan janin, ukuran rahim akan menyesuaikan dengan perkembangan janin yang kian membesar.

Hal ini dapat membuat rahim terasa kencang dan memicu terjadinya kram perut.

2. Tekanan pada Otot, Sendi, dan Pembuluh Darah

Kondisi perut yang semakin besar akan memberikan tekanan lebih pada otot, sendi, dan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan kram perut.

3. Gas dalam Perut

Kondisi penumpukan gas di lambung disebabkan oleh ukuran badan kandungan atau uterus yang membesar, sehingga ibu hamil rentan mengalami kembung dan kram perut.

4. Sembelit

Kram saat hamil juga bisa disebabkan karena sembelit, lho Moms terutama saat hamil muda.

Hal ini karena adanya perubahan hormon dan peningkatan tekanan pada rahim sehingga memperlambat gerakan usus, yang seringkali mengakibatkan sembelit.

Sembelit dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di perut dan meningkatkan risiko mengalami kram.

5. Perubahan Posisi Rahim

Saat janin tumbuh, posisi rahim cenderung miring ke kanan atau ke kiri, yang dapat membuat ligamen meregang dan menyebabkan kram perut.

Kram perut saat hamil muda umumnya normal dan tidak perlu dikhawatirkan, Moms.

Namun, jika kram perut terasa sangat intens atau disertai gejala lain seperti pendarahan, segera konsultasikan dengan dokter, ya Moms.

Baca Juga: 6 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar, Kata Dokter!

Kram Saat Hamil yang Normal

Kram saat Hamil (Americanpregnancy.org)
Foto: Kram saat Hamil (Americanpregnancy.org)

Menurut American Pregnancy Association, selama trimester pertama, kram saat hamil sering kali diakibatkan oleh perubahan normal yang terjadi selama perkembangan bayi.

Sensasi kram ini, umumnya dapat digambarkan sebagai sensasi menarik di satu atau kedua sisi perut.

Dalam kebanyakan kasus, kram saat hamil adalah hal yang normal.

Kram biasanya terjadi saat rahim mengembang, menyebabkan ligamen dan otot yang mendukungnya meregang.

Ini mungkin lebih terasa saat bersin, batuk, atau mengubah posisi.

Selama trimester kedua, penyebab umum kram saat hamil adalah nyeri ligamen bundar.

Ligamen bundar adalah otot yang menopang rahim, dan saat meregang, Moms mungkin merasakan nyeri yang menusuk tajam, atau nyeri tumpul di perut bagian bawah.

Kram saat hamil yang relatif kecil dan terjadi sesekali mungkin tidak perlu dikhawatirkan.

Selain itu, jika Moms dan Dads usai berhubungan seksual kemudian terjadi kram, maka itu adalah sesuatu yang normal.

Hal tersebut disebabkan karena air mani mengandung prostaglandin yang merangsang rahim.

"Hubungan seksual adalah salah satu penyebab paling umum dari kram. Tidak apa-apa untuk melakukan hubungan seks, tetapi kadang-kadang ibu akan merasakan kontraksi yang cukup kuat," kata Dr Puritz.

Pada trimester pertama, tubuh sedang mempersiapkan bayi yang sedang tumbuh. Perubahan tersebut juga dapat menyebabkan kram yang dianggap normal. Biasanya ringan dan sementara.

Bagi sebagian wanita, kram adalah tanda pertama bahwa mereka hamil, hal itu terjadi ketika telur yang sudah dibuahi masuk ke dinding rahim.

Kondisi tersebut disebut kram implantasi dan bisa terasa seperti nyeri haid.

Chad Klauser, M.D., asisten klinis profesor kebidanan dan kandungan Mount Sinai School of Medicine, New York City menambahkan, pertumbuhan rahim yang cepat dalam dua trimester pertama kehamilan juga dapat menyebabkan kram.

Perubahan kadar hormon dapat menyebabkan peningkatan gas, kembung, dan sembelit.

"Mayoritas kehamilan akan mengalami sedikit kram ringan selama 16 minggu pertama," kata Dr. Klauser.

Lalu, gejala kram saat hamil seperti apa yang sebaiknya perlu diwaspadai?

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Kadar Asam Urat Normal Wanita

Jika Moms mengalami kram saat hamil dengan enam atau lebih kontraksi dalam satu jam, maka perlu...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb