25 Juli 2021

Susu UHT vs Susu Formula, Mana yang Lebih Baik untuk Anak?

Apakah benar susu formula lebih bergizi dibanding susu sapi biasa?
Susu UHT vs Susu Formula, Mana yang Lebih Baik untuk Anak?

Setelah satu tahun, Moms mungkin mengalami dilema. Selain minum ASI, anak sebaiknya diberi susu UHT atau susu formula, ya? Perdebatan susu UHT vs susu formula ini memang tak ada habisnya.

Meski sama-sama terbuat dari susu sapi, susu formula diyakini lebih bergizi dibanding susu segar (UHT) karena ditambahi beragam vitamin, mineral, dan zat gizi.

Namun, ada pula yang berpendapat bahwa kandungan gizi susu UHT lebih terjaga karena proses pengolahannya tidak sepanjang susu formula yang umumnya berbentuk bubuk.

Jadi, lebih baik susu UHT atau susu formula untuk anak? Sebelum memutuskan, sebaiknya Moms membaca penjelasan berikut dengan saksama.

Baca Juga: Banyak Manfaatnya, Yuk Biasakan Balita Minum Susu di Gelas Dengan 9 Cara Ini

Susu UHT vs Susu Formula untuk Anak

Susu Segar vs Susu Formula untuk Balita.jpg
Foto: Susu Segar vs Susu Formula untuk Balita.jpg

Foto: Fotolia

Setiap ibu tentu pernah mengalami dilema antara susu UHT vs susu formula untuk anak, bukan?

Sekilas keduanya sama-sama menyehatkan, tapi ada yang membedakannya, lho.

Susu merupakan salah satu asupan nutrisi tambahan untuk anak di atas 1 tahun.

“Seperti orang dewasa yang tidak bergantung pada susu sebagai sumber utama gizi, anak (di atas 1 tahun) harus lebih banyak mengonsumsi makanan daripada susu,” jelas dr. Ong Eng Keow, dokter anak di Singapura.

Karena itu, susu sapi (UHT atau pasteurisasi) dan makanan seimbang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi untuk anak.

Lantas apa perbedaan antara susu UHT vs susu formula?

Mengutip World Health Organization, sebenarnya bukan lebih baik mana susu UHT vs susu formula, melainkan dipilih berdasarkan kriteria usia Si Kecil.

Untuk anak yang berumur di bawah 1 tahun, lebih baik minum susu formula karena memiliki tambahan vitamin, mineral, dan zat gizi.

Nutrisi ini pun bisa diperoleh dari makanan, misalnya, zat besi dari daging merah dan bayam serta DHA dari ikan.

Baca Juga: Si Kecil Punya Ruam Susu? Ini 5+ Cara Mengatasinya dengan Obat Pipi Bayi Kena ASI

Susu formula juga biasa dipakai sebagai alternatif pengganti ASI.

Sementara untuk susu UHT (Ultra High Temperature), hanya boleh diminum untuk bayi usia 1 tahun ke atas.

Susu jenis ini umumnya melalui proses pemanasan dengan suhu tinggi dan biasanya expired date-nya 6 bulan - 1 tahun pasca produksi.

Moms dapat memberikan anak minum susu sapi (termasuk susu segar yang dipasteurisasi, susu UHT atau susu bubuk penuh lemak) untuk bayi seusia ini.

Kelebihan Susu UHT vs Susu Formula

kelebihan-susu-uht-vs-susu-formula-bila-dipanaskan.jpg
Foto: kelebihan-susu-uht-vs-susu-formula-bila-dipanaskan.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Susu sapi UHT boleh diberikan kepada anak-anak ketika mereka berusia lebih dari 1 tahun.

Lalu, bagaimana apa saja kelebihan susu UHT vs susu formula?

Umur simpan susu UHT sekitar 7 hari pasca dibuka pertama kali atau susu UHT dapat disimpan sekitar 30-60 hari tanpa dibuka dan didinginkan.

Susu sapi segar (susu UHT) juga memiliki beberapa keunggulan dibanding susu formula, yakni seperti:

  • Lebih murah
  • Lebih mudah didapat (di warung pun ada)
  • Susu UHT dan pasteurisasi lebih praktis, bisa langsung diminum tanpa perlu ditambahkan air maupun harus mensterilkan botol dan dot dulu
  • Proses pengolahan susu sapi cair lebih sederhana dibanding susu formula yang umumnya berbentuk bubuk
  • Ini mengandung lebih banyak asam folat dan vitamin B12 daripada susu kambing
  • Tanpa tambahan bahan buatan

Baca Juga: Apakah Anak yang Minum Susu Cokelat Berisiko Terkena Diabetes?

Berbeda halnya dengan susu formula, susu jenis ini memiliki nutrisi seperti pada ASI.

Ini biasanya menjadi alternatif banyak ibu ketika tak dapat memberikan ASI untuk kebutuhan Si Kecil.

Cobalah untuk mengatur suplai ASI sebaik mungkin sebelum mulai melengkapi nutrisi bayi dengan susu formula.

Bagaimanapun, susu formula juga bisa jadi pilihan yang lebih baik jika:

Lebih Baik Susu UHT atau Susu Pasteurisasi?

Lebih Baik Susu UHT atau Susu Pasteurisasi.jpg
Foto: Lebih Baik Susu UHT atau Susu Pasteurisasi.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: dairyreporter.com

Setelah mengetahui perbedaan antara susu UHT vs susu formula, ada lagi istilah lain susu pasteurisasi, lho.

Pakar kesehatan mengatakan bahwa perbedaan antara susu UHT dan pasteurisasi sangat sedikit. Keduanya sama-sama dipanaskan untuk membunuh patogen dan bakteri. Perbedaannya hanya pada cara memasak dan suhu pengolahannya.

Menurut dr. Han Wee Meng, ahli gizi dari Singapura, susu pasteurisasi tidak mengubah komposisi susu energi, protein, kalsium, dan fosfor secara berarti.

Beberapa vitamin mungkin hilang, tetapi biasanya ditambahkan kembali setelah pasteurisasi.

Selain itu, susu pasteurisasi tak akan bertahan lama dari pasca produksi. Jadi sebaiknya segera dihabiskan setelah dikonsumsi.

“Susu segar maupun susu UHT sama-sama direkomendasikan untuk anak-anak. Pilihannya tergantung preferensi rasa dan pertimbangan praktis,” kata dr. Meng.

Baca Juga: Hal yang Perlu Dipertimbangkan sebelum Memberikan Susu Formula

Lebih Baik Susu Full Cream atau Susu Skim untuk Balita?

Lebih Baik Susu Full Cream atau Susu Skim untuk Balita.jpg
Foto: Lebih Baik Susu Full Cream atau Susu Skim untuk Balita.jpg

Foto: delidairy.com

Tak berhenti sampai di situ Moms! Bagaimana dengan susu full cream vs susu skim untuk bayi?

Sebenarnya, perbedaan antara susu full cream dan susu skim terletak pada kandungan lemaknya, Moms.

Susu full cream memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu skim.

Anak-anak di bawah usia dua tahun sangat disarankan mengonsumsi susu full cream, bukan reduced-fat (2% lemak), rendah lemak (1% lemak), apalagi tanpa lemak (susu lemak). Sebab, konsentrasi protein dan mineralnya terlalu tinggi untuk bayi.

Selain itu, balita membutuhkan asupan energi tinggi. Lemak dari susu juga penting untuk perkembangan saraf dan fungsi otak balita.

Susu reduced-fat baru boleh diberikan setelah anak berusia 2 tahun jika anak memiliki berat badan berlebih atau berisiko gemuk, serta memiliki riwayat keluarga obesitas, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung.

Mengutip National Health Service, susu skimmed tidak cocok untuk anak berusia 5 tahun ke bawah. Ini karena tidak mengandung cukup kalori dan nutrisi penting lainnya untuk Si Kecil.

Namun, jika anak usia 2 tahun ke atas ingin mencoba beralih ke susu semi-skim, boleh saja. Dengan catatan, asalkan mereka makan makanan seimbang serta tumbuh kembangnya baik ya.

Manfaat Susu untuk Kesehatan Bayi

Terlepas dari susu UHT vs susu formula, tentu keduanya sama-sama menyehatkan ya, Moms.

Manfaatnya tentu dapat dirasakan untuk kesehatan Si Kecil dalam jangka panjang.

Susu formula biasanya telah diperkaya dengan zat besi dan multivitamin.

Begitu juga pada susu UHT, menurut University of Guelph, bakteri yang ada dalam susu telah dihancurkan dalam memastikan keamanannya untuk bayi.

Susu olahan atau UHT juga sudah tersedia untuk dikonsumsi langsung, sehingga menjadi pilihan tepat bagi ibu yang tak ada waktu untuk membuat susu formula.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Bottle Warmer untuk Menghangatkan Susu Bayi

Apa pun pilihannya, pastikan memberikan susu sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan Si Kecil, ya, Moms!

  • https://www.who.int/foodsafety/publications/micro/pif_guidelines.pdf
  • https://www.uoguelph.ca/foodscience/book-page/advantages-uht
  • https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/milk-and-dairy-nutrition/#:~:text=After%20the%20age%20of%202,important%20nutrients%20for%20young%20children.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb