13 Februari 2020

Cari Tahu Apa Manfaat dan Risiko Membedong Bayi

Perkenalkan bedong saat awal-awal kelahiran Si Kecil
Cari Tahu Apa Manfaat dan Risiko Membedong Bayi

Foto: Orami Photo Stocks

Melihat badan bayi baru lahir yang kecil, mungil dan terkesan ringkih membuat sebagian Moms ada yang memilih untuk melilit tubuhnya dengan kain alias membedong. Kebiasaan membedong bayi sebenarnya sudah dilakukan selama berabad-abad.

Pilihan untuk membedong bayi atau tidak tentunya ada di tangan Moms. Namun, alangkah lebih baik jika Moms juga mengetahui risiko dan juga manfaat membedong bayi untuk membantu memutuskan apa yang tepat untuk bayi.

Manfaat Membedong Bayi

Cari Tahu Apa Manfaat dan Risiko Membedong Bayi -1.jpg
Foto: Cari Tahu Apa Manfaat dan Risiko Membedong Bayi -1.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: happiestbaby.com

Manfaat membedong bayi adalah untuk membantu bayi menghindari gerakan refleks seperti tersentak yang akan mengejutkan bayi, baik saat bangun ataupun tidur.

Tersentak adalah refleks mengejutkan dari gerakan yang dilakukan oleh bayi, dan ini sangat normal.

Selain itu, manfaat membedong adalah membuat bayi tidur lebih lama, karena tidak terbangun oleh refleksnya sendiri.

Membedong juga dapat membantu menenangkan bayi ketika terlalu terstimulasi.

American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan, ketika dilakukan dengan benar, membedong bisa menjadi teknik yang efektif untuk membantu menenangkan dan mengurangi tangisan pada bayi.

Beberapa ahli berpendapat bahwa bedong membantu menciptakan kembali rasa aman yang dimiliki bayi saat berada di dalam rahim, saat bayi memiliki lebih sedikit ruang untuk bergerak.

Merasa dipeluk akan membuatnya lebih nyaman dan lebih jarang menangis karena rewel.

Baca Juga: 5 Tips Aman Membedong Bayi

Risiko Membedong Bayi

Cari Tahu Apa Manfaat dan Risiko Membedong Bayi -2.jpg
Foto: Cari Tahu Apa Manfaat dan Risiko Membedong Bayi -2.jpg

Foto: businessinsider.com

Setelah memahami manfaat membedong bayi, Moms juga harus mengetahui risikonya. Membedong bayi terlalu erat dapat memengaruhi mobilitas dan perkembangannya.

Jika bagian kaki terlalu erat saat dibedong, bayi akan cenderung mengalami masalah dengan pinggulnya yang disebut hip dysplasia.

Moms juga mungkin pernah mendengar bahwa membedong akan meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).

Namun, International Society for the Study and Prevention of Perinatal and Infant Death (ISPID) mengatakan kalau SIDS bisa terjadi jika cara membedong salah, menambahkan selimut berat, atau ada benda lain di dekat Si Kecil saat tidur.

“Untuk mengurangi risiko SIDS, penting untuk menempatkan bayi Anda tidur terlentang. Beberapa penelitian telah menunjukkan peningkatan risiko SIDS dan mati lemas secara tidak sengaja ketika bayi terguling saat tidur menggunakan kain bedong,” kata Rachel Moon, MD, FAAP.

Para ahli juga merekomendasikan jika Moms memilih untuk membedong bayi, lakukan sesaat sejak lahir.

Tidak disarankan untuk membedongnya pada usia 2 hingga 3 bulan. Itu adalah saat risiko SIDS berada pada titik tertinggi.

“Kami merekomendasikan bayi menunggu untuk memasuki pusat penitipan anak sampai mereka berusia sekitar 3 bulan, dan pada saat itu bedong seharusnya sudah tidak digunakan karena bayi lebih aktif dan berguling,” kata Danette Glassy, ​​MD, FAAP.

Baca Juga: 6 Cara Mencegah SIDS pada Bayi Bayu Lahir

Cara Tepat Membedong Bayi

Cari Tahu Apa Manfaat dan Risiko Membedong Bayi -3.jpg
Foto: Cari Tahu Apa Manfaat dan Risiko Membedong Bayi -3.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: insider.com

Karena teknik yang benar akan memberikan manfaat lebih saat membedong bayi, Moms perlu memperhatikan beberapa hal.

  • Gunakan kain tipis agar bayi tidak merasa kegerahan,
  • Biarkan kepalanya terbuka dan selalu letakkan bayi yang dibedong untuk tidur terlentang, jangan di samping atau di depan, dan berhenti membedong begitu bayi menunjukkan tanda-tanda akan berguling.
  • Jika Moms memutuskan untuk membedong bayi, lakukan saat setiap tidur siang dan malam hari, sehingga bayi menjadi terbiasa dengan perasaan saat dibedong.
  • Bungkukkan bayi dengan kuat, tetapi jangan terlalu kencang. Biarkan kaki bayi bergerak bebas, dan menekuk di pinggul.
  • Pastikan untuk memeriksa suhu bayi secara teratur. Jika terlalu panas, itu akan meningkatkan risiko SIDS. Periksa juga bagian belakang leher atau perut bayi dengan dua jari.

Baca Juga: 4 Mitos Tentang SIDS Ini Ternyata Salah

Nah, sudahkah Moms memiliki keputusan saat melihat manfaat dan risiko membedong bayi ini?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb