Tanpa Pestisida, Ini 8 Kelebihan Sayur Organik untuk Kesehatan Keluarga
Dalam menjaga hidup tetap sehat, beberapa orang mencoba mengonsumsi sumber makanan yang ditanam secara organik, seperti buah dan sayur organik.
Hasil pangan yang ditanam secara organik banyak diyakini lebih menyehatkan dibandingkan dengan yang ditanam secara non-organik.
Maksud dari penambahan istilah "organik" mengacu pada proses bagaimana sumber makanan tersebut diproduksi.
Makanan organik ditanam atau dibudidayakan tanpa menggunakan bahan kimia buatan, antibiotik atau pestisida.
Sedangkan tanaman non organik diproduksi dengan cara konvensional yang meliputi penggunaan bahan kimia buatan, pupuk, pestisida, obat-obatan, dan lain-lain.
Baca Juga: Cegah Penuaan Dini dengan Bahan Organik
Perbedaan Sayur Organik dan Non Organik
Foto: harimitti.com
Bagi Moms yang penasaran, simak beberapa perbedaan dari sayur organik dan non organik berikut ini.
1. Nutrisi
Buah dan sayur organik lebih bergizi dan lebih sehat dibandingkan dengan makanan non organik.
Makanan organik memiliki lebih banyak vitamin, mineral, enzim, dan zat gizi mikro.
Dilansir dari Hari Mitti, berikut keunggulan nutrisi sayur organik jika dibanding dengan sayur non organik:
- 21% lebih banyak zat besi.
- 27% lebih banyak vitamin C.
- 29% lebih banyak magnesium.
- 13% lebih banyak fosfor.
2. Rasa
Secara umum, makanan organik terasa lebih enak daripada makanan non organik karena diproduksi secara alami dan tanah yang digunakan ternutrisi dengan baik dan bebas dari bahan kimia buatan.
Selain rasa yang lebih lezat, aromanya juga lebih baik daripada buah dan sayuran non organik.
Baca Juga: 7+ Sayuran yang Mengandung Vitamin C Tinggi, Bisa Disajikan Dalam Berbagai Masakan, Nih Moms!
3. Manfaat Kesehatan
Buah dan sayur organik memiliki kualitas nutrisi yang lebih tinggi daripada makanan non organik karena ditanam secara alami.
Mengonsumsi makanan organik akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga akan mencegah penuaan dini.
4. Umur Penyimpanan
Umur simpan makanan non organik lebih lama dari pada makanan organik, sehingga Moms dapat menyimpannya dengan aman untuk durasi yang lebih lama.
5. Harga
Meskipun dari segala sisi sayur organik lebih baik daripada sayuran non organik, namun tanaman organik memiliki harga yang lebih tinggi.
Baca Juga: 13 Manfaat Sayur Gondo, Tak Hanya Mengenyangkan Tapi Juga Baik untuk Tulang
Manfaat dan Kelebihan Sayur Organik
Foto: usatoday.com
Makanan organik memiliki lebih banyak nutrisi dan manfaat, seperti antioksidan, dibandingkan dengan makanan yang ditanam secara konvensional atau non organik.
1. Menjaga Berat Badan
Bahan kimia seperti fungisida sintetis (untuk jamur), herbisida (untuk gulma), dan insektisida (untuk serangga) sering digunakan dalam pertanian konvensional atau tanaman non organik yang residunya masih bisa terdapat di dalam makanan.
Lain halnya dengan tanaman buah atau sayur organik yang tentunya bebas dari zat kimia di atas.
Hal tersebut tentunya memberi efek baik bagi kesehatan tubuh, seperti dapat menjaga berat badan dalam batas normal.
Berdasarkan penelitian di jurnal Environmental Health, diungkap bahwa mengonsumsi produk organik secara teratur dan rutin, secara umum dapat mengurangi risiko kelebihan berat badan dan obesitas, baik untuk wanita maupun pria.
2. Kadar Nitrat Rendah
Kadar nitrat yang tinggi pada tubuh dapat memicu sejumlah penyakit yang tidak dianggap remeh.
Berdasarkan penelitian di International Journal of Cancer, dijelaskan bahwa mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung nitrat akan meningkatkan risiko menderita kanker.
Makanan yang dihasilkan dengan proses penanaman yang organik memiliki tingkat nitrat yang cenderung rendah, sehingga sangat aman dikonsumsi setiap harinya.
Baca Juga: 4 Resep Spring Roll Khas Vietnam dengan Beragam Isian, dari Sayuran, Ayam, Hingga Udang
3. Lebih Segar
Makanan organik sering kali lebih segar karena tidak mengandung bahan pengawet.
Produk organik terkadang diproduksi di pertanian kecil yang lebih dekat dengan tempat penjualannya, sehingga kesegarannya masih terjaga.
Saat membelinya, Moms harus segera mengonsumsinya sesegera mungkin saat kualitasnya masih baik.
Berbeda dengan buah atau sayur non organik yang dapat lebih tahan lama, buah dan sayur organik memiliki ketahanan yang rendah namun kualitas yang lebih baik.
4. Kaya Antioksidan dan Vitamin
Buah dan tanaman yang ditanam secara organik kaya akan antioksidan lho, Moms! Adapun senyawa antioksidan yang bisa ditemukan, yakni flavonoid dan karotenoid.
"Buah-buahan dan sayur organik memiliki kadar antioksidan sekitar 20-40% lebih tinggi," kata Charles Benbrook, seorang mantan professor di Washington State University.
Benbrook mengatakan, hal tersebut dapat terjadi karena beberapa alasan.
Pertama, tanaman membuat senyawa antioksidan untuk melindungi diri mereka sendiri saat menghadapi tantangan seperti serangga atau penyakit.
Karena tanaman organik tidak dilindungi oleh bahan kimia seperti pestisida, mereka harus menggunakan tenaga ekstra untuk melawan serang serangga, gulma, dan lainnya.
5. Baik bagi Lingkungan
Praktik pertanian organik dapat mengurangi polusi, menghemat air, mengurangi erosi tanah, meningkatkan kesuburan tanah, dan menggunakan lebih sedikit energi.
Bertani tanpa pestisida sintetis juga lebih baik bagi burung dan hewan di sekitarnya serta orang-orang yang tinggal dekat dengan lahan pertanian.
Baca Juga: Tidak Sembarangan, Ini Manfaat 9 Sayuran Lalapan Sunda
6. Sayur Organik Bebas dari Rekayasa Genetika
Genetically Modified Organisms (GMOs) atau makanan rekayasa genetika adalah tanaman yang DNA-nya telah diubah dengan cara melakukan persilangan tradisional, dengan tujuan agar tahan terhadap pestisida atau menghasilkan insektisida.
Tanaman yang mengalami rekayasa genetika mengandung zat beracun yang dapat menyebabkan reaksi alergi bagi yang mengonsumsinya.
7. Mengatasi Eksim
Anak-anak yang rutin mengonsumsi makanan organik akan mengalami penurunan risiko terhadap eksim pada kulit.
Kandungan dalam buah-buahan dan sayur organik yang bebas dari pestisida dapat menjaga kesehatan kulit.
Baca Juga: Eksim Basah atau Dermatitis Atopik: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Dampak Pestisida
Foto: helpguide.org
Sebagian besar dari setiap orang memiliki akumulasi penumpukan paparan pestisida di tubuh karena telah mengonsumsi makanan non organik bertahun-tahun.
"Beban tubuh" kimia ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti sakit kepala, cacat lahir, dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa paparan pestisida secara terus menerus dapat menyebabkan kanker, seperti leukemia, limfoma, tumor otak, kanker payudara, dan kanker prostat.
Selain itu, pestisida dalam makanan juga sangat rentan berdampak pada anak-anak dan janin dalam kandungan.
Ini karena mereka masih memiliki sistem kekebalan tubuh dan otak yang masih dalam proses pertumbuhan serta perkembangan.
Paparan pada usia dini dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan, gangguan perilaku, autisme, kerusakan sistem kekebalan tubuh, dan disfungsi motorik.
Tidak pada hanya itu, ibu hamil juga cukup rentan mengalami gangguan kesehatan akibat pestisida yang berasal dari makanan.
Baca Juga: Buah dan Sayur Segar VS Beku, Mana yang Lebih Baik?
Setelah mengetahui beragam manfaat serta kelebihan sayur organik, apakah Moms tertarik untuk mulai beralih mengonsumsinya?
Meskipun harganya cenderung mahal, tapi manfaatnya cukup besar. Bahkan, bukan hanya untuk kesehatan, tapi juga untuk lingkungan.
Jadi, jika memang Moms punya budget lebih mungkin bisa mulai mencoba menyajikan beragam makanan organik untuk keluarga.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5658984/
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ijc.31306
- https://www.helpguide.org/articles/healthy-eating/organic-foods.htm
- https://harimitti.com/blog/2019/06/17/organic-and-non-organic-food/#:~:text=Organic%20foods%20are%20grown%20or,%2C%20pesticides%2C%20drugs%2C%20etc.
- https://www.healthline.com/nutrition/what-is-organic-food#more-nutrients
- https://www.npr.org/sections/thesalt/2014/07/11/330760923/are-organic-vegetables-more-nutritious-after-all
- https://www.wwmedgroup.com/blog/benefits-of-organic-food/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.