21 April 2021

Masalah Umum Ibu Menyusui yang Sering Terjadi (Part 1)

Cari tahu jawaban dari keluhan Moms saat menyusui di sini!
Masalah Umum Ibu Menyusui yang Sering Terjadi (Part 1)

Sebagai seorang ibu, Moms tentu sudah tahu tentang perayaan Pekan ASI Sedunia yang diadakan setiap tanggal 1-7 Agustus. Mengutip situs Kementerian Kesehatan RI, perayaan ini adalah dukungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF bagi ibu menyusui di seluruh dunia.

Untuk Moms yang sedang menjalani masa menyusui, tentunya ingin agar bisa melaluinya dengan lancar. Tetapi, Moms mungkin akan menemukan beberapa masalah umum ibu menyusui yang sering terjadi.

Baca Juga: 6 Tips Menyusui untuk Ibu dengan Puting Datar

Masalah Umum Ibu Menyusui

keluhan ibu menyusui
Foto: keluhan ibu menyusui

Foto: Orami Photo Stock

Pada kanal "Expert Room" kali ini, dr. Andina Chrisnawati Rahardjo, Sp.A, M.Kes, sebagai Dokter Anak dan Konselor ASI OMNI Hospitals Alam Sutera menjawab beberapa masalah umum ibu menyusui.

Jika Moms tidak menemukan solusi dari permasalahan saat menyusui yang tengah dihadapi, maka bisa cek artikel "Masalah Umum Ibu Menyusui yang Sering Terjadi (Part 2)" di sini.

1. Bagaimana Cara Mengatasi ASI Melimpah?

Produksi ASI yang melimpah merupakan salah satu masalah umum ibu menyusui yang sering terjadi. Lalu, bagaimana cara mengatasi produksi ASI yang melimpah?

Menurut dr. Andina, hal yang bisa Moms lakukan untuk mengatasi produksi ASI yang berlebihan adalah dengan menyusui Si Kecil saat kondisinya sedang tidak lapar.

Ini karena hisapan bayi saat lapar lebih kencang dan merangsang produksi ASI lebih banyak. Dampaknya, bisa memicu produksi ASI yang berlebihan.

Selain itu, dokter Andina juga menyarankan agar menyusui Si Kecil dengan posisi tidur atau miring, agar melawan gravitasi sehingga aliran ASI tidak terlalu deras.

Cara lain yang bisa dicoba, adalah dengan menggunakan pompa ASI sesaat sebelum menyusui dengan kekuatan yang paling rendah agar tidak merangsang produksi ASI lebih banyak lagi.

Bagi Moms yang menggunakan breast pad, alat ini dapat digunakan untuk mencegah ASI menetes atau merembes ke pakaian ibu.

"Penggunaan breast pad tidak memiliki risiko untuk menyebabkan sumbatan pada puting, selama dipakai dengan cara yang benar dan menjaga kebersihan daerah payudara saat memakai dan melepasnya untuk mencegah infeksi," jelas dr. Andina.

Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Kelebihan Produksi ASI di Awal Menyusui, Catat!

2. Durasi ASI Bisa Disimpan di Freezer?

Bagi Moms yang memompa ASI, mungkin bertanya-tanya berapa lama durasi ASI bisa disimpan di dalam freezer atau pendingin. Dilema ini menjadi masalah ibu menyusui yang juga banyak ditanyakan.

Dokter Andina menjelaskan, bahwa ASI yang baru diperah atau dipompa dan dimasukkan ke dalam freezer bisa bertahan selama 3-4 bulan jika disimpan pada kulkas dua pintu.

"Bahkan ASI bisa bertahan hingga 6-12 bulan jika disimpan pada freezer khusus dengan suhu kurang dari 18 derajat Celcius," terang dr. Andina.

Tentunya, penting untuk dicatat bahwa semakin lama ASI disimpan, maka kandungan nutrisinya juga semakin tidak mendekati kebutuhan bayi dan kualitasnya juga tidak sebaik ASI segar.

Baca Juga: 6 Kesalahan Menyimpan ASI Perah, Jangan Dilakukan ya Moms!

3. Bolehkah Pakai Botol Susu untuk Bayi?

Beberapa Moms mungkin ada yang memiliki masalah umum ibu menyusui dengan mempertimbangkan untuk menggunakan botol susu untuk bayi. Lalu, bolehkah bagi Si Kecil memakai botol susu saat masa menyusui?

Dokter Andina menjelaskan, bahwa penggunaan botol susu tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai media pemberian ASIP untuk Si Kecil, karena dapat menyebabkan kondisi bingung puting.

Ia menyarankan, pada ibu bekerja yang menyusui dan akan memberikan ASIP untuk bayi, maka dapat menggunakan sendok atau pipet (jika bayi baru lahir) atau dapat menggunakan cangkir atau cup feeder.

Baca Juga: 3 Tips Mempersiapkan Botol Susu Bayi Saat Bepergian, Wajib Tahu

4. Sistem LIFO dan FIFO, Lebih Baik Mana?

Bagi Moms yang belum familiar, LIFO dan FIFO adalah metode dalam pemberian ASI untuk Si Kecil.

LIFO merupakan Last In First Out, di mana Si Kecil pertama kali diberikan ASI yang paling terakhir (ASI yang masih segar). Sementara, FIFO adalah First In First Out, di mana Si Kecil pertama kali diberikan ASI yang paling pertama diperah, atau sama dengan sistem antre.

Baik sistem LIFO maupun FIFO sama-sama memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing, hal ini yang menjadi masalah umum ibu menyusui terutama pada ibu bekerja. Lalu, manakah metode yang paling baik?

Menurut dr. Andina, tentunya kandungan ASI perah (ASIP) yang paling ideal adalah yang paling baru, karena dari segi kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan ASI yang sudah disimpan lama.

Selain itu, ASIP segar dan masih baru punya kandungan nutrisi yang paling mendekati kebutuhan bayi di usia tersebut. Sehingga, FIFO menjadi pilihan yang lebih dianjurkan untuk pemberian ASIP terutama jika termasuk kategori 'kejar tayang' karena ibu bekerja.

"Tetapi jika stok ASIP yang disimpan cukup banyak, maka kombinasi atau penggabungan dua metode di atas dapat dilakukan," terang dr. Andina.

Itu dia Moms, pertanyaan dan jawaban dari masalah umum ibu menyusui yang sering terjadi oleh dr. Andina Chrisnawati Rahardjo, Sp.A, M.Kes, yang merupakan Dokter Anak dan Konselor ASI OMNI Hospitals Alam Sutera.


Artikel ini merupakan kerjasama dengan OMNI Hospitals.

dr. Andina Chrisnawati Rahardjo, Sp.A, M.Kes adalah Dokter Anak dan Konselor ASI yang berpraktek di OMNI Hospitals Alam Sutera, Tangerang Selatan.

Jadwal Praktek:

  • Senin dan Rabu: 14.00 s/d 17.00 WIB
  • Selasa, Kamis dan Jumat: 13.00 s/d 17.00 WIB
  • Sabtu: 10.00 s/d 12.00 (dengan perjanjian)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb