09 Oktober 2019

Penyebab dan Cara Mengatasi Kontraksi Rahim Pascamelahirkan

Kontrakasi ternyata tak hanya terjadi saat kehamilan saja, pascamelahirkan pun Moms masih akan merasakannya
Penyebab dan Cara Mengatasi Kontraksi Rahim Pascamelahirkan

Pascamelahirkan kita merasa tenang dan senang dengan kehadiran buah hati yang lucu dan menggemaskan.

Tapi, pada kenyataannya masih ada proses ataupun efek pascamelahirkan yang harus kita lalui.

Selama masa pemulihan ini beberapa Moms mengalami kontraksi rahim pascamelahirkan yang tentunya menimbulkan rasa yang kurang nyaman.

Tapi hal tersebut adalah proses yang alamiah dan hanya terjadi sementara. Namun, Moms tetap harus mengetahui mengenai kontraksi pascamelahirkan tersebut.

Baca Juga: Mudah Banget, Ini 9 Cara Mengecilkan Perut setelah Melahirkan

Kontraksi Rahim Pascamelahirkan

Ketahui Mengenai Kontraksi Rahim Pasca Melahirkan.jpg
Foto: Ketahui Mengenai Kontraksi Rahim Pasca Melahirkan.jpg (https://alodokter.com/)

Dilansir dari laman Babycenter, kram yang merupakan reaksi nyeri setelah melahirkan disebabkan oleh proses pemulihan rahim ke ukuran sebelum hamil, proses ini disebut "involusi”.

Sakit yang dirasakan saat kontraksi rahim pascamelahirkan ini biasanya hanya sementara. Meskipun rasa sakitnya sangat tidak nyaman dan akan semakin sakit saat kontraksi terus terjadi dan akan pulih dengan sendirinya.

Tapi hal tersebut justru menandakan hal baik karena bagi Moms yang pertama kali melahirkan berarti tonus otot rahim Moms dalam kondisi sangat baik saat terus berkontraksi daripada kontraksi yang datangnya perlahan-lahan.

Ketahui Mengenai Kontraksi Rahim Pasca Melahirkan 2.jpg
Foto: Ketahui Mengenai Kontraksi Rahim Pasca Melahirkan 2.jpg (Orami Photo Stocks)

Kram paling intens terjadi pada satu atau dua hari pertama pascamelahirkan, tetapi kontraksi harus berkurang pada hari ketiga.

Meskipun sebenarnya bisa memakan waktu enam minggu atau lebih lama untuk rahim Moms kembali normal.

Baca Juga: Kenali Postnatal Depression yang Terjadi pada Dads

Menyusui dapat membuat sakit lebih kuat karena memicu pelepasan hormon oksitosin, yang menimbulkan kontraksi.

Kondisi ini sebenarnya merupakan hal yang baik, karena kram yang disebabkan oleh menyusui bisa membantu uterus menyusut ke ukuran normal lebih cepat dan mengurangi risiko anemia postpartum.

Cara Mengatasi Kontraksi Rahim Pascamelahirkan

Ketahui Mengenai Kontraksi Rahim Pasca Melahirkan 3.jpg
Foto: Ketahui Mengenai Kontraksi Rahim Pasca Melahirkan 3.jpg (Orami Photo Stocks)

1. Cobalah untuk sering buang air kecil, jika Moms tidak merasakan ingin buang air kecil. Biasanya kandung kemih akan penuh dan terus menggeser uterus sehingga kontraksi yang terjadi tidak sepenuhnya

2. Berbaring tengkurap dengan bantal di bawah perut bagian bawah

3. Berbaring tengkurap dengan bantal pemanas hangat di bawah perut bagian bawah

4. Pijat perut bagian bawah dengan lembut

5. Minum ibuprofen. Menurut Noor Ladhani, Spesialis Kandungan dari Sunnybrook Hospital, Toronto. Involusi atau kontraksi rahim pascamelahirkan terasa berbeda untuk setiap wanita dan seringkali lebih buruk pada setiap kehamilan berikutnya.

Tetapi Moms bisa menghilangkan rasa sakit ini dengan ibuprofen. Tapi, untuk penggunaan ibuprofen yang tepat Moms bisa mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, apalagi jika Moms sedang menyusui.

Dalam hal ini Moms harus memiliki sugesti positif, saat kontraksi rahim pascamelahirkan terasa hebat selalu ingat bahwa kondisi ini adalah sebuah proses yang terjadi agar rahim kembali seperti semua.

Jangan sampai kondisi ini membuat Moms berpikir negatif sehingga bisa memengaruhi produksi ASI.

Baca Juga: Cegah SIDS Ketahui Mengenai Posisi Tidur Bayi yang Tepat

Moms hanya perlu khawatir dan waspada jika kontraksi rahim ditandai dengan pendarahan yang hebat.

Maka dari itu, jangan lewatkan kontrol pascamelahirkan ya Moms, agar bisa mengetahui kondisi kita sendiri dan mengonsultasikan berbagai keluhan kepada dokter sehingga mendapatkan penanganan yang tepat.

(PSF)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb