01 September 2022

Mengenal Abses Gigi, Adanya Benjolan Nanah di Gigi Akibat Infeksi Bakteri

Berikut ini penjelasan tentang gejala dan cara menangani abses gigi
Mengenal Abses Gigi, Adanya Benjolan Nanah di Gigi Akibat Infeksi Bakteri

Ada begitu banyak gangguan kesehatan gigi dan gusi yang kerap melanda anak-anak hingga orang dewasa, salah satunya abses gigi.

Mengutip American Dental Association, abses adalah kantung nanah yang terbentuk di dalam jaringan tubuh.

Abses adalah hasil dari infeksi, umumnya infeksi bakteri, yang terjadi di daerah tempat abses terbentuk.

Gejala umumnya yaitu pembengkakan yang akan terasa nyeri dan berisi nanah.

Mengenai abses gigi, kondisi ini terjadi ketika terdapat abses yang mengenai gigi dan jaringan rahang yang berdekatan.

Jika dibiarkan, area yang terkena abses akan semakin bengkak, dan tentu saja semakin menimbulkan rasa sakit, Moms.

Abses gigi dapat menyerang anak kecil hingga orang dewasa dan penyebabnya juga beragam.

Lantas, seperti apa cara mengatasinya? Simak ulasan lengkap berikut ini, ya!

Baca Juga: Yuk Ajak Anak Flossing, Bermanfaat untuk Kesehatan Giginya!

Apa itu Abses Gigi?

Apa Itu Abses Gigi?
Foto: Apa Itu Abses Gigi?

Foto Sakit karena Abses Gigi (Orami Photo Stock)

Secara umum, abses gigi adalah kantung nanah atau benjolan yang berisikan nanah yang terbentuk di berbagai bagian gigi sebagai akibat dari infeksi bakteri.

Sebagai penjelasan singkat tentang proses terbentuknya abses gigi, Moms perlu mengetahui beberapa hal berikut.

Setiap gigi terdiri dari beberapa lapisan. Nah, lapisan yang terluar adalah enamel, yang menutupi lapisan lebih lembut atau dentin.

Dentin dan enamel adalah lapisan pelindung gigi. Di bawah dentin ada pulpa, yaitu tempat saraf gigi dan pembuluh darah berada.

Pulpa mengalir di tengah akar gigi, yang menghubungkan gigi ke tulang di bawah rahang atas atau bawah.

Jika terjadi infeksi pada pulpa, maka akan mudah menyebar ke bagian tulang rahang.

"Abses gusi terbentuk pada gusi atau pada tulang yang menahan gigi untuk tetap berada di tempatnya.

Pada kasus abses gigi yang parah, ada kemungkinan merasa sulit untuk sepenuhnya membuka mulut, menelan, atau bahkan bernapas,” ungkap Cristine Frank, DDS, dokter gigi lulusan Loyola University School of Dentistry di Chicago, Illinois.

Baca Juga: Hal-Hal yang Harus Diketahui Seputar Abses Gigi pada Anak

Begitu pula jika terjadi abses gusi di sekitar gigi terinfeksi yang nantinya bisa berisiko mengalami kerusakan pada gigi.

Beberapa jenis abses memengaruhi pulpa terlebih dahulu dan menyebar ke tulang, sementara yang lain memengaruhi jaringan di sekitar gusi dan tidak dimulai pada pulpa.

Abses gigi sendiri terbagi atas 3 tipe, yaitu:

  • Abses Gingiva: abses yang terletak pada area gusi.
  • Abses Periodontal: abses pada gusi di sebelah akar gigi dan memiliki kemungkinan menyebar ke jaringan dan tulang.
  • Abses Periapikal: abses yang terjadi pada ujung akar gigi.

Jenis abses yang terakhir ini terjadi ketika saraf gigi mati dan muncul abses pada ujung akar gigi, kemudian menyebar ke tulang di sekitarnya.

Selain menimbulkan pembengkakan yang berisikan nanah, ada beberapa gejala abses gigi yang perlu diperhatikan.

Sebab, kondisi ini juga rentan terjadi pada anak-anak sehingga memerlukan perhatian khusus dari orang tua. Ikuti pembahasan selanjutnya, ya!

Gejala Abses Gigi yang Perlu Diperhatikan

Gejala Abses Gigi yang Perlu Diperhatikan.jpg
Foto: Gejala Abses Gigi yang Perlu Diperhatikan.jpg (Madewithoils.com)

Foto Orang dengan Abses Gigi (Orami Photo Stock)

Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa gejala spesifik dari abses gigi yang perlu diperhatikan, di antaranya adalah:

  • Munculnya rasa sakit berdenyut intens di gigi atau gusi.
  • Rasa sakit yang menyebar ke telinga, rahang dan leher di sisi yang sama.
  • Rasa sakit semakin memburuk saat berbaring.
  • Rasa sakit saat mengunyah atau menggigit.
  • Sensitivitas terhadap tekanan mengunyah atau menggigit.
  • Sensitivitas terhadap suhu panas dan dingin.
  • Kemerahan dan terjadi pembengkakan wajah.
  • Area gusi merah dan membengkak.
  • Kesulitan bernapas atau menelan.
  • Keluarnya cairan dari mulut yang berbau tidak sedap.
  • Bau mulut dan rasa tidak enak pada mulut.
  • Gigi berubah warna atau longgar.
  • Kelenjar getah bening yang lunak atau membengkak di leher atau di bawah rahang.
  • Jika infeksi menyebar, dapat menimbulkan demam.

Baca Juga: Ngilu Akibat Sakit Gigi? Ini 5 Cara Alami untuk Meredakannya!

Perhatikan setiap gejala-gejala abses gigi tersebut dan jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan ke dokter gigi.

Terlebih lagi, apabila Moms sudah mengalami demam, pembengkakan di wajah, serta kesulitan bernapas atau menelan, maka harus segera pergi ke rumah sakit.

Tanda-tanda tersebut sudah menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar lebih ke dalam rahang dan jaringan sekitarnya sehingga perlu penanganan medis secepat mungkin.

Itulah gejala abses gigi yang perlu diwaspadai. Nah, sebenarnya apa yang menjadi penyebab atau pun faktor risiko terjadinya abses gigi?

Baca Juga: Sakit Gigi saat Hamil? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Penyebab Abses Gigi

Apa Penyebab Terjadinya Abses Gigi?.jpg
Foto: Apa Penyebab Terjadinya Abses Gigi?.jpg (pexels.com)

Foto Makanan Manis (Orami Photo Stock)

Dikutip dari National Health Service UK, penyebab utama terjadinya abses gigi karena mulut penuh dengan bakteri, yang membentuk lapisan lengket di gigi yang disebut juga plak.

Jika Moms tidak menjaga kebersihan gigi, asam yang dihasilkan oleh bakteri dalam plak dapat merusak gigi dan gusi.

Akhirnya, mengakibatkan abses gigi atau abses gusi, serta risiko penyakit gigi lainnya.

Selain itu, ada beberapa faktor risiko lainnya yang bisa menjadi penyebab abses gigi, yaitu:

1. Kebersihan Mulut yang Buruk

Perlu dipahami, plak dapat menumpuk di gigi jika Moms tidak membersihkan gigi dengan benar dan teratur.

2. Sering Mengonsumsi Makanan dan Minuman Manis serta Tepung

Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis atau bertepung.

Kebiasaan ini dapat mendorong pertumbuhan bakteri di dalam plak dan menyebabkan pembusukan yang menjadi penyebab abses gigi.

Mengalami cedera atau operasi sebelumnya pada gigi atau gusi. Kondisi ini memungkinkan bakteri masuk ke bagian gigi atau gusi yang rusak.

Baca Juga: Sakit Gigi pada Ibu Hamil, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

3. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah

Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, termasuk orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, bisa juga menjadi salah satu faktornya.

Mereka yang menjalani perawatan, termasuk obat steroid atau kemoterapi juga berisiko lebih tinggi mengalami abses gigi.

4. Mulut Kering

Mulut kering juga dapat mengganggu kesehatan gigi hingga timbul infeksi dan abses gigi.

5. Cara Menyikat Gigi yang Salah

Moms mungkin merasa sudah rajin menyikat gigi setiap hari. Namun, sudah benarkah cara menyikat giginya?

Teknik menyikat gigi yang salah bisa jadi faktor penyebab abses tanpa pernah disadari.

Adapun kesalahan yang paling sering adalah:

  • Menyikat gigi terlalu keras atau kencang yang merusak gigi dan gusi
  • Flossing terlalu kencang

Ingat, gusi Moms terdiri dari jaringan lunak yang tipis. Artinya, gesekan atau benturan yang keras dapat menyebabkan gusi terluka dan berdarah.

Nah, luka inilah yang dapat memicu munculnya kantong abses.

6. Merokok

Center for Diseases Control and Prevention (CDC) mengatakan perokok aktif 2 kali lebih berisiko mengalami penyakit gusi (periodontitis) ketimbang non-perokok.

Pada prinsipnya, semakin banyak rokok yang diisap setiap hari maka semakin besar pula risiko Moms mengalami penyakit gusi dan abses gigi.

Risiko juga semakin meningkat, apalagi kebiasaan ini sudah Moms lakukan sejak dulu.

Untuk itu, sangat penting bagi Moms dan keluarga menerapkan pola hidup sehat dan mengetahui cara membersihkan gigi dengan benar dan teratur.

Selalu sikat gigi dengan pasta gigi berfluorida 2 kali sehari dan setidaknya 2 menit setiap kali menyikat gigi.

Selain itu, kurangi makanan dan manis, terutama di antara waktu makan dan sesaat sebelum tidur.

Baca Juga: Agar Tak Histeris, Bujuk Balita dengan 5 Cara Ini Saat ke Dokter Gigi

Jenis-Jenis Abses Gigi

Sinus Bisa Sebabkan Sakit Gigi Ini Penjelasannya - sinus dan sakit gigi.jpg
Foto: Sinus Bisa Sebabkan Sakit Gigi Ini Penjelasannya - sinus dan sakit gigi.jpg

Foto Orang yang Sakit Gigi (Orami Photo Stock)

Tak hanya sekedar abses saja, sebetulnya ada tiga jenis abses gigi menurut NHS:

1. Abses Gingiva

Abses gingiva hanya berdampak pada jaringan gusi. Infeksi gusi ini tidak menyentuh gigi sama sekali. Itu tidak berarti bahwa mereka tidak bisa menyakitkan atau berbahaya.

Mereka biasanya terjadi ketika makanan atau benda asing lainnya terperangkap di dalam jaringan gusi. Dalam beberapa kasus, menyikat gigi secara kasar, cedera, atau pendarahan di bawah garis gusi bisa menjadi pemicunya.

Apapun penyebab awalnya, masalah menjadi lebih buruk ketika infeksi bakteri terjadi. Nyeri, sensitivitas, kemerahan, dan pembengkakan adalah gejala umum dari abses gingiva.

Tanpa pengobatan, infeksi dapat menyebar ke area lain dan merusak struktur di sekitarnya atau membahayakan kesehatan orang tersebut.

Perawatan melibatkan menemui dokter gigi yang akan mengeluarkan nanah dengan aman. Mereka juga dapat memberikan obat untuk nyeri dan pengendalian infeksi.

Baca Juga: Yuk Moms, Kenali Abses Gigi pada Anak

2. Abses Periapikal

Abses periapikal, jenis abses gigi yang paling umum, memang melibatkan gigi. Faktanya, mereka kadang-kadang disebut dengan istilah umum mereka "abses gigi".

Ini mungkin karena mereka terbentuk di akar gigi. Bagaimana hal itu terjadi? Gigi yang sehat dilindungi oleh lapisan luar email yang kokoh.

Namun, perisai pelindungnya dapat rusak karena pembusukan atau cedera fisik seperti retak atau pecah. Jika itu terjadi, bakteri dapat menginfeksi jaringan hidup di dalam gigi.

Jika tidak diobati, infeksi gigi umumnya menyebar ke gigi. Jika berkembang ke titik di mana kantong nanah terbentuk di akar, hasilnya adalah abses periapikal.

Nyeri, kepekaan, demam, dan rasa tidak enak adalah tanda-tanda umum dari semua jenis abses. Jika rasa sakitnya tiba-tiba berhenti, masalahnya belum selesai. Ini mungkin menunjukkan bahwa abses telah pecah dan infeksi menyebar.

Dengan abses periapikal, pengobatan sering kali membutuhkan antibiotik untuk membersihkan infeksi, anti-inflamasi untuk mengobati rasa sakit dan peradangan, dan perawatan gigi untuk mengatasi gigi.

Jika gigi dapat diselamatkan, saluran akar sering kali dibutuhkan. Jika tidak bisa, ekstraksi mungkin diperlukan.

3. Abses Periodontal

Kadang-kadang disebut infeksi gusi, abses periodontal adalah kantong jaringan gusi yang terinfeksi yang terbentuk di sepanjang akar gigi.

Mereka biasanya hasil dari cedera atau penyakit gusi. Sayangnya, mereka menciptakan tempat persembunyian yang ideal untuk bakteri dan hal-hal lain yang tidak diinginkan yang dapat membahayakan kesehatan mulut Anda.

Dengan abses periodontal, gigi terdekat mungkin lunak, terutama terhadap tekanan. Jaringan gusi di sekitarnya mungkin bengkak dan merah.

Dengan abses periodontal, pengobatan dimulai dengan membersihkan nanah. Jika gigi perlu dirawat, itu juga harus diperhatikan.

Selain itu, langkah-langkah dapat diambil untuk mencegah gusi membentuk kantong lagi. Antibiotik dan obat lain juga harus diresepkan.

Stadium Abses Gigi

Kenali Cara Pemakaian Baking Soda untuk Gigi 2.jpg
Foto: Kenali Cara Pemakaian Baking Soda untuk Gigi 2.jpg (123rf.com)

Foto Pemeriksaan Gigi (Orami Photo Stock)

Abses itu sendiri adalah salah satu tahap selanjutnya dari kerusakan gigi. Tahapan yang berbeda meliputi:

1. Kerusakan Email

Melibatkan kerusakan pada lapisan terluar gigi.

Beberapa orang tidak mengalami gejala apa pun, sementara yang lain mungkin merasakan peningkatan kepekaan terhadap panas dan dingin.

Kerusakan email dapat menyebabkan bintik-bintik putih pada gigi.

2. Kerusakan Dentin

Melibatkan pembusukan pada lapisan di bawah email gigi. Beberapa orang mungkin memperhatikan rasa sakit atau sensitivitas.

Dalam beberapa kasus, mungkin ada lubang atau rongga yang terlihat di gigi.

Baca Juga: Apa Beda Kelenjar Getah Bening Bengkak dan Kelenjar Tiroid yang Bengkak?

3. Pembusukan Pulpa

Ini terjadi ketika bakteri masuk jauh ke dalam lapisan terdalam gigi.

Bakteri di dalam pulpa gigi dapat menyerang saraf gigi, menyebabkan rasa sakit yang hebat.

Terkadang, kerusakan saraf berarti seseorang pertama kali merasakan sakit yang parah, kemudian tidak ada sama sekali.

4. Pembentukan Abses

Abses terjadi pada tahap akhir kerusakan gigi, setelah bakteri berpindah ke pulpa gigi, atau lebih dalam ke gusi atau tulang rahang.

Seseorang mungkin merasakan sakit di dekat gigi, bersama dengan pembengkakan dan kemerahan pada gusi. Abses yang parah juga dapat memicu demam.

5. Kehilangan Gigi

Gigi yang rusak parah dapat patah atau rontok.

Cara Mengatasi Abses Gigi

Bagaimana Cara Mengatasi Abses Gigi?
Foto: Bagaimana Cara Mengatasi Abses Gigi? (Familydentalcare.co.za)

Foto Pemeriksaan Gigi (Orami Photo Stock)

Pengobatan abses gigi fokus pada mengobati infeksi dan menghilangkan rasa sakit.

Akan tetapi, penanganan abses gigi tetap dilihat dari jenis dan tingkat keparahan abses gigi.

Berikut beberapa cara mengatasi abses gigi yang bisa dilakukan:

1. Membersihkan Abses Gigi

Dokter gigi akan membuat sayatan kecil di abses untuk mengeluarkan nanah, kemudian membersihkan area tersebut dengan larutan garam.

2. Prosedur Saluran Akar

Gigi yang terkena abses akan dibor untuk mengeluarkan nanah dan membuang pulpa (bagian tengah gigi) yang terinfeksi.

Selanjutnya, dokter gigi akan mengisi dan menutup kembali.

3. Cabut Gigi

Jika gigi terlalu rusak, dokter gigi mungkin mencabut gigi tersebut sebelum mengeringkan abses.

4. Antibiotik

Jika infeksi telah menyebar di luar area abses atau Moms memiliki sistem kekebalan yang lemah, dokter gigi akan meresepkan antibiotik oral untuk membantu membersihkan infeksi.

5. Mengeluarkan Benda Asing

Jika abses disebabkan oleh benda asing di gusi, maka dokter gigi akan mengeluarkannya.

6. Insisi Drainase Abses

Abses gigi harus disayat supaya terbuka sehingga nanah yang mengandung bakteri bisa keluar dan mengering.

Moms mungkin diberikan bius lokal supaya tidak merasa sakit selama proses tersebut berlangsung.

Namun, jika tidak sempat untuk segera datang ke dokter gigi, bisa menggunakan obat antiinflamasi yang dijual bebas, seperti:

  • Ibuprofen, tetapi tidak dianjurkan bagi orang dengan asma dan tukak lambung.
  • Aspirin, tetapi tidak boleh diberikan untuk anak berusia di bawah 16 tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Baca Juga: Radang Gusi saat Hamil, Tidak Sakit tapi Berdarah?

Penanganan Pertama di Rumah

Tahapan Memelihara Kesehatan Gusi Bayi Baru Lahir sampai Tumbuh Gigi-4.jpg
Foto: Tahapan Memelihara Kesehatan Gusi Bayi Baru Lahir sampai Tumbuh Gigi-4.jpg

Foto Sikat Gigi (Orami Photo Stock)

Pada kasus abses gigi pada anak, ada beberapa penanganan pertama yang bisa Moms lakukan, yaitu:

1. Berkumur Air Garam

Untuk membuat larutannya, Moms cukup mencampurkan satu sendok teh garam dengan 250 ml air hangat.

Biarkan Si Kecil berkumur selama 10-12 detik, kemudian buang kembali larutan garam tadi.

2. Kompres Dingin

Ice pack atau ice gel yang biasa digunakan untuk mendinginkan ASI juga bisa digunakan untuk meredakan rasa sakit akibat abses gigi pada anak lho, Moms.

Setelah dibungkus dengan kain bersih, letakkan di area bermasalah selama 12-20 menit beberapa jam sekali untuk meredakan rasa sakit dan pembengkakan.

Sebelum mengunjungi dokter, ada beberapa cara untuk mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan akibat abses gigi.

Berikut adalah beberapa gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi nyeri sekaligus mencegah abses gigi:

  • Menyikat gigi secara perlahan dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  • Pilihlah jenis sikat gigi dengan bulu sikat yang sangat lembut.
  • Hindari flossing di area yang sakit.
  • Hindari makanan atau minuman yang panas.
  • Hindari makanan atau minuman yang tinggi gula dan terlalu asam.
  • Kunyah makanan di sisi mulut yang tidak terlalu sakit.

Baca Juga: Implan Gigi, Prosedur Pemasangan Gigi Tiruan dengan Mengganti Akar Gigi

3. Bilas Mulut dengan Baking Soda

cara cepat mengeluarkan nanah pada gusi bengkak yaitu dengan bilas mulut dengan gunakan manfaat baking soda.

Soda kue dapat membantu menghilangkan dan melawan plak di mulut.

Ini adalah barang rumah tangga biasa yang dimiliki kebanyakan orang di lemari.

Mencampur soda kue dan air dan membilasnya selama lima menit dua kali sehari adalah cara yang baik untuk melawan abses di rumah.

Soda kue meningkatkan PH di mulut. Banyak bakteri berkembang dalam kondisi asam. Ketika PH mulut  meningkat, itu menjadi lingkungan yang lebih basa, dan bakteri ini tidak dapat berkembang biak dengan mudah.

Pada dasarnya, banyak masalah mulut disebabkan oleh ketidakseimbangan asam dan soda kue menyeimbangkan tingkat keasaman.

Anda juga bisa membuat pasta menggunakan soda kue dan air untuk dioleskan langsung ke gusi.

Biofilm seperti plak adalah koloni bakteri yang menempel pada permukaan gigi dan gusi, menyebabkan masalah mulut.

Butiran soda kue dapat mengganggu biofilm, mengurangi bakteri pada gigi Anda dan kerusakan yang ditimbulkannya.

4. Gunakan Minyak Esensial Oregano

Minyak oregano memiliki sifat antibakteri dan antioksidan yang hebat. Ini membuatnya sangat berguna untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit yang disebabkan oleh abses gigi.

Untuk cara ini, kamu perlu mencampurkan oregano dengan carrier oil (minyak kelapa, minyak jojoba, dll) agar tidak mengiritasi gusi.

Kemudian, oleskan campuran tersebut ke area yang terinfeksi dengan bola kapas atau sejenisnya. Biarkan campuran di area tersebut selama sepuluh menit dan kemudian keluarkan.

5. Pasta Bawang Putih

Allicin adalah senyawa dalam bawang putih yang memiliki sifat antimikroba dan antibakteri. Ini dapat membantu membunuh bakteri di mulut Anda yang berhubungan dengan sakit gigi.

Menerapkan bawang putih ke daerah yang terinfeksi dapat membantu menyembuhkan dan mengurangi rasa sakit.

Untuk metode ini, hancurkan satu siung bawang putih menjadi pasta, dan oleskan ke area yang terinfeksi di sekitar abses.

Baca Juga: Ulkus Dekubitus pada Gigi Anak, Apa Itu? Simak Penjelasannya Berikut Ini!

Itulah penjelasan tentang abses gigi, gejala yang bisa terjadi, penyebab, dan juga cara menanganinya.

Ada baiknya, Moms dan keluarga juga menerapkan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk mencegah terjadinya gangguan pada mulut dan gigi, ya!

  • https://ada.com/conditions/dental-abscess/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tooth-abscess/symptoms-causes/syc-20350901
  • https://www.nhs.uk/conditions/dental-abscess/
  • https://www.healthline.com/health/abscessed-tooth
  • https://www.cdc.gov/tobacco/campaign/tips/diseases/periodontal-gum-disease.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb