07 Oktober 2019

Mengenal Hiperemesis Gravidarum, Muntah Berlebihan pada Ibu Hamil

Apakah berbahaya?
Mengenal Hiperemesis Gravidarum, Muntah Berlebihan pada Ibu Hamil

Morning sickness atau mual dan muntah normal dialami ibu hamil. Ada suatu kondisi morning sickness yang berlebihan yang dinamakan hiperemesis gravidarum.

Menurut situs BabyCenter, hiperemesis gravidarium bukanlah kondisi normal selama kehamilan dan biasanya dialami oleh 3 persen ibu. Hiperemesis gravidarium biasanya terjadi saat kehamilan menginjak usia 7 minggu dan berangsur-angsur hilang setelah usia kehamilan 14 minggu.

Sayangnya, sekitar 10-20 persen ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarium, harus terus mengalaminya di sepanjang kehamilan. Jika terjadi hingga akhir kehamilan, biasanya karena sebelum hamil sang ibu sudah memiliki penyakit penyerta, seperti maag.

Produksi hormon beta HCG (Human Chorionic Gonadotropin) akan meningkat secara bertahap hingga usia kehamilan 12-14 minggu kemudian jumlahnya cenderung stagnan. Hormon ini merupakan indikator yang dideteksi oleh test pack melalui urin. Diketahui kadar HCG yang tinggi dalam darah menyebabkan mual dan muntah selama kehamilan, termasuk hiperemesis gravidarium.

Salah satu indikasi seorang ibu hamil mengalami hiperemesis gravidarium adalah mengalami dehidrasi, terjadi penurunan berat badan hingga 5 persen dari berat badan awal, dan sang ibu sama sekali tak bisa makan.

Jika mengalami hiperemesis gravidarium, Moms akan kesulitan untuk melakukan apapun. Moms bahkan akan selalu muntah walaupun hanya minum sedikit air, apalagi jika makan sesuatu. Itulah mengapa, jika curiga mengalaminya, Moms harus segera meminta bantuan dan pertolongan dokter. Dengan penanganan yang cepat, Moms akan mencegah hiperemesis gravidarium menjadi lebih parah atau dapat memperingan gejalanya.

Moms harus segera ke dokter jika mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti haus terus-menerus, merasakan pusing yang parah, dan sama sekali tak bisa makan. Sebagai langkah pertama, dokter pasti akan menghentikan dehidrasinya. Lalu, Moms akan mendapatkan obat-obatan khusus seperti vitamin B6.

Ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk memperingan gejala hiperemesis gravidarium, seperti:

1. Berkonsultasi dengan dokter sejak dini dan jelaskan seberapa buruk kondisi tubuh.

2. Minta dukungan kepada suami, keluarga, dan teman, misalnya dengan meminta mereka membantu memasak dan mengurus rumah selagi Moms beristirahat.

3. Hindari makanan dan bau yang bisa memicu rasa mual. Jika bau masakan membuat Moms mual, cobalah makan makanan yang tak perlu diproses terlebih dahulu.

4. Makanlah kapanpun Moms bisa dan jangan terlalu mengkhawatirkan gizinya. Moms bisa mengejar ketertinggalan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil setelah keadaan membaik.

5. Cobalah untuk tetap terhidrasi dengan minum sedikit demi sedikit.

6. Cobalah mengonsumsi bahan alami yang bisa meredakan mual, seperti jahe.

7. Istirahat sebanyak yang Moms bisa. Kelelahan bisa memicu timbulnya mual dan muntah.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb