04 Desember 2020

11 Cara Mencegah dan Menghentikan Anak Jadi Pembully

Bagaimana menghentikan anak supaya tidak jadi pembully?
11 Cara Mencegah dan Menghentikan Anak Jadi Pembully

Tidak ada orang tua yang ingin mendapat panggilan dari pihak sekolah dan menerima kritik bahwa anaknya menjadi pembully. Tapi kenyataannya, anak yang terlihat baik-baik saja di rumah pun bisa jadi pembully di sekolah, lho.

Moms perlu menghentikan anak jadi pembully dengan melakukan investigasi terlebih dahulu mengapa anak menjadi pembully. Dilansir dari Stomp Out Bullying, beberapa jawaban anak mengapa dirinya membully anak lain di sekolah adalah sebagai berikut:

  1. Karena membully membuat saya lebih merasa kuat, lebih pintar, atau lebih baik daripada anak yang saya bully.
  2. Karena saya mengalami intimidasi di rumah.
  3. Karena itulah yang saya lakukan agar saya dapat diterima di dalam pergaulan yang saya inginkan.
  4. Karena saya melihat orang lain melakukannya.
  5. Karena saya cemburu kepada orang lain.
  6. Karena itu salah satu cara terbaik untuk mencegah orang lain menggertak saya.

Dari beberapa jawaban tersebut, Moms bisa mengambil kesimpulan bahwasannya tindakan bully yang dilakukan anak bukan semata-mata kehendak yang terjadi secara spontan.

Namun, ada latar belakang dan kondisi psikologis yang membuat anak sampai hati jadi pembully.

Baca Juga: Ini Faktor Penyebab Bullying pada Anak Menurut Psikolog!

Penyebab Anak Jadi Tukang Bully

Berikut ini adalah beberapa penyebab anak jadi pembully yang harus Moms ketahui dan sebagai usaha dalam menghentikan anak jadi pembully:

1. Kurang Perhatian dari Orang Tua

Penyebab anak jadi pembully 1.jpg
Foto: Penyebab anak jadi pembully 1.jpg

Foto: Freepik.com

Mengutip dari Stomp Out Bullying, penyebab anak jadi pembully yang paling umum yaitu kurangnya perhatian dari orang tua di rumah.

Anak bisa jadi melakukan penyerangan atau tindakan bully sebagai bentuk mencari perhatian. Kurangnya perhatian orang tua bisa terjadi pada anak korban perceraian, anak yang kedua orang tuanya sibuk bekerja, atau anak-anak yang sengaja ditelantarkan.

2. Mengikuti Perilaku Orang Terdekatnya

Penyebab anak jadi pembully 2.jpg
Foto: Penyebab anak jadi pembully 2.jpg

Foto: Freepik.com

Orang terdekat yang dimaksud bukan hanya orang tua ya, Moms. Tapi bisa juga pengasuh, pelatih, ataupun guru. Anak yang tumbuh dengan kekerasan seperti sering dibentak, dipukul, atau dengan tindakan kasar lainnya cenderung meniru hal tersebut di tempat yang lain.

Sebuah studi dari Michigan State University berjudul Monkey See, Monkey Do: Model Behaviour in Early Childhood, menyatakan bahwa anak-anak belajar serta meniru perilaku dari apa yang didengar dan dilihatnya.

Hal ini sering disebut “Observational Learning”, yaitu waktu belajar hanya dengan mengamati sekitar. Contoh perilaku orang terdekat yang buruk inilah yang menjadi penyebab anak jadi pembully.

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Anak Agar Tidak Jadi Pembully

3. Kakak yang Kasar

Penyebab anak jadi pembully 3.jpg
Foto: Penyebab anak jadi pembully 3.jpg

Foto: Freepik.com

Memiliki seorang kakak dengan perilaku kasar juga bisa jadi penyebab anak jadi pembully, Moms. Saat di rumah, anak merasa tertindas oleh perlakuan kakaknya yang suka memerintah, menggertak, atau sampai berani memukul, yang sebenarnya berdampak buruk karena bisa merusak harga dirinya sebagai adik dan tidak merasa terlindungi.

Sebagai “bahan pelampiasan”, biasanya anak yang merasa tidak aman ini akan mencari anak yang lebih muda untuk di-bully atau melakukan perlakuan serupa dengan apa yang dialaminya di rumah.

4. Tidak Mengerti Perbedaan

Penyebab anak jadi pembully 4.jpg
Foto: Penyebab anak jadi pembully 4.jpg

Foto: Freepik.com

Anak yang mengganggu anak lain yang secara fisik berbeda dengan teman-temannya besar kemungkinan karena kurang diberi edukasi mengenai perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, bahasa, atau perbedaan lainnya.

Sebelum ini terjadi, sebaiknya berikan beberapa informasi yang bisa dengan mudah diterima Si Kecil bahwa perbedaan bukanlah masalah dan memang wajar terjadi, serta masing-masing orang memiliki keunikannya sendiri.

Lalu bagaimana caranya menghentikan anak jadi pembully? Simak penjelasan berikut ini, Moms.

Baca Juga: Anak Berteman dengan Pembully, Apa yang Harus Orang Tua Lakukan?

Bagaimana Menghentikan Anak Jadi Pembully?

Jangan sekali-kali beranggapan bahwa perilaku bullying yang dilakukan anak merupakan kenakalan biasa. Jika tidak dihentikan, kebiasaan ini akan merusak kehidupan sosial serta jenjang akademiknya.

Dilansir dari Australian Institute of Family Studies, para ahli mengemukakan bahwa anak yang terus tumbuh menjadi pembully akan mengalami hal-hal buruk seperti:

  • Nilai akademis dan pergaulan di sekolah menjadi buruk
  • Selalu memilih cara kekerasan dalam menyelesaikan masalah
  • Merusak benda-benda atau melakukan tindakan pencurian
  • Penyalahgunaan narkoba dan alkohol
  • Bermasalah dengan hukum

Tentu Moms tidak ingin ini terjadi kepada Si Kecil, kan? Untuk itu, berikut 11 cara untuk mencegah dan menghentikan anak jadi pembully.

1. Bicarakan dengan Tenang

Menghentikan anak jadi pembully 1.jpg
Foto: Menghentikan anak jadi pembully 1.jpg

Foto: Freepik.com

Berbicara dengan Si Kecil merupakan tindakan pertama untuk menghentikan anak menjadi pembully.

Tindakan ini dilakukan sebagai cara agar anak menyadari bahwa Moms mengetahui tindakan bully yang dilakukannya, sekaligus memberikan nasihat atau informasi yang mudah dimengerti bahwasannya tindakan membully seperti menindas, mengancam, atau berkata kasar merupakan perilaku yang tidak sebaiknya dilakukan.

Tahan emosi Moms agar anak tidak merasa tertekan dan bisa lebih terbuka mengemukakan pendapatnya. Jangan menghakimi, Moms hanya perlu memosisikan diri sebagai penasihat dan juga pendengar yang baik.

Baca Juga: Bagaimana Jika Anak Mama Tukang Bully?

2. Temukan Penyebabnya

Menghentikan anak jadi pembully 2.jpg
Foto: Menghentikan anak jadi pembully 2.jpg

Foto: Freepik.com

Gali terus informasi mengenai penyebab mendasar mengapa Si Kecil menjadi pembully.

Ini bisa jadi cara menghentikan anak jadi pembully. Sebagai contoh, jika Moms mengetahui Si Kecil membully karena dirinya mendapat ancaman dari anak lain untuk melakukan bully, datangi orang tua anak yang dimaksud agar akar dari permasalahannya dapat diselesaikan langsung dari sumbernya.

Beberapa penyebab lain anak jadi pembully juga bisa karena lingkungan rumah lho, Moms. Perhatikan apakah Moms atau Dads memiliki perilaku serupa.

Jika iya, lebih baik kendalikan diri sendiri juga agar bisa menjadi contoh bagi anak bahwa perilaku seperti itu dapat diubah.

3. Bekerjasama dengan Sekolah

Menghentikan anak jadi pembully 3.jpg
Foto: Menghentikan anak jadi pembully 3.jpg

Foto: Freepik.com

Tidak mudah bagi orang tua manapun untuk menyetujui hukuman yang diberikan pihak sekolah pada anaknya.

Namun, sebenarnya hukuman merupakan cara yang sangat efektif untuk memberikan efek jera agar menghentikan anak jadi pembully.

Anak pun akan menyadari bahwa tindakan bully yang dilakukannya merupakan perilaku yang harus dipertanggungjawabkan.

Baca Juga: Mengenal Cyber Bullying Pada Anak

4. Sita Gadget

Menghentikan anak jadi pembully 4.jpg
Foto: Menghentikan anak jadi pembully 4.jpg

Foto: Freepik.com

Moms perlu tahu, tindakan bully bukan hanya bisa dilakukan secara langsung tapi bisa melalui gadget Si Kecil. Hal ini sering dikenal sebagai cyberbullying.

Anak mungkin saja dihukum dengan tidak bisa ke luar rumah, tapi bukan tidak mungkin dirinya akan membully dalam bentuk yang lain seperti mengirim teks berupa ancaman, ejekan, atau menyebarkan kebohongan.

Untuk menghentikan anak jadi pembully, Moms juga perlu menyita gadget-nya. Berikan jangka waktu yang jelas kapan anak bisa mengambilnya dan minta anak untuk menyadari serta menyesali perbuatannya.

5. Ajarkan Anak Keahlian Baru

Menghentikan anak jadi pembully 5.jpg
Foto: Menghentikan anak jadi pembully 5.jpg

Foto: Freepik.com

Bantu anak untuk mengembangkan minat atau bakat terpendamnya selama ini. Dukung dirinya untuk mendapat pengalaman menekuni serta belajar hal-hal yang didambakannya.

Sebagai contoh, jika anak suka sekali kegiatan fisik seperti berolahraga, bantu ia untuk menyalurkan emosi dan kekuatannya ke bidang yang positif dengan memasukkannya ke klub latihan sepak bola untuk anak-anak atau hal apapun yang dimintanya.

Ajarkan anak untuk menjalin persahabatan yang sehat tanpa ada unsur kompetisi atau mengandalkan kekuatan. Beritahu juga kepada Si Kecil, bahwasannya masih banyak cara untuk membangun rasa percaya diri dan menjadi lebih unggul yaitu dengan mencetak prestasi. Baik itu prestasi secara akademis ataupun nonakademis.

Baca Juga: Bagaimana Cara Membantu Anak Menghadapi Bullying?

6. Mengenalkan Perbedaan

mencegah anak agar tidak jadi pembully 1.jpg
Foto: mencegah anak agar tidak jadi pembully 1.jpg

Foto: Freepik.com

Mencegah supaya anak tidak jadi pembully, bisa Moms mulai dengan mengenalkan pada Si Kecil bahwa dunia ini penuh perbedaan, mulai dari perbedaan warna kulit, bentuk fisik, ras, agama, dan status sosial.

Berikan didikan pada Si Kecil bahwa dirinya perlu menerima dengan baik perbedaan tersebut dengan tidak mengejek atau membandingkan apabila ada teman yang berbeda dengannya.

Ajak Si Kecil masuk di berbagai lingkungan yang kompleks, seperti kelas kesenian, klub olahraga, atau kursus musik. Lebih sering anak bertemu dengan perbedaan, biasanya tingkat toleransi dan empati Si Kecil akan lebih tinggi, Moms.

7. Kenali Lingkungan Pergaulan Anak

mencegah anak agar tidak jadi pembully 3.jpg
Foto: mencegah anak agar tidak jadi pembully 3.jpg

Foto: Freepik.com

Melansir Child Mind, alasan anak menjadi pembully karena dirinya juga pernah atau sedang menjadi korban penindasan di lingkungan tempat ia bergaul.

Di tempat yang berbeda, anak ingin menunjukkan kekuatannya dengan bersikap agresif kepada orang lain.

Maka dari itu, kenali semua teman di lingkungan pergaulan dan pastikan Si Kecil aman dari penindasan, yang bisa menjadi cara untuk mencegah anak agar tidak jadi pembully.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Balita Menjadi Pelaku Bullying

8. Berikan Kesempatan Anak untuk Bercerita

mencegah anak agar tidak jadi pembully 2.jpg
Foto: mencegah anak agar tidak jadi pembully 2.jpg

Foto: Freepik.com

Si Kecil menyukai donat atau pizza? Gunakan makanan kesukaannya ini sebagai “pancingan” dalam membuka sesi konseling kecil-kecilan di rumah.

Duduk dan nikmati bersama makanan tersebut bersama Si Kecil, setelah itu Moms bisa mulai bertanya apa yang sedang dirasakannya, atau ide apa yang sedang ada dalam pikirannya.

Jika Si kecil merasa didengarkan, itu akan mencegah anak agar tidak jadi pembully. Moms bisa melakukan hal ini dengan rutin, paling tidak seminggu sekali.

9. Bantu Anak Mengelola Emosinya

mencegah anak agar tidak jadi pembully 5.jpg
Foto: mencegah anak agar tidak jadi pembully 5.jpg

Foto: Freepik.com

Anak-anak belum memahami untuk mengelola emosinya dengan baik. Saat ia merasa sedih, kecewa, marah, atau menahan emosi negatif serupa, biasanya akan ada bentuk pelampiasan, salah satunya membully.

Nah, untuk mencegah anak agar tidak jadi pembully, coba mulai bantu Si Kecil untuk dapat mengenal apa yang dirasakannya dan bagaimana merepresentasikannya.

Sebagai orang tua, jangan merasa segan dalam bertanya bagaimana perasaan anak hari ini. Dengan begini, Moms bisa mengenal emosi anak dengan lebih baik, apakah sedang senang, sedih, atau merasa takut.

Bantu Si Kecil dalam mengekspresikan emosinya dengan cara menulis cerita, bermain alat musik, atau bernyanyi.

Baca Juga: Kenali Dampak Jangka Panjang dan Jangka Pendek Bullying pada Korban

10. Kontrol Media yang Dikonsumsi Anak

mencegah anak agar tidak jadi pembully 4.jpg
Foto: mencegah anak agar tidak jadi pembully 4.jpg

Foto: Freepik.com

Moms pasti tahu, perilaku Si Kecil bisa dipengaruhi dari apa yang ia tonton, dibaca, dan dilihat anak sehari-hari.

Tindakan untuk mencegah anak agar tidak jadi pembully selanjutnya dengan mengontrol media yang dikonsumsi Si Kecil.

Moms bisa membantu memilihkan buku atau tayangan dengan konten yang berisi pesan-pesan positif.

Jika ada tayangan seputar pembullyan, jadikan momen itu untuk berdiskusi dengan anak dan berikan pesan bahwa hal seperti itu tidak patut
dicontoh.

11. Berikan Contoh Positif

mencegah anak agar tidak jadi pembully 6.jpg
Foto: mencegah anak agar tidak jadi pembully 6.jpg

Foto: Freepik.com

Si Kecil bisa tumbuh menjadi anak yang pemarah atau sabar tergantung dari emosi yang sering dirasakannya sehari-hari.

Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk memberikan contoh yang baik kepada Si Kecil. Misalnya dengan tidak berkata kasar, terlalu mudah tersinggung, atau berbicara keburukan orang lain di depan Si Kecil.

Menahan amarah di depan Si Kecil, memberikan pendapat positif, dan mengajarkannya bersabar bisa memotivasi anak untuk menjadi pribadi yang baik, guna mencegah anak agar tidak jadi pembully.

Baca Juga: Ini Faktor Penyebab Bullying pada Anak Menurut Psikolog!

Meski tidak mudah menghentikan anak jadi pembully, tapi Moms harus yakin ia bisa mengubah kebiasaannya jadi lebih baik. Semangat, ya Moms!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb