07 September 2020

Adakah Cara Ampuh Mengobati Cacar Air pada Anak dengan Cara Tradisional?

Selain mengikuti anjuran dokter, ada juga beberapa metode tradisional
Adakah Cara Ampuh Mengobati Cacar Air pada Anak dengan Cara Tradisional?

Cacar air adalah penyakit akibat virus Varicella-zoster yang cukup umum terjadi pada anak dan dapat dengan mudah menular.

Meski begitu, saat anak mengidap cacar air, Moms juga perlu waspada karena penyakit ini juga bisa menular ke orang dewasa. Melansir Centers for Diseases Control and Prevention, ruam pertama kali muncul di area dada, punggung, dan wajah, lalu menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan antara 250 dan 500 lepuh gatal. Cacar air bisa menjadi serius, terutama jika dialami bayi, remaja, dewasa, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Cacar air umumnya bisa sembuh dalam beberapa minggu, dan tubuh akan kebal terhadap virus tersebut.

Namun, gejala cacar air bisa sangat mengganggu dan membuat anak sangat tidak nyaman. Anak yang mengalami kondisi ini akan mengalami gejala utama seperti ruam yang menghasilkan luka merah, mirip lepuh, dan menyebar ke seluruh kulit. Ruam ini sangat gatal dan kadang terasa sakit, serta akan bertambah parah saat digaruk.

Namun, Moms tak perlu khawatir. Selain dengan membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan, ada juga beberapa cara mengobati cacar air pada anak secara tradisional yang bisa dilakukan. Pengobatan ini biasanya difokuskan untuk mengurangi gatal pada ruam atau menghilangkan rasa tidak nyaman lainnya.

Baca Juga: Ini 6 Cara Mengobati Cacar Air Agar Cepat Kering

Cara Mengobati Cacar Air pada Anak Secara Tradisional

Berikut ini beberapa cara mengobati cacar air pada anak secara tradisional yang Moms bisa lakukan di rumah:

Mandi dengan Oatmeal

Mandi dengan Oatmal
Foto: Mandi dengan Oatmal

Foto: archanaskitchen.com

Cara mengobati cacar air pada anak secara tradisional yang pertama adalah dengan mandi dengan tambahan oatmeal. Makanan ini ternyata tidak hanya sehat tetapi juga bisa menenangkan dan menghilangkan gatal karena cacar air. Moms juga tak perlu khawatir karena mandi tidak akan menyebarkan cacar air dari satu area kulit ke area lain.

Produk oatmeal bisa didapatkan di toko obat, atau Moms juga bisa membuat rendaman oatmeal sendiri dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Gunakan satu cangkir oatmeal untuk anak yang lebih besar atau 1/3 cangkir untuk bayi atau anak kecil. Oatmeal bisa berupa oat instan tanpa rasa, oat matang lambat, atau oat cepat saji. Moms bisa menggunakan food processor atau penggiling kopi untuk membuat serpihan oatmeal menjadi lebih kecil.
  • Isi bak mandi dengan air hangat dan bukan panas. Masukkan satu sendok makan oatmeal yang sudah dihaluskan ke dalam segelas air hangat. Jika oat tampak menyerap air dan mengubah air menjadi seperti susu, berarti oatmeal sudah dihaluskan dengan benar.
  • Tempatkan oatmeal atau kantong gandum ke dalam bak mandi. Rendam tidak lebih dari 20 menit.
  • Moms juga bisa mengoleskan lotion oatmeal ke kulit anak. Ini dapat memberikan efek menenangkan dan melembabkan pada lepuh cacar air yang gatal.

Berikan Anak Es Loli Bebas Gula

Berikan Anak Es Loli Bebas Gula
Foto: Berikan Anak Es Loli Bebas Gula

Foto: newscientist.com

Cacar air nyatanya juga bisa muncul di dalam mulut anak, dan hal ini bisa sangat menyakitkan saat anak hendak makan atau minum. Supaya anak tidak kehabisan tenaga karena sulit makan, maka Moms bisa memberikan anak es loli bebas gula guna meredakan sariawan. Tak hanya itu, es loli juga dapat membuat anak mendapatkan lebih banyak cairan sehingga mencegahnya mengalami dehidrasi.

Mengoleskan Losion yang Mengandung Kalamin

Mengoleskan Losion yang Mengandung Kalamin
Foto: Mengoleskan Losion yang Mengandung Kalamin (Orami Photo Stock)

Foto: motherandbaby.co.id

Cara ini memang tidak menggunakan bahan alami, tetapi cara ini bisa dilakukan di rumah dengan mudah. Losion dengan kandungan kalamin dapat membantu mengurangi rasa gatal akibat ruam pada cacar air. Losion ini memiliki sifat menenangkan kulit berkat kandungan seng oksida di dalamnya. Moms bisa mengoleskan lotion ini dengan menggunakan tangan bersih atau dengan kapas. Oleskan losion kalamin secukupnya pada area kulit yang gatal. Namun Moms juga harus ingat bahwa losion kalamin tidak boleh digunakan di area sekitar mata anak.

Mandi Soda Kue

mandi soda kue
Foto: mandi soda kue (Orami Photo Stock)

Foto: nbcnews.com

Cara mengobati cacar air pada anak secara tradisional lainnya adalah dengan menambahkan soda kue ke dalam bak mandi anak. Cara ini juga mampu meredakan gatal akibat ruam. Tambahkan satu cangkir soda kue ke bak mandi air hangat. Biarkan anak berendam selama 15 hingga 20 menit. Anak juga dapat mandi hingga tiga kali sehari jika cara ini memberikan hasil yang baik.

Gunakan Kompres Teh Kamomil

Gunakan Kompres Teh Kamomil
Foto: Gunakan Kompres Teh Kamomil (Orami Photo Stock)

Foto: gardeningknowhow.com

Mengompres tubuh anak dengan teh kamomil juga menjadi cara mengobati cacar air pada anak secara tradisional lainnya. Cara ini akan meredakan area cacar air yang terasa gatal. Memgutip U.S. National Library of Medicine, kamomil memiliki efek antiseptik dan anti-inflamasi saat dioleskan ke kulit anak. Seduh dua hingga tiga kantong teh kamomil dan biarkan dingin atau masukkan ke dalam bak mandi air hangat. Kemudian, celupkan kapas lembut atau waslap ke dalam teh dan oleskan ke area kulit yang gatal. Setelah selesai mengoleskan kompres, tepuk-tepuk kulit dengan lembut hingga kering.

Pastikan Anak Mengenakan Sarung Tangan untuk Mencegah Kulitnya Tergores

Pastikan Anak Mengenakan Sarung Tangan untuk Mencegah Kulitnya Tergores
Foto: Pastikan Anak Mengenakan Sarung Tangan untuk Mencegah Kulitnya Tergores

Foto: tomsguide.com

Cacar air akan menyebabkan rasa gatal yang hebat. Anak pun jadi tergoda untuk menggaruk lepuhan tersebut. Padahal hal itu dapat memperburuk ketidaknyamanan pada kulit anak dan membuat kulitnya makin mudah terkena infeksi. Untuk mencegah godaan menggaruk di malam hari atau saat tidur siang, letakkan sarung tangan atau kaus kaki lembut di atas tangan anak. Pastikan juga Moms memotong kuku anak agar tidak melukai kulit.

Baca Juga: Cacar Air pada Bayi, Ini 4 Fakta yang Harus Diketahui

Hal yang Harus Dipertimbangkan saat Mengobati Anak Cacar Air

Meski di atas terdapat beberapa cara mengobati cacar air pada anak secara tradisional, namun pada kenyataannya orangtua akan mendahulukan pengobatan dengan obat-obatan untuk mengatasi cacar air pada anak. Namun, Moms wajib tahu bahwa ada beberapa hal khusus yang perlu dipertimbangkan saat merawat anak.

Pertama, anak-anak tidak boleh mengonsumsi obat apa pun versi dewasa, kecuali jika dokter secara khusus memintanya. Selalu gunakan produk yang dirancang untuk anak-anak dan ikuti petunjuk dosis yang tertera pada kemasan.

Kedua, jangan pernah menggunakan aspirin, dan jika memungkinkan, hindari penggunaan ibuprofen pada anak-anak yang mengidap cacar air. Centers for Diseases Control and Prevention mencatat bahwa produk ini dapat menyebabkan komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa, seperti misalnya sindrom Reye.

Penting juga untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran infeksi. Misalnya menjauhkan anak-anak dari sekolah dan jauh dari ruang publik untuk mencegah penyebaran virus.

Baca Juga: Menangani Cacar Air pada Balita

Kapan Anak yang Mengidap Cacar Air Perlu Dibawa ke Dokter?

Kebanyakan kasus cacar air pada anak cenderung sembuh tanpa pengobatan dan tanpa perlu mencari pertolongan medis. Namun, dalam beberapa kasus khusus, seseorang harus menemui dokter sesegera mungkin. Beberapa orang memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi, dan mereka harus menghubungi dokter saat gejala pertama cacar air muncul. Kelompok-kelompok ini misalnya:

  • Wanita hamil.
  • Bayi baru lahir.
  • Anak yang berusia di atas 12 tahun.
  • Orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
  • Orang dengan paru-paru kronis atau kondisi kulit.
  • Orang yang menjalani terapi steroid.

Jika dokter mendiagnosis cacar air cukup dini, mereka dapat meresepkan obat antivirus yang dapat membantu membersihkan infeksi lebih cepat. Selain itu, siapa pun yang mengalami gejala yang lebih parah harus menemui dokter. Gejala yang parah ini meliputi:

  • Demam tinggi atau demam yang berlangsung lebih dari 4 hari.
  • Keluarnya nanah dari luka.
  • Kesulitan berjalan, bernapas, atau bangun.
  • Sering muntah.
  • Leher terasa kaku.
  • Sakit perut yang parah.

Baca Juga: Anak Kena Cacar Air, Harus Istirahat Berapa Lama?

Pencegahan Cacar Air yang Bisa Dilakukan

Pencegahan Cacar Air yang Bisa Dilakukan
Foto: Pencegahan Cacar Air yang Bisa Dilakukan

Foto: drugdiscoverytrends.com

Cara terbaik untuk mencegah cacar air adalah dengan mendapatkan vaksin cacar air. Setiap orang - termasuk anak-anak, remaja, dan dewasa - harus mendapatkan dua dosis vaksin cacar air jika mereka belum pernah menderita cacar air atau tidak pernah divaksinasi.

Vaksin cacar air sangat aman dan efektif dalam mencegah penyakit. Kebanyakan orang yang mendapatkan vaksin tidak akan terkena cacar air. Jika orang yang divaksinasi terkena cacar air, gejalanya biasanya lebih ringan dengan lepuh yang lebih sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali (mungkin hanya ada bintik merah) dan demam ringan.

Vaksin cacar air mencegah hampir semua kasus penyakit parah. Sejak program vaksinasi varicella dimulai di Amerika Serikat, telah terjadi lebih dari 90 persen penurunan kasus cacar air, rawat inap, dan kematian.

Vaksin cacar air (Varivax) direkomendasikan untuk:

  • Anak-Anak. Di Amerika Serikat, anak-anak menerima dua dosis vaksin varicella. Yang pertama antara usia 12 dan 15 bulan dan yang kedua antara usia 4 dan 6 tahun. Vaksin ini dapat dikombinasikan dengan vaksin campak, gondok, dan rubella, tetapi untuk beberapa anak berusia antara 12 dan 23 bulan, kombinasi tersebut dapat meningkatkan risiko demam dan kejang akibat vaksin. Oleh karena itu, Moms perlu mendiskusikan hal ini terlebih dahulu dengan dokter anak.
  • Anak-Anak yang Lebih Tua dan Belum Divaksinasi. Anak-anak usia 7 sampai 12 tahun yang belum divaksinasi juga harus menerima dua dosis lanjutan dari vaksin varicella, yang diberikan setidaknya dalam tiga bulan. Anak-anak berusia 13 tahun atau lebih yang belum divaksinasi juga harus menerima dua dosis vaksin tambahan, diberikan setidaknya dengan jarak empat minggu.
  • Orang Dewasa. Orang dewasa yang tidak divaksin dan tidak pernah menderita cacar air serta berisiko tinggi terpapar perlu mendapatkan vaksin juga. Ini termasuk pekerja perawatan kesehatan, guru, pegawai penitipan anak, turis internasional, personel militer, orang dewasa yang tinggal bersama anak kecil dan semua wanita usia subur. Orang dewasa yang tidak pernah menderita cacar air atau divaksinasi biasanya menerima dua dosis vaksin, dengan jarak empat hingga delapan minggu. Jika tidak ingat kapan pernah mengidap cacar air atau apakah pernah divaksinasi, tes darah dapat menentukan kekebalan tubuh.

Namun, vaksin cacar air tidak disetujui untuk:

  • Wanita hamil.
  • Orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, seperti orang yang terinfeksi HIV, atau orang yang menggunakan obat penekan kekebalan.
  • Alergi terhadap gelatin atau antibiotik neomisin.

Bicaralah dengan dokter jika tidak yakin tentang kebutuhan akan vaksin. Jika berencana untuk hamil, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan telah mendapatkan informasi terbaru tentang vaksinasi sebelum mengandung anak.

Moms juga tak perlu khawatir akan keamanan dan efektivitas vaksin. Sejak vaksin cacar air tersedia, penelitian secara konsisten menemukan bahwa vaksin ini aman dan efektif. Efek samping umumnya ringan dan termasuk kemerahan, nyeri, bengkak, dan benjolan kecil di lokasi vaksin.

Baca Juga: Agar Cepat Sembuh, Patuhi 6 Pantangan Penderita Cacar Air Ini

Itulah beberapa cara mengobati cacar air pada anak secara tradisional yang bisa dilakukan dan informasi lain terkait cacar air yang perlu Moms pahami. Namun Moms tetap harus ingat bahwa cara utama dan yang paling direkomendasikan untuk mengatasi cacar air pada anak adalah yang dianjurkan oleh dokter. Jadi, pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter saat anak mengidap cacar air ya Moms!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb