24 April 2019

Mungkinkah Bayi dengan ASI Eksklusif Berisiko Malnutrisi?

Malnutrisi dapat disebabkan kurangnya asupan gizi, penyakit, ataupun keturunan
Mungkinkah Bayi dengan ASI Eksklusif Berisiko Malnutrisi?

Mendengar kata malnutrisi tentunya membuat Moms khawatir.

Apalagi kondisi ini merupakan salah satu penyumbang kasus kematian anak setiap tahunnya.

Malnutrisi dapat disebabkan kurangnya asupan gizi, penyakit, ataupun keturunan.

Tetapi, apakah mungkin bayi yang mendapatkan ASI eksklusif juga berisiko malnutrisi? Yuk temukan jawabannya dalam pembahasan di bawah ini!

Malnutrisi Pada Bayi di Bawah 6 Bulan

asi malnutrisi (1)
Foto: asi malnutrisi (1)

Menurut World Health Organization (WHO), pada bayi yang berusia di bawah 6 bulan, malnutrisi akut yang parah didefinisikan oleh berat badan yang sangat rendah dalam waktu lama atau adanya edema pitting bilateral.

Malnutrisi akut sendiri semakin sering terjadi pada bayi di bawah 6 bulan dan sering dikaitkan dengan kasus kematian yang lebih tinggi pada bayi muda dibandingkan bayi dan anak yang lebih tua.

Selain faktor-faktor penyebab seperti berat lahir rendah, diare, dan kecacatan kronis, perkembangan malnutrisi akut yang parah pada bayi di bawah 6 bulan biasanya juga disebabkan oleh pemberian makan yang tidak optimal, terutama praktik menyusui.

WHO sejauh ini telah mengembangkan serangkaian rekomendasi untuk identifikasi dan manajemen malnutrisi akut yang parah pada bayi di bawah 6 bulan.

Di mana bayi di bawah 6 bulan dengan malnutrisi akut harus menerima perawatan medis umum yang sama dengan bayi malnutrisi akut yang berusia 6 bulan atau lebih.

Pendekatan pemberian makan untuk bayi berusia di bawah 6 bulan dengan malnutrisi akut harus memprioritaskan waktu menyusui eksklusif yang efektif oleh ibu atau pengasuhnya.

Bayi di bawah 6 bulan bisa dipulangkan dari perawatan ketika sudah menyusu secara efektif atau menyusu dengan baik dengan makanan pengganti ASI dan memiliki berat badan yang cukup.

Baca Juga: 6 Hal yang Bisa Suami Lakukan Untuk Mendukung Kesuksesan Pemberian ASI Eksklusif

ASI Menyediakan Nutrisi yang Sempurna Bagi Bayi

asi malnutrisi (3)
Foto: asi malnutrisi (3)

Mengapa WHO merekomendasikan menyusui eksklusif dan efektif sebagai metode terapi malnutrisi akut pada bayi?

Hal tersebut tidak lain karena ASI mengandung nutrisi yang sempurna bagi bayi, antara lain:

- Menyediakan semua kalori yang dibutuhkan bayi dalam 6 bulan pertama kehidupan. ASI memiliki kombinasi sempurna antara protein, karbohidrat, lemak, dan merupakan cairan yang sangat dibutuhkan bayi baru lahir.

- Komposisi ASI sangat stabil, bahkan ketika Moms memiliki pola makan yang buruk atau sedang sakit.

- ASI memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan pematangan sistem pencernaan bayi, yang belum sempurna sampai sekitar usia 6 bulan.

- Gula (karbohidrat) dan protein dalam ASI dirancang untuk digunakan dengan mudah oleh tubuh bayi.

- ASI mengandung garam dan protein sesuai kebutuhan bayi sehingga aman untuk ginjal bayi.

- ASI menurunkan risiko kekurangan vitamin E dan dan anemia defisiensi besi.

- ASI menyediakan nutrisi khusus yang dibutuhkan bayi di setiap tahapan usia dan dalam berbagai situasi. Komposisi ASI yang bervariasi terus mengikuti pertumbuhan bayi dan berubah sesuai nutrisi yang dibutuhkan.

- ASI merupakan sumber air yang cukup untuk menghidrasi tubuh bayi.

- Semua jenis imunoglobulin ditemukan dalam ASI. Konsentrasi tertinggi ditemukan di kolostrum.

Baca Juga: Bisakah Mengatasi Batuk Pilek Bayi Baru Lahir dengan ASI?

Malnutrisi Pada Bayi 6 Bulan atau Lebih

asi malnutrisi (2)
Foto: asi malnutrisi (2)

Mengingat pada usia 6 bulan atau lebih Si Kecil mulai makan makanan pendamping ASI, mungkin kekhawatiran Moms semakin meningkat akan risiko malnutrisi padanya.

Apalagi jika mereka ternyata merupakan tipe anak yang picky eater.

Meskipun kebanyakan anak yang picky eater sendiri biasanya masih mendapatkan asupan kalori dan nutrisi yang mencukupi kebutuhan tubuhnya.

Cara terbaik bagi Moms untuk memastikan bahwa Si Kecil bebas dari risiko malnutrisi adalah dengan memberikan makanan yang baik, memberikan berbagai makanan sehat dan membatasi camilan yang tidak sehat.

Baca Juga: Hati-hati! Anak yang Suka Pilih-pilih Makanan Berisiko Kurang Gizi

Jika Moms merasa khawatir tingkat energi Si Kecil menurun atau ia tidak tumbuh secara optimal, segera konsultasikan dengan dokter.

(RGW)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb