24 Juni 2020

5 Negara yang Berisiko Terkena Gelombang Kedua Covid-19 Setelah Melonggarkan Peraturan

Seiring dengan diberlakukannya New Normal dan pelonggaran peraturan, jumlah kasus infeksi Covid-19 terus meningkat.
5 Negara yang Berisiko Terkena Gelombang Kedua Covid-19 Setelah Melonggarkan Peraturan

Sejumlah negara telah memberlakukan New Normal hingga pelonggaran untuk mengantisipasi anjloknya perekonomian dunia. Meski begitu, seiring dengan diberlakukannya New Normal, jumlah kasus infeksi Covid-19 terus meningkat.

Hal ini tentu menghadirkan kekhawatiran oleh sebagian masyarakat akan risiko gelombang kedua Covid-19. Terlebih hingga kini, vaksin Covid-19 masih dalam pengembangan dan belum diketahui pasti kapan akan diedarkan ke masyarakat.

Baca Juga: Strategi dari 5 Negara dalam Melawan Virus COVID-19

Negara yang Berisiko Terkena Gelombang Kedua Covid-19

Beberapa negara di dunia melaporkan penambahan kasus baru Covid-19 usai memberlakukan New Normal dan pelonggaran terhadap aktivitas warganya. Kebanyakan dari mereka adalah negara-negara yang sebelumnya mengklaim telah berhasil menghentikan penyebaran Covid-19.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Brain Behav Immun berjudul The second worldwide wave of interest in coronavirus since the COVID-19 outbreaks in South Korea, Italy and Iran: A Google Trends study, gelombang pertama Covid-19 diprediksi akan berakhir pada bulan April 2020, meskipun saat ini masih memasuki puncak gelombang pertama, namun penambahan jumlah kasus mulai terlihat sejak 6 April 2020 dan penambahan kasus baru tertinggi dikonfirmasi pada 11 April 2020.

Diprediksi, penambahan jumlah kasus baru akan terus meningkat setiap harinya selama 6 hari terakhir memasuki masa puncak gelombang pertama.

Paul Ananth Tambyah, Presiden Asia-Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, menjelaskan bahwa negara yang paling berisiko terkena gelombang kedua Covid-19 ialah negara degan penambahan kasus dan transmisi lokal yang terus meningkat setiap harinya dan mencapai ratusan bahkan ribuan.

"Meskipun bisa dikatakan bahwa saat ini masih termasuk dalam puncak gelombang pertama, tapi kemungkinan ada banyak rantai penyebaran di negara-negara yang belum terputus," ujar Tambyah. Berikut ini lima negara yang diprediksi akan terkena gelombang kedua Covid-19.

1. India

negara yang berisiko terkena gelombang kedua covid-19 setelah melonggarkan peraturan
Foto: negara yang berisiko terkena gelombang kedua covid-19 setelah melonggarkan peraturan (videoblocks.com)

Foto: Orami Photo Stocks

Pada Jumat, 19 Juni 2020, dalam satu hari tercatat ada penambahan 13.586 kasus Covid-19 baru di India. Angka ini menjadikan India sebagai negara dengan lonjakan kasus baru tertinggi di dunia.

Hingga Selasa, 23 Juni 2020, total kasus Covid-19 di India mencapai 440.000 dan menempati urutan keempat sebagai negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat, Brazil dan Rusia.

Sementara itu, korban meninggal dunia mencapai 14.011 jiwa dan total pasien yang sembuh dari Covid-19 ialah 248.000 jiwa.

Diketahui peningkatan jumlah kasus kebanyakan terjadi di Maharashtra dan mereka yang terinfeksi kebanyakan adalah petugas kepolisian dengan jumlah 786 orang pada Minggu, 20 Juni 2020.

2. Indonesia

negara yang berisiko terkena gelombang kedua covid-19 setelah melonggarkan peraturan
Foto: negara yang berisiko terkena gelombang kedua covid-19 setelah melonggarkan peraturan

Foto: Orami Photo Stocks

Tambyah juga memprediksi Indonesia akan terkena gelombang kedua Covid-19 mengingat jumlah kasus baru terus bertambah, bahkan pada Kamis 18 Juni 2020 Indonesia mencatat jumlah penambahan kasus tertinggi yakni 1.331 kasus dan peningkatan jumlah kasus harian.

Hingga kini total jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 46.845 dengan jumlah pasien sembuh 18.735 jiwa dan 2.500 jiwa meninggal dunia.

Hingga kini, Presiden Joko Widodo masih terus mengupayakan untuk meningkatkan pengujian sampel menjadi 20.000 per hari untuk mengetahui jumlah penyebaran dan melakukan penanganan terhadap pasien yang terinfeksi Covid-19.

3. Korea Selatan

xx negara yang berisiko terkena gelombang kedua covid-19 setelah melonggarkan peraturan
Foto: xx negara yang berisiko terkena gelombang kedua covid-19 setelah melonggarkan peraturan

Foto: Orami Photo Stocks

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea pada Jumat, 19 Juni 2020, Korea Selatan mencatat adanya penambahan 49 kasus sehingga hingga kini tercatat jumlah kasus Covid-19 di Korea Selatan ialah 12.306 kasus.

Lee Hoan-jong, Profesor Emeritus di Rumah Sakit Anak Universitas Nasional Seoul, mengatakan bahwa virus corona tidak dapat dihindarkan. Sehingga diperlukan pemberlakukan protokol kesehatan dengan mengurangi interaksi sosial.

"Gelombang kedua Covid-19 bisa terjadi kapan saja sampai vaksin bisa diedarkan secara luas atau 60% orang terinfeksi untuk mendapatkan imunitas tubuh" ujar Lee.

Pihak otoritas Seoul mengatakan negara harus bersiap diri untuk mengatasi penyebaran Covid-19 gelombang kedua. Profesor Epidemiologi dari National Cancer Centre, Ki Moran, mengatakan bahwa negara harus memperketat jarak sosial, jika tidak, kemungkinan penambahan kasus mencapai 800 kasus baru per hari.

Baca Juga: Berita Baik, Obat Antivirus COVID-19 Mulai Masuk Uji Coba Tahap Tiga

4. Pakistan

xx negara yang berisiko terkena gelombang kedua covid-19 setelah melonggarkan peraturan
Foto: xx negara yang berisiko terkena gelombang kedua covid-19 setelah melonggarkan peraturan

Foto: Orami Photo Stocks

Negara lain yang juga akan ikut terdampak gelombang kedua Covid-19 ialah Pakistan.

Dilaporkan pada Kamis 18 Juni 2020, penambahan kasus baru di Pakistan adalah 136 kasus.

Dengan demikian total jumlah kasus di Pakistan ialah 181.000 kasus dan total pasien yang berhasil sembuh ialah 71.458 jiwa.

5. Jepang

xx negara yang berisiko terkena gelombang kedua covid-19 setelah melonggarkan peraturan
Foto: xx negara yang berisiko terkena gelombang kedua covid-19 setelah melonggarkan peraturan

Foto: Orami Photo Stocks

Tak kalah mengkhawatirkan, di Jepang jumlah kasus baru terkonfirmasi sebanyak 41 orang pada Kamis 18 Juni 2020. Penambahan kasus tersebut menandai adanya tiga kali penambahan kasus baru selama seminggu. Sehingga total kasus Covid-19 di Jepang mencapai 5.674 jiwa.

Menurut Kazuhiro Tateda, presiden Asosiasi Penyakit Menular Jepang (JAID) dan anggota komite yang dibentuk oleh pemerintah untuk memerangi penyebaran virus, kebanyakan kasus baru itu muncul dari kebiasaan warga Jepang yang mencari hiburan malam di kota seperti pub, klub dan lainnya.

Karenanya, pemerintah Jepang saat ini telah memberlakukan peraturan atau protokol kesehatan yang wajib diberlakukan oleh para pengusaha hiburan malam. Selain itu, pemerintah Jepang juga telah meningkatkan anggaran untuk memerangi gelombang kedua Covid-19.

Itulah kelima negara yang diprediksi akan terdampak gelombang kedua Covid-19. Persiapkan diri dengan menjaga kesehatan saat menghadapi gelombang kedua Covid-19. Jangan lupa untuk selalu memberlakukan protokol kesehatan selama masa pancemi Covid-19.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb