20 Oktober 2018

Harus Tahu! Ini Arti Perbedaan Tekstur dan Warna Darah Menstruasi

Apa Moms pernah mengalami darah menstruasi berwarna kecokelatan?
Harus Tahu! Ini Arti Perbedaan Tekstur dan Warna Darah Menstruasi

Darah menstruasi yang dikeluarkan dari rahim perempuan setiap bulannya memiliki tekstur dan warna yang berbeda-beda dengan artinya masing-masing.

Hasil dari sel telur yang meluruh karena tidak terjadi pembuahan ini dapat menghasilkan warna merah terang, kecokelatan hingga hitam, serta dapat bertekstur tipis atau sangat tebal.

Perubahan yang terjadi pada warna dan tekstur darah kotor, bukanlah termasuk kondisi yang serius, namun tetap harus diwaspadai segala kemungkinannya.

Kondisi menstruasi yang normal terjadi setiap bulan karena tidak adanya kehamilan, biasanya setiap 21-35 hari sekali dalam jangka waktu dua hingga tujuh hari.

Darah yang dikeluarkan pun jumlahnya bervariasi, dari hanya sebanyak 4 sendok teh hingga sebanyak 12 sendok teh setiap kali kedatangan tamu.

Perbedaan Warna Darah Menstruasi

shutterstock 431447107
Foto: shutterstock 431447107

Berdasarkan warna darah, menstruasi bulanan perempuan dapat berarti:

1. Merah terang, darah yang baru saja dikeluarkan dari dalam tubuh. Aliran darah yang terjadi cenderung ringan dan teratur.

2. Merah gelap, yang menandakan adanya darah yang lebih tua dan sudah lebih lama disimpan dalam rahim dan baru keluar sekarang. Biasanya, darah dengan warna demikian terjadi saat wanita bangun tidur.

3. Kecokelatan maupun kehitaman, yang menandakan adanya darah tua. Para wanita yang mengalami darah ini biasanya mengalaminya mendekati akhir periode menstruasi dengan aliran darah yang tidak deras.

Wanita dengan kondisi siklus menstruasi yang tidak teratur juga cenderung mengalami darah menstruasi dengan warna demikian.

4. Oranye, warna yang timbul karena darah bercampur dengan cairan dari serviks. Selain itu, warna oranye juga dapat mengindikasikan adanya infeksi.

Jika darah oranye terus terjadi dengan adanya gejala kesehatan, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Baca Juga: Mengapa Ada Darah Haid yang Menggumpal? Ternyata Ini Alasannya!

Perbedaan Tekstur Darah Menstruasi

shutterstock 229346137
Foto: shutterstock 229346137

Tekstur darah pun dapat berbeda-beda. Saat darah yang keluar berbentuk menggumpal, artinya perdarahan menstruasi yang terjadi cenderung berat.

Normalnya, tubuh memproduksi antikoagulasi supaya perdarahan yang terjadi dapat menggumpal dan berhenti.

Namun, saat menstruasi berlangsung, hal ini tidak sempat dilakukan oleh tubuh, membuat darah jadi keluar dalam bentuk gumpalan-gumpalan darah berwarna gelap.

Jika darah yang keluar terus-menerus dalam kondisi seperti ini, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan ke dokter.

1. Pada darah yang berbentuk licin seperti jeli, artinya darah kotor tercampur dengan lendir dari serviks pada vagina.

2. Darah yang tipis dan cair, darah sudah kembali bekerjasama dengan anticoagulant alami tubuh karena perdarahan yang terjadi juga sudah tidak seberat sebelumnya dan darah berwarna merah terang.

3. Saat darah tampak keluar dengan suatu gumpalan jaringan berwarna keabuan dalam jumlah yang banyak, kemungkinan besar telah terjadi keguguran atau aborsi yang perlu segera diperiksakan ke dokter.

Darah lainnya yang tampak tidak normal dapat diakibatkan oleh keberadaan fibroids atau leiomyomas, sejenis tumor jinak yang ada di dalam rahim.

Tanda dari terjadinya fibroids adalah adanya darah menstruasi yang lebih banyak daripada biasanya dengan waktu darah menggumpal yang lebih panjang.

Kondisi darah dan teksturnya yang juga tampak berbeda dari biasanya dapat pula menandakan adanya ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron.

Baca Juga: Haid Terus Menerus Karena Suntik KB, Kenapa Ya?

Perubahan hormon yang demikian dapat terjadi akibat:

1. Perubahan berat badan yang terjadi secara tiba-tiba.

2. Efek dari konsumsi obat-obatan.

3. Adanya pembesaran rahim.

4. Adanya halangan pada aliran darah menstruasi

5. Adanya pertumbuhan abnormal pada jaringan rahim atau kondisi endometriosis atau adenomiosis.

6. Adanya kondisi menopause.

Hal-hal yang harus diwaspadai dari perubahan tekstur dan warna pada darah menstruasi adalah jika kondisi tersebut terjadi bersamaan dengan gejala rasa lelah berlebihan, rasa pusing, kulit dan kuku yang menjadi pucat dan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Kondisi ini dapat menjadi tanda adanya penyakit anemia yang membutuhkan suplemen zat besi. (PA)

Ditinjau oleh: dr. Rahajeng A.P

Sumber: meetdoctor.com

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb