31 Agustus 2023

Ejakulasi Dini: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasi

Ejakulasi dini bisa membuat seks jadi kurang memuaskan
Ejakulasi Dini: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasi

Ejakulasi dini (ED) atau premature ejaculation merupakan salah satu gangguan reproduksi yang kerap terjadi pada pria.

Ejakulasi dini diartikan sebagai situasi di mana pria mengeluarkan spermanya lebih cepat saat berhubungan intim.

Menurut Urology Care Foundation, 1 di antara 3 pria dalam rentang usia 18 hingga 59 tahun di Amerika Serikat memiliki masalah tersebut.

Meski tidak mengkhawatirkan, ejakulasi dini dapat meresahkan karena membuat aktivitas seksual menjadi kurang menyenangkan.

Lalu, bagaimana cara mengatasi ejakulasi dini? Yuk, simak serba-serbi mengenai kondisi tersebut pada artikel ini!

Baca Juga: 10 Alat Pembesar Penis Terbaik, Tertarik Coba Dads?

Apa Itu Ejakulasi Dini?

Ilustrasi Ejakulasi Dini pada Pria
Foto: Ilustrasi Ejakulasi Dini pada Pria (Freepik.com/graystudiopro1)

Ejakulasi dini merupakan suatu kondisi pada pria, di mana ketika berhubungan intim mengalami orgasme dalam waktu singkat.

Kondisi ini juga bisa disebut dengan klimaks yang cepat atau klimaks dini.

Tentunya, ejakulasi dini akan berdampak pada kehidupan pria, khususnya dalam hubungan intim dengan pasangan.

Adapun salah satu dampak ejakulasi yang dilihat dalam sebuah penelitian oleh di The Journal of Sexual Medicine.

Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa salah satu kerugian dari ejakulasi dini adalah kepuasan seksual pasangan wanita yang tidak terpenuhi.

Alhasil, kondisi tersebut dapat menurunkan kualitas kehidupan seksual dan keharmonisan dalam berumah tangga.

Karenanya, ejakulasi dini mesti segera diatasi. Obat ejakulasi dini permanen dapat dengan melakukan tindakan medis atau operasi.

Namun, tak semua orang dengan ejakulasi mandiri bisa melakukan tindakan tersebut.

Diperlukan diagnosis lebih lanjut untuk memilih pilihan pengobatan yang paling tepat.

Baca Juga: 9+ Gerakan Pemanasan Sebelum Berhubungan Seks, Bikin Tahan Lama!

Ciri-Ciri Ejakulasi Dini

Ilustrasi Pria Penderita Ejakulasi Dini
Foto: Ilustrasi Pria Penderita Ejakulasi Dini (Freepik.com/freepik)

Ciri-ciri ejakulasi dini yang paling utama ditandai dengan ketidakmampuan seorang pria untuk menunda keluarnya sperma di saat berhubungan seksual.

Tidak hanya ketika berhubungan seksual, kondisi ini juga bisa terjadi pada pria yang melakukan masturbasi.

Normalnya, ejakulasi terjadi pada pria ketika melakukan penetrasi selama 4-5 menit.

Sedangkan, pada penderita ejakulasi dini, ejakulasi terjadi kurang dari 2 menit sejak melakukan penetrasi.

Standar Waktu Ejakulasi pada Pria

Ilustrasi Penis Pria
Foto: Ilustrasi Penis Pria (Pexels.com)

Sebenarnya, tidak ada patokan batas waktu khusus yang harus dilalui pria untuk mencapai “garis akhir” setelah bercinta.

Setiap pria memiliki waktu orgasme yang bervariasi, tergantung situasi dan kondisinya saat itu.

"Waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh pria untuk ejakulasi normalnya adalah sekitar 4-5 menit,” terang Andrew C. Kramer, MD, ahli urologi dan profesor bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, Baltimore.

Sebagian besar pakar kesehatan lantas menyepakati, waktu ejakulasi dini biasanya hanya dalam hitungan 30-60 detik setelah penetrasi.

Tanda ejakulasi dini juga terlihat dari orgasme yang terjadi, bahkan saat dalam kondisi minimal rangsangan.

Baca Juga: Oral Seks adalah Variasi Foreplay yang Bisa Dicoba, Amankah?

Bagaimana Proses Ejakulasi?

Ilustrasi Pasangan Berhubungan
Foto: Ilustrasi Pasangan Berhubungan (Freepik.com/jcomp)

Sebelum terjadinya ejakulasi, tubuh akan menerima rangsangan seksual yang memicu terjadinya ereksi.

Ereksi merupakan peningkatan aliran darah ke penis. Adanya proses ereksi diperlukan untuk memandu ejakulasi atau keluarnya sperma dari tubuh pria.

Ejakulasi adalah puncak dari hubungan seksual, dimana terjadi aktivasi persarafan simpatis.

Pada fase ejakulasi akan terjadi pengeluaran cairan semen yang mengandung sperma.

Cairan semen akan dikeluarkan secara ritmis. Kontraksi ritmis terjadi akibat penis memiliki bagian otot yang bernama bulbospongiosus

Kontraksi ritmis ini merupakan bagian dari orgasme pria. Orgasme pada pria umumnya berlangsung selama beberapa detik.

Sekali orgasme dapat terjadi sebanyak 10–15 kontraksi, namun pria umumnya tidak menyadari banyaknya kontraksi yang terjadi.

Pada saat terjadi kontraksi, akan terjadi penyemprotan cairan semen yang mengandung sel sperma.

Umumnya carian semen keluar paling banyak pada saat kontraksi pertama dan kedua.

Volume semen yang keluar dari penis cukup bervariasi, antara 1 mililiter sampai 10 mililiter.

Baca Juga: 12 Posisi Seks Terbaik Menurut Kamasutra, Penasaran?

Penyebab Ejakulasi Dini

Ilustrasi Konsultasi Penderita Ejakulasi Dini
Foto: Ilustrasi Konsultasi Penderita Ejakulasi Dini (Freepik.com/freepik)

Pada dasarnya, dikutip dari Family Doctor, ejakulasi dini diakibatkan oleh faktor emosional dan fisik.

Artinya, di mana pria umumnya terlalu bersemangat, terstimulasi atau penisnya sangat sensitif.

Namun, beberapa penyebab lain bisa juga karena depresi, stres, rasa bersalah, hingga cemas saat berhubungan intim.

Beberapa masalah fisik dan kimia di bawah ini juga bisa menyebabkan ejakulasi eksternal dini:

  • Diagnosis disfungsi ereksi yang mendasarinya.
  • Masalah hormonal dengan kadar oksitosin, yang berperan dalam fungsi seksual pada pria.
  • Tingkat hormon lain yang berperan dalam fungsi seksual termasuk hormon luteinizing (LH), prolaktin, dan hormon perangsang tiroid (TSH)
  • Tingkat serotonin atau dopamin rendah, bahan kimia di otak yang terlibat dalam hasrat dan kegembiraan seksual.
  • Penis yang ekstra sensitif terhadap rangsangan.

Dalam banyak kasus, ejakulasi dini sebetulnya bisa sembuh dengan seiring berjalannya waktu.

Namun biasanya, obat ejakulasi dini permanen akan tergantung dari penyebabnya.

Jika ejakulasi dini dialami sebagai dampak dari suatu penyakit, pengobatan ejakulasi terbaiknya adalah dengan mengobati penyakitnya terlebih dahulu.

Baca Juga: 19 Tips Foreplay agar Bercinta Lebih Tahan Lama, Sudah Coba?

Diagnosis Ejakulasi Dini

Ilustrasi Diagnosis Penyakit
Foto: Ilustrasi Diagnosis Penyakit (Freepik.com/yanalya)

Ejakulasi dini bisa saja sulit untuk didiagnosis karena sifat subjektif dari waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ejakulasi selama aktivitas seksual.

Kebanyakan orang mencari pengobatan karena stigma dan rasa malu atas masalah ini.

Berbicara dengan seorang profesional dalam dunia medis adalah cara terbaik untuk mendiagnosis ejakulasi dini.

Penyedia layanan kesehatan biasanya akan mengambil riwayat medis dan seksual serta melakukan tes prostat hingga neurologis sebelum melakukan diagnosis.

Jika Dads mengunjungi dokter untuk memeriksa apakah memiliki masalah ejakulasi, Dads mungkin akan ditanyai pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Sudah berapa lama mengalami masalah ejakulasi?
  • Dalam keadaan apa ejakulasi dini terjadi?
  • Seberapa sering ejakulasi dini terjadi pada?
  • Apakah Dads ada masalah hubungan dengan pasangan?
  • Apakah ejakulasi dini juga terjadi saat masturbasi (ejakulasi mandiri)?
  • Apakah ada kesulitan untuk ereksi dan mengalami masalah dalam mempertahankan ereksi?

Meskipun pertanyaannya bersifat pribadi, penting bagi Dads untuk menjawabnya dengan jujur kepada ahli urologi sehingga mereka dapat mendiagnosis sumber masalah dengan baik.

Selain itu, pada dasarnya untuk mendiagnosis ejakulasi dini tidak diperlukan tes laboratorium.

Kecuali jika pasien yang mengidap ejakulasi dini dicurigai memiliki penyakit lain yang berhubungan dengan ejakulasi dini.

Baca Juga: 5 Olahraga Ejakulasi Dini, Bisa Bantu Atasi, Dads!

Ejakulasi dini adalah ketidakmampuan untuk menunda ejakulasi lebih dari satu menit setelah...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb