28 Juli 2020

11+ Perubahan Posisi Serviks pada Wanita, Yuk Ketahui Lebih Lanjut!

Tahukah Moms kalau posisi serviks kita berubah setiap saat? Moms mungkin tidak menyadari perubahan tersebut, tapi, yang pasti, posisi serviks kita selalu berubah
11+ Perubahan Posisi Serviks pada Wanita, Yuk Ketahui Lebih Lanjut!

Moms tentu sudah pernah mendengar tentang serviks. Menurut March Of Dimes, serviks adalah lubang di bagian bawah rahim (rahim) yang terbuka ke bagian atas vagina (jalan lahir). Serviks ini juga jadi tempat yang rawan dijangkiti sel kanker. Kanker di area ini dikenal dengan sebutan kanker serviks atau kanker mulut rahim.

Tahukah Moms kalau posisi serviks kita berubah setiap saat? Moms mungkin tidak menyadari perubahan posisi serviks tersebut, tapi, yang pasti, posisi serviks kita selalu berubah.

Saat akan menstruasi, ketika menstruasi, setelah menstruasi, saat ovulasi, awal kehamilan, kehamilan trimester 2, kehamilan trimester 3, menjelang persalinan, hingga setelah persalinan, posisi serviks kita terus berubah.

Dilansir dari artikel Trends in Endocrinology & Metabolism, Jika belum hamil, serviks akan terasa kencang sebelum menstruasi, seperti buah yang tidak matang. Jika Moms hamil, serviks akan terasa lembut.

Baca Juga: Mengenal Erosi Serviks Uteri dan Infertilitas

Perubahan Posisi Serviks dari Waktu ke Waktu

Lantas, seperti apa perubahan serviks dari waktu ke waktu yang perlu Moms ketahui? Yuk simak ulasannya di bawah ini.

1. Posisi Serviks pada Masa Folikuler

posisi serviks sebelum menstruasi
Foto: posisi serviks sebelum menstruasi

Foto: Orami Photo Stock

Fase folikuler atau pra-ovulasi dimulai di hari pertama haid. Di hari pertama Moms menstruasi, di saat itu pula hormon perangsang folikel (FSH) mulai meningkat.

Selama fase folikuler, tubuh Moms menyiapkan lapisan rahim untuk ditempelkan dengan sel telur yang dibuahi.

Di masa ini, kadar estrogen rendah sehingga membuat serviks terasa lebih kencang. Estrogen akan terasa lebih lembut saat siklus menstruasi dimulai.

2. Posisi Serviks saat Menstruasi

Posisi serviks saat menstruasi biasanya berada rendah dekat vagina. Saat menstruasi, serviks akan mengeras dan sedikit terbuka untuk membiarkan darah menstruasi mengalir keluar. Bentuk dan tekstur serviks saat menstruasi seperti ujung hidung.

3. Posisi Serviks setelah Menstruasi

posisi serviks saat menstruasi
Foto: posisi serviks saat menstruasi

Foto: Orami Photo Stock

Setelah menstruasi berhenti, posisi serviks masih rendah dekat vagina dan jalan ke rahim tetap tertutup.

Baca Juga: Stenosis Serviks Menyebabkan Sulit Hamil, Benarkah?

4. Posisi Serviks pada Fase Luteal

Fase luteal adalah tahap akhir siklus menstruasi. Pada fase ini perubahan posisi serviks juga terjadi.

Selama fase luteal, kadar estrogen menurun, tetapi progesteron tetap menjaga agar lapisan uterus tetap tebal untuk mempersiapkan telur yang telah dibuahi menempel.

Moms mungkin akan merasa serviks mungkin masih terasa lunak. Lendir serviks juga akan menjadi lebih tebal, dan biasanya terlihat lengket dan agak keruh.

5. Posisi Serviks saat Ovulasi

posisi serviks saat ovulasi
Foto: posisi serviks saat ovulasi

Foto: Orami Photo Stock

Selama ovulasi, kadar estrogen mulai meningkat. Ini menyebabkan lapisan rahim menebal, membuatnya terasa lebih lembut.

Moms juga akan mulai melihat lebih banyak lendir yang berasal dari serviks dan vagina saat memasuki masa ovulaso. Lendir memiliki konsistensi yang tipis dan licin.

Jika minum pil KB, Moms mungkin tidak melihat perubahan ini karena tidak berovulasi.

Saat Moms mendekati masa ovulasi, perubahan posisi serviks terjadi. Serviks naik ke atas vagina dan menjadi lebih lembut dan lembab.

Pada puncak ovulasi, Moms berada di masa paling subur. Leher rahim terasa lebih seperti lembut seperti bibir alih-alih seperti hidung. Saat ovulasi juga, rahim terbuka untuk memungkinkan sperma masuk.

Kadang-kadang serviks tampak menghilang, yang berarti telah menjadi sangat lunak sehingga menyatu dengan dinding vagina dan naik begitu tinggi sehingga jari tidak bisa menyentuhnya.

Kondisi ini juga dikenal sebagai SHOW: lunak (soft), tinggi (high), terbuka (open), dan basah (wet). Ini adalah waktu yang optimal untuk berhubungan seks untuk mencapai kehamilan.

Baca Juga: 3 Jenis Pengobatan Kanker Serviks agar Tidak Merusak Kesuburan

6. Posisi Serviks setelah Ovulasi

Begitu ovulasi selesai, serviks turun lebih rendah dan menjadi lebih kencang, sekali lagi terasa seperti ujung hidung. Bukaan ke rahim akan menjadi tertutup rapat. Ini dapat terjadi segera setelah ovulasi, atau mungkin memakan waktu beberapa jam hingga beberapa hari.

7. Posisi Serviks saat Berhubungan Seks

posisi serviks saat berhubungan seks
Foto: posisi serviks saat berhubungan seks

Foto: Orami Photo Stock

Selama hubungan seks, serviks dapat mengubah posisi dari yang lebih tinggi ke yang lebih rendah. Ini bukan indikasi Moms sedang memasuki masa ovulasi, melainkan hanya perubahan alami yang terjadi saat berhubungan seks.

Terkadang serviks bisa berdarah sedikit setelah berhubungan seks. Meskipun ini bukan kejadian yang tidak biasa, Moms harus berbicara dengan dokter jika lebih dari bercak ringan.

Dalam beberapa kasus, perdarahan post-coital mungkin merupakan tanda dari kondisi tertentu yang perlu Moms waspadai. Ini membutuhkan pemeriksaan dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganannya.

8. Posisi Serviks saat Pembuahan

Meskipun dapat melakukan cek serviks untuk menentukan kapan Moms sedang berovulasi, ini tidak akan berguna saat Moms sedang hamil.

Beberapa orang melaporkan melihat perubahan warna serviks, menjadi biru atau ungu, tetapi ini bukan cara yang dapat diandalkan untuk mengkonfirmasi kehamilan.

9. Posisi Serviks saat Hamil Trimester 1

posisi serviks saah hamil trimester 1
Foto: posisi serviks saah hamil trimester 1

Foto: Orami Photo Stock

Perubahan posisi serviks juga terjadi saat memasuki kehamilan. Saat trimester pertama, posisi serviks berubah jadi cenderung tinggi, lunak serta miring ke arah depan tubuh Moms (anterior).

Tekstur serviks juga berubah jadi terasa lebih lembut seperti bibir pada awal kehamilan. Kondisi ini terjadi karena ada peningkatan aliran darah di area tersebut untuk kebutuhan saat hamil.

Baca Juga: Wajib Tahu, 5 Fakta Vaksinasi HPV yang Dapat Mencegah Kanker Serviks

10. Posisi Serviks saat Hamil Trimester 2

Perubahan posisi serviks kembali terjadi saat Moms memasuki trimester kedua kehamilan. Biasanya, sekitar awal trimester kedua, serviks mulai bergerak sehingga miring ke belakang (posterior).

11. Posisi Serviks saat hamil Trimester 3

Menjelang akhir trimester ketiga Moms, posisi serviks kembali berubah sekali lagi. Secara bertahap serviks akan melunak, menjadi lebih pendek dan akhirnya akan terbuka saat persalinan.

12. Posisi Serviks setelah Melahirkan

posisi serviks setelah melahirkan
Foto: posisi serviks setelah melahirkan

Foto: Orami Photo Stock

Ketika rahim Moms mulai kembali ke ukuran sebelum hamil, serviks mungkin tetap sedikit terbuka untuk beberapa waktu.

Beberapa orang menemukan bahwa serviks mereka tetap lebih terbuka daripada sebelumnya setelah persalinan normal.

Serviks biasanya akan semakin tinggi sampai mencapai posisi postpartum yang paling umum. Itu juga akan mulai menguat seiring dengan waktu.

Selama kehamilan, serviks tetap kencang dan tertutup sampai akhir trimester ketiga. Ini membuka, mempersingkat dan menjadi lebih tipis dan lebih lembut sehingga bayi bisa melewati jalan lahir selama persalinan dan kelahiran.

Baca Juga: Perhatikan Lendir Serviks Sebagai Penanda Ovulasi

Mengetahui tubuh Moms sebagai seorang wanita, terutama jika mencoba untuk hamil, sangat penting. Mempelajari cara memberi diri sedikit pemeriksaan serviks dengan aman dan benar dapat mengubah cara mengatur waktu berhubungan seks selama masa subur atau membantu Moms mengikuti kehamilan dengan lebih baik.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb